Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisis Desain Eksperimen Pengaruh Volume Pelarut Heksana, Volume Pelarut Etanol 96%, dan Lama Waktu Ekstraksi Terhadap Hasil Ekstraksi Minyak Kopi dengan Metode ANAVA

Authors
  • Khawarita Siregar Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln Dr. T. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20222, Indonesia
  • Shelvira Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln Dr. T. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20222, Indonesia
Issue       Vol 4 No 1 (2021): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v4i1.1235
Keywords: Factors Factor Level ANOVA Coffee Oil Extraction Solvent Volume
Published 2021-10-29

Abstract

hasil ekstraksi. Minyak kopi hasil ekstraksi inilah yang digunakan sebagai objek yang digunakan dalam desain eksperimen untuk menguji hubungan antara hasil ekstraksi miyak kopi dengan volume pelarut yang digunakan.  Desain eksperimen biasanya digunakan untuk mendeskripsikan variansi informasi dalam kondisi yang dihipotesiskan untuk mencerminkan variasi lain. Metode yang digunakan dalam desain eksperimen ini adalah metode ANAVA, dimana ANAVA merupakan metode analisis statistik yang menguji perbedaan rata-rata antar grup ataupun jenis perlakuan. ANAVA sendiri merupakan prosedur uji statistik yang mirip dengan t test. Kelebihan dari ANAVA adalah dapat menguji perbedaan lebih dari dua kelompok selain itu ANAVA juga dapat digunakan sebagai alat analisis untuk menguji hipotesis penelitian yang mana menilai adakah perbedaan rerata antara kelompok. Eksperimen yang dilakukan pada percobaan Desain Eksperimen adalah menganalisis hasil percobaan antara pengaruh volume pelarut Heksana, volume pelarut Etanol 96%, dan lama waktu ekstraksi terhadap hasil ekstraksi minyak kopi, dimana faktor untuk eksperimen tersebut ada tiga faktor dengan dua taraf faktor yaitu volume pelarut heksana dengan taraf faktor 40 mL dan 50 mL, volume pelarut etanol 96% dengan taraf faktor 40 mL dan 50 mL, dan lama waktu ekstraksi dengan taraf faktor 30 menit dan 60 menit. Tujuan dari eksperimen ini untuk mengukur volume hasil ekstraksi minyak kopi dengan diberi perlakuan percobaan dari faktor-faktor tersebut. Dalam menentukan jumlah replikasi atau pengulangan digunakan rumus t (n-1)  ≥ 15 sehingga didapatkan percobaan dilakukan sebanyak 8 kali dengan replikasi sebanyak 3 kali.

 

Indonesia is one of the largest coffee producing countries where coffee itself contains oil that can be obtained through the process of extraction. This extraction of coffee oil is used as an object used in experimental design to test the relationship between the extraction of coffee miyak and the volume of solvents used. Experiment designs are typically used to describe the variance of information in hypothesized conditions to reflect other variations. The method used in the design of this experiment is the ANAVA method, where ANAVA is a statistical analysis method that tests the average difference between groups or types of treatment. The advantage of ANAVA is that it can test the differences of more than two groups in addition ANAVA can also be used as an analysis tool to test research hypotheses which assess whether there is an average difference between groups. Experiments conducted in the Experiment Design experiments were analyzing the results of experiments between the influence of hexane solvent volume, ethanol solvent volume 96%, and the length of extraction time to the coffee oil extraction results, where the factors for the experiment there are three factors with two factors namely hexane solvent volume with a factor level of 40 mL and 50 mL, ethanol solvent volume 96% with a factor level of 40 mL and 50 mL , and the length of extraction time with a factor level of 30 minutes and 60 minutes. The purpose of this experiment was to measure the volume of coffee oil extraction by being given experimental treatment of these factors. In determining the number of replications or repetitions used formula t (n-1) 15 so that the experiment was conducted 8 times with replication for three times.