Perbaikan Rancangan Laryngoscope Dengan Menggunakan Metode DFMA (Design For Manufacturing and Assembly)
Authors | ||
Issue | Vol 3 No 2 (2020): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2020 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v3i2.1006 | |
Keywords: | Laryngoscope DFMA (Design for Manufacture and Assembly) Struktur Produk | |
Published | 2020-11-30 |
Abstract
Rumah sakit merupakan sarana yang sangat vital bagi masyarakat. Khusunya rumah sakit bagian dalam Telinga Hidung Tenggorokan (THT) yang merupakan salah satu bagian penting dari tubuh dan memiliki peran penting dalam tubuh manusia. Salat satu alat yang digunakan untuk embantu dokter menangani ha ini adalah meggunakan laryngoscope. Laryngoscope adalah alat untuk melakukan tindakan intubasi atau pemasangan Endotracheal Tube atau HTT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki rancangan alat laryngoscope dengan menerapkan metode Quality Function Deployment dan Design For Manufacturing and Assembly. QFD fase II menunjukan bahwa tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya tertinggi terdapat pada kualitas bahan baku, jenis lampu senter dan jenis baterai lampu senter. Part kritis kualitas bahan penyusun, jenis lampu senter, dan jenis baterai lampu senter merupakan informasi mengenai masalah yang akan dilakukan perbaikan. Hasil analisis dengan QFD kemudian dilanjutkan dengan menggunakan metode Design for Manufacture and Assembly (DFMA) untuk melakukan rancangan perbaikan terhadap produk. Produk laryngoscope ini terdiri dari 7 Komponen dan elemen kerja. Didapatkan waktu perakitan aktual sebesar 10,18 menit, dan waktu perakitan usulan 7,29 menit. Untuk biaya manufaktur aktual didapatkan Rp. 2.649.405untuk ketiga komponen yang ingin diganti jenis bahan nya, lalu biaya manufaktur usulan didapatkan Rp 1.881.468 untuk biaya ke tiga komponen tersebut. Selisih penghematan yang didapatkan yaitu sebesar Rp 767.937 atau sebesar 28.98%.
The hospital is a vital tool for the community. Especially the hospital in the Ear Nose Throat (ENT) which is one important part of the body and has an important role in the human body. One of the tools used to help doctors handle this is to use a laryngoscope. Laryngoscope is a tool to perform intubation or installation of Endotracheal Tube or HTT. The purpose of this study is to improve the design of laryngoscope devices by applying the Quality Function Deployment and Design For Manufacturing and Assembly methods. Phase II QFD shows that the level of difficulty, the degree of importance and the highest estimated cost are found in the quality of raw materials, the type of flashlight and the type of flashlight battery. The critical part of the quality of the constituent materials, the type of flashlight, and the type of flashlight batteries is information about the problem to be repaired. The results of the analysis with QFD are then continued by using the Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) method to design a product improvement. This laryngoscope product consists of 7 components and working elements. The actual assembly time is 10.18 minutes, and the proposed assembly time is 7.29 minutes. For actual manufacturing costs Rp. 2,649,405 for the three components to be replaced by the type of material, then the proposed manufacturing cost is Rp 1,881,468 for the cost of the three components. Difference in savings obtained is Rp. 767,937 or as much as 28.98%