Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Desain Alat Rehabilitasi Jalan Untuk Fisioterapi Kaki

Authors
  • Nabawi Arifin Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Anggun Murti Tirtayasa Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Hasrul Ritonga Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Hamdani Manalu Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Issue       Vol 3 No 2 (2020): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v3i2.1068
Keywords: Leg Rehabilitator Brainstorming Teknik Sampling Kuesioner Product Design
Published 2020-11-30

Abstract

Leg Rehabilitator adalah alat fisioterapi yang digunakan untuk pasien yang memiliki masalah dengan berjalan, seperti patah kaki, dislokasi sendi, dan neuthorapi femoralis. Ini dirancang dengan tujuan untuk memudahkan pasien melakukan fisioterapi sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih lama, yang akan membuat tingkat pemulihan lebih cepat. Perbedaan Leg Rehabilitator dan alat bantu jalan adalah memiliki tempat duduk bagi pasien untuk beristirahat di antara pelatihan. Pembuatan Leg Rehabilitator dilakukan dengan melakukan brainstorming dengan cara membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa orang dan seorang ketua, mendiskusikan tentang pembuatan produk yang akan dibuat lalu setiap orang menentukan karakteristik produk yang akan dibuat, kemudian membuat kesimpulan dari brainstorming yang dikumpulkan. Dari hasil brainstorming tersebut dibentuk mindmap untuk ide perorangan dan mindmap kesimpulan akhir dari karakteristik produk. Langkah selanjutnya adalah survei pasar yang dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner terbuka dan tertutup dalam menentukan dan menentukan jenis produk yang diinginkan konsumen dengan menggunakan teknik sampling. Kemudian menentukan uji reliabilitas dan validitas produk utama dengan produk pesaing I dan kompetitor II. Masalah untuk sub-problem ditentukan untuk memperjelas tujuan, menetapkan fungsi, dan menetapkan persyaratan untuk desain Rehabilitasi Kaki. Sub-problem untuk langkah sub-solusi adalah menentukan karakteristik menggunakan sistem Quality Function Deployment (QFD) dan sub-solusi untuk langkah solusi adalah menghasilkan alternatif dan mengevaluasi menggunakan Gantt chart untuk mendapatkan produk akhir, selanjutnya detail produk kemudian ditingkatkan.

 

Leg Rehabilitator is a physiotherapy tool used for patients who have problems with walking, such as broken feet, dislocated joints, and femoral neuthoric. It is designed with the aim to facilitate patients to do physiotherapy themselves and for a longer period of time, which will make the recovery rate faster. The difference in Leg Rehabilitator and road AIDS is having a seat for the patient to rest among the training. Leg Rehabilitator making is done by brainstorming by forming a group of people and a chairman, discussing about the manufacture of products that will be made and then everyone determines the characteristics of the product to be made, then make the conclusion of the brainstorming collected. From the results of the brainstorming was formed Mindmap for individual ideas and Mindmap final conclusions of the product characteristics. The next step is a market survey conducted by distributing open and closed questionnaires in determining and determining the type of product that consumers want using sampling techniques. It then determines the reliability and validity tests of the main product with competitor I and II products. Problems for the sub-problem are determined to clarify the objectives, assign the function, and set the requirements for the foot rehabilitation design. The sub-problem for the sub-solution step is to determine the characteristics of using the system Quality Function Deployment (QFD) and the sub-solution for the solution step is to generate alternatives and evaluate using a Gantt chart to get the final product, subsequent product details are then upgraded.