Studi Sistem Lingkungan Penunjang Kehidupan Perumahan Sederhana Berkelanjutan:

A Study of Life-Supporting Environmental Systems for Simple Sustainable Housing

Abstract

Masyarakat selalu berkeinginan mengatur lingkungan rumahnya melalui dua alat biasa digunakan yaitu; properti dan desain. Data menunjukkan bahwa kurun waktu tahun 2007 sampai tahun 2016, 87% rumah atau 2873 unit rumah di Perumnas Martubung I Medan yaitu; rumah tipe 29, tipe 36 dan tipe 54 melakukan transformasi fisik berupa; restorasi, renovasi, ataupun rekonstruksi. Transformasi ini menghasilkan karbon melalui emisi CO2 setara 2.895 ton.C [15]. Studi bagaimana sistem lingkungan penunjang kehidupan di Perumahan Martubung I membentuk perumahan sederhana berkelanjutan perlu dilakukan akibat dinamika pertumbuhan dan urbanisasi tinggi. Penelitian ini berangkat dari pemahaman adanya hubungan yang kompleks diantara semua komponen sistem lingkungan penunjang kehidupan perumahan sederhana yang mendorong transformasi bentuk rumah di Perumnas Martubung I. Perumnas Martubung I dipilih karena sejak dibangun tahun 2006 dalam kurun waktu 20 tahun terdapat 87 % rumah mengalami berbagai transformasi fisik rumah.Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan kuesioner pada penghuni rumah. Analisa deskriptif dalam bentuk tabel frekuensi, persentase dan grafik, analisis korelasi untuk memprediksi komponen-komponen yang paling mempengaruhi perumahan berkelanjutan.Berbagai faktor penentu keputusan transformasi diidentifikasi dalam studi ini. Studi ini kelak akan mampu membuat strategi bagi kemungkinan skenario-skenario inovatif dan orisinal untuk mengendalikan perubahan bentuk desain rumah di perumahan sederhana berkelanjutan.

A community always wants to arrange their house environment through two commonly used tools, i.e. property and design. The data showed in the period 2007 to 2016, 87% or 2873 houses in Perumnas (National Housing) Martubung I Medan for type 29, type 36 and type 54 physically transformed by restoration, renovation or reconstruction. This transformation produced carbon through CO2 emissions equivalent to 2,895 tons. It needs to conduct a study of how life-supporting environmental systems in Perumnas Martubung I to design simple sustainable housing due to the dynamics of the high growth and urbanization. This study derived from complex relationship amongst components of a simple housing life support system that encouraged the transformation of houses in the Perumnas Martubung I. Perumnas Martubung I was chosen because since its construction in 2006, during 20 years, there were 87% of houses experiencing various physical transformations. The data was obtained through observation, interviews and questionnaires on residents. Descriptive analysis used frequency tables, percentages and graphs, as well as correlation analysis to predict the components that most influence sustainable housing. This study identified various determinants in transformation decision. This study will later be able to make a strategy for possible innovative and original scenarios to control the changes of house designs for simple sustainable housing.