Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Perbaikan Alat pencacah Pelapah Sawit dengan Menggunakan DFMA

Authors
  • Rosnani Ginting Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • William Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Issue       Vol 3 No 2 (2020): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v3i2.1007
Keywords: DFMA QFD Alat Pencacah Sawit
Published 2020-11-30

Abstract

Pasar yang kompetitif, membuat perusahaan harus memiliki inoviatif  dalam menghasilkan produksi. Perusahaan harus membuat barang dengan harga rendah tetapi tidak mengurangi kualitas produk.  Supaya dapat mencapai sasaran perusahaan,  maka  diperlukan solusi dalam mengatasi kompetitif semakin tinggi dipasaran. Produk pelapah sawit dalam proses pembuatan membutuhkan waktu yang sangat lama dikarenakan terdapat beberapa proses pengulangan sehingga menghambat waktu proses produksi. Permasalahan dihadap diperusahaan dalam Alat pencacah pelepah sawit adalah tidak adanya SOP dalam proses pembuatan alat pencacah pelapah sawit dan operator dalam proses pembuatan kurang pelatihan. Bagian memiliki desain berat dibagian penutup sehingga menyebabkan kerumitan dalam proses pembuatan. Pemasangan penutup pelepah sawit tergolong rumit dikarenakan penutup sangat berat sehingga membutuhkan beberapa operator untuk membuatnya. Proses pembuatan tergolong manual sehingga membutuhkan minimal dua operator dalam memasang penutup pelapah sawit. Proses pembuatan penutup dengan cara manual sehingga memnbutuhkan proses pengulangan dalam pembuatan penutup agar dapat dipasang dengan baik. Ketidaktelitian dalam pemasangan penutup akan menyebabkan tidak akan menyatunya baut dengan penutup. Proses pembuatan penutup pelapah sawit para pekerja harus membungkuk selama berjam-jam dikarenakan mesin pelapah sawit yang rendah dan alat penutup yang berat membuat operator harus memasang dengan cara membungkuk. Alat dikatakan tidak ergonomis sehingga perlu dilakukan perbaikan agar memudahkan operator dalam pembuatan alat pelapah sawit.

 

This competitive market has become a challenge for companies today. In order for the company to survive, it is necessary to guarantee the quality of the product, guarantee of the cost, and reduce the mismatch of the production schedule so that the product can be produced on time. So that these goals can be achieved, then a solution is needed in overcoming increasingly high competition. The emergence of the potential for poor feed products leads to time loss, stemming from the amount of repetitive work that greatly saves time. Enumeration problems that cause companies not to implement standardized enumeration processes by workers so much work that does the enumeration Installation of the enumerator room cover using 6 pieces of bolts that must be opened and fitted with a spanner so that the operator takes longer each time to use the tool. The drive engine uses a manual start system, starting the engine with a crank drive which often causes musculosceletal complaints and can injure the operator. The process of counting the palm fronds is transferred manually to the chopper feeder mouthpiece. The position of the feeder funnel requires the operator to work in a bent position for ± 6 hours each consideration related to the pain of the chopper operator. The results of the chopped stem are still rough with a size of 5 cm which cannot be given directly to the livestock so that it can injure the stomach of the livestock.