Aplikasi Teori Antrian Dalam Menganalisis Jumlah Gardu Pada Tol X
Authors | ||
Issue | Vol 4 No 1 (2021): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2021 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v4i1.1266 | |
Keywords: | Antrian Teori Antrian Tol Gardu | |
Published | 2021-09-30 |
Abstract
Salah satu bidang yang bergerak di bidang jasa yang saat ini sangat banyak dibutuhkan oleh kalangan masyarakat dalam menjalankan aktivitas berpergian, salah satunya ialah jasa pelayanan jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga. Namun, terdapat kendala yang dihadapi dalam pelayanan tersebut yaitu jumlah gardu yang tidak optimal. Yang dapat menyebabkan kondisi pengguna terlalu mengantri. Untuk itu, dilakukan penelitian terhadap antrian dalam gerbang tol. Penelitian ini menggunakan perhitungan teori antrian, sebagai pacuan untuk menentukan berapakah jumlah gardu yang optimal, sehingga tercapailah keefektifan dan keefisienan dalam melakukan produksi jasa gerbang tol. Penelitian ini dilakukan pada Gerbang Tol X, dengan sistem antrian pada gerbang tol ini memiliki 2 gardu. Gardu ini berfungsi melayani mobil, bus, maupun truk saat akan masuk kedalam tol. Disiplin pelayanan yang diterapkan pada sistem antrian ini adalah First In First Out (FIFO). Dimana hal ini berarti pelanggan yang terlebih dahulu datang, akan terlebih dahulu dilayani. Pengamatan dilakukan untuk menghitung jumlah kendaraan yang masuk kedalam tol, kemudian dilakukan pengujian distribusi untuk mengetahui kecenderungan pola sebaran data apakah data berdistribusi poisson atau tidak. Dimana distribusi poisson adalah distribusi peluang acak poisson X, yang menyatakan banyaknya sukses yang terjadi dalam suatu selang waktu atau daerah tertentu. Kemudian setelah dilakukan pengujian distribusi pada data, dilakukan analisis sistem antrian. Analisis sistem antrian dilakukan dengan menghitung rata-rata tingkat kedatangan mobil, tingkat pelayanan, tingkat utilitasi sistem, probabilitas tidak adanya mobil didalam sistem, waktu pengunjung dalam antrian, jumlah pengunjung dalam antrian, waktu pengunjung dalam sistem, dan jumlah pengunjung dalam sistem. Sehingga didapatkan jumlah gardu optimum yaitu 3.
The sector currently needed by the community in carrying out traveling activities is highway services managed by Jasa Marga. However, the problem faced in this service is the number of gates is not optimal. Which can cause the user to be too queued up. Then, research that uses a queuing theory is done on queues at the highway, to determine the optimal number of gates so the effectiveness and efficiency in producing highway services can be achieved. Research in the Toll X, with a queuing system having 2 gates. These gates serve cars, buses, and trucks when going into the toll. The service discipline applied to this queuing system is First In First Out (FIFO). It means customers who come first, will be served first. Observations are made to count the number of vehicles that enter the highway, then distribution testing is done to determine the trend of data distribution patterns whether the data has a Poisson distribution or not. Poisson distribution is the X random probability distribution, which states the number of successes that occur in a certain time interval or area. Then a queuing system analysis is doing. Queuing system analysis is done by calculating the average car arrival rate, service level, system utilization rate, probability of not having a car in the system, time of visitors in the queue, number of visitors in the queue, time of visitors in the system, and number of visitors in the system. So that the optimum number of gates is 3.