Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisis Pengendalian Kualitas Dengan Metode Six Sigma Terhadap Tutup Botol Air Mineral CV. ABC

Authors
  • Khawarita Siregar Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Anggun Murti Tirtayasa Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Issue       Vol 4 No 1 (2021): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v4i1.1263
Keywords: Six Sigma Pengendalian Kualitas Tutup Botol
Published 2021-10-29

Abstract

Di era industri 4.0 ini pengendalian kualitas adalah hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan manufaktur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengatasi permasalahan kecacatan pada produk tutup botol air mineral dengan meminimasi produk yang dihasilkan gagal atau cacat, sehingga dapat menekankan biaya produksi. Perusahaan dapat menganalisis kecacatan atau kegagalan produk dengan menggunakan metode six sigma. Dengan harapan metode six sigma dapat mengupayakan untuk mencapai kecacatan nol (zero defect).  Berdasarkan data yang telah dikumpulkan peneliti, data kapasitas produksi tutup botol air mineral pada tahun 2020 sebesar 7.808.388 dan jumlah produksi selama tahun 2020 sebanyak 7.070.040. Adapun tahap dalam menganalisis dengan metode six sigma pertama adalah tahap define dengan mengumpulkan data secara kuantitatif dan kualitatif dari produk sehingga dapat dianalisis kerusakan atau kecacatan pada produk pada tahap ini terdapat 150 sampel dengan kecacatan meliputi bolong, lonyot, dan gembung. Kedua, tahap measure dilakukan pengukuran karakterisktik dari kualitas pada produk, pada penelitian ini didapatkan hasil Six sigma sebesar 3,465 dengan data berada pada in control seluruhnya. Ketiga tahap Analyze dilakukan analisis variabel yang menjadi penyebab kecacatan untuk di cari solusi nya, pada tahap Analyze didapatkan penyebab yang dapat menghasilkan kecacatan dari produk yaitu material dan mesin, diikuti manusia dan metode. Keempat, tahap Improve pada metode six sigma ini dilakukan menggunakan metode 5W 1H dimana metode tersebut menekankan bahwa kalimat tanya dengan tujuan mengidentifikasi kegiatan perbaikan sehingga didapatkan cara baru. Kelima, tahap Control  adalah tahap pengawasan terhadap cara baru untuk meningkatkan produktivitas pada tahap control dilakukan dengan menggunakan metode Standard Operating Procedures.

In this industrial era 4.0, quality control is a very important thing that every manufacturing company must pay attention to. The purpose of this study is to overcome the problem of defects in mineral water bottle cap products by minimizing the resulting product fails or defects, so that it can emphasize production costs. Companies can analyze product defects or failures using the six sigma method. With the hope that the six sigma method can strive to achieve zero defects (zero defects). Based on the data that has been collected by researchers, data on the production capacity of mineral water bottle caps in 2020 is 7,808,388 and the total production for 2020 is 7,070,040. The stage in analyzing the first six sigma method is the define stage by collecting quantitative and qualitative data from the product so that it can be analyzed damage or defect in the product. At this stage there are 150 samples with defects including holes, loose, and bloated. Second, the measure stage is measuring the characteristics of the quality of the product, in this study the results of Six Sigma were 3,465 with the data being entirely in control. The three Analyze stages are carried out by analyzing the variables that cause defects to find solutions, at the Analyze stage the causes that can produce defects in the product are materials and machines, followed by humans and methods. Fourth, the Improve stage in the six sigma method is carried out using the 5W 1H method where the method emphasizes that interrogative sentences with the aim of identifying improvement activities so that new methods are obtained. Fifth, the Control stage is the stage of supervising new ways to increase productivity at the control stage using the Standard Operating Procedures method.