Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Perancangan Sensor Sepatu Portable untuk Penyandang Tunanetra dengan Metode Brainstorming

Authors
  • Geubrina Hikmah Sabri Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Hannisa Tahta Aleida Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Harmen Abdussalam Lubis Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Ellin Moy Simangunsong Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Inggrid Felicia Mutiara Hutabarat Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Issue       Vol 4 No 1 (2021): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v4i1.1239
Keywords: Brainstorming Sensor Sepatu
Published 2021-10-29

Abstract

Kebutaan sudah lama menjadi masalah besar di Indonesia. Gangguan penglihatan dan kebutaan yang paling parah dapat ditemukan pada penduduk dengan usia diatas 75 tahun. Agar bisa berpindah tempat (bergerak), umumnya penderita tunanetra membutuhkan alat bantu untuk mengetahui posisi benda disekitarnya. Maka dibuatlah sensor sepatu yang dapat dilepas pasang (portable) yang bertujuan untuk memaksimalkan proses navigasi namun sekaligus meminimalisasi berat yang biasanya dirasakan oleh pengguna. Perancangan produk ini dilakukan dengan metode brainstorming, yaitu sebuah cara untuk mengumpulkan banyak ide dari berbagai orang dalam waktu yang singkat. Tujuan sesi brainstorming adalah untuk mengumpulkan umpan balik, informasi dan pengalaman dari semua peserta, apakah mereka sama atau berbeda. Hasilnya digunakan sebagai peta informasi, peta pengalaman, atau peta pikiran untuk pembelajaran kolaboratif. Hasil dari kegiatan brainstorming berupa box sensor dengan bahan plastik berwarna hitam dan berbentuk persegi panjang, bahan dari tali pengait adalah karet dengan warna hitam, berbentuk persegi panjang, dengan panjang 20 – 40 cm. Letak fungsi tambahan berupa sensor ultrasonik dan mikrokontroller berada di bagian depan dengan belt sensor diletakkan pada ujung sepatu bagian depan melingkari sepatu.

Blindness is a big problem in Indonesia. Most of the cases can be found in people with over 75 years of age. In order to move or walk, generally, blind people need tools to find out the position of objects around them. A shoe sensor that can be removed (portable) is made so that it can maximize the navigation process but at the same time minimize the weight that is usually felt. by the user. The design of this product is carried out with the brainstorming method, which is a way to gather many ideas from various people in a short time. The purpose of a brainstorming session is to gather feedback, information and experiences from all participants, whether they are the same or different. The result of the product design with brainstorming method is a sensor box with a black plastic material and a rectangular shape, the material of the hook is black rubber, rectangular in shape, with a length of 20 - 40 cm. The location of the additional function in the form of an ultrasonic sensor and a microcontroller is on the front shoes with the sensor belt placed on the front shoe, encircling the shoe.