Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisis Perencanaan dan Pengendalian Produksi untuk Mengoptimumkan Biaya Produksi Ragum

Authors
  • Tasya Amalia Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Muhammad Septiadi Siagian Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Reza Rafly Lubis Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Jhan Pranata Brahmana Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Dhea Ainaya Siregar Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Issue       Vol 3 No 2 (2020): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v3i2.1002
Keywords: Capacity Requirement Planning Production Activity Control Silvermeal
Published 2020-11-30

Abstract

Perusahaan perlu melakukan penyusunan strategi perencanaan produksi yang baik untuk menjamin bahwa kapasitas produksi dapat memenuhi perkiraan permintaan dan menetapkan rencana terbaik sehingga dapat memenuhi permintaan yang ada. Perencanaan dan pengendalian produksi bertujuan untuk meminimalkan biaya produksi, memaksimalkan laba dan pelayanan pelanggan, melakukan peramalan permintaan suatu produk, memonitor permintaan aktual, membuat perbandingan antara hasil peramalan dengan permintaan aktual, dan melakukan perbaikan proses peramalan jika terjadi penyimpangan. Dalam menetapkan rencana terbaik, salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah bagaimana cara menentukan analisis optimalisasi biaya produksi yang paling minimum agar perusahaan memperoleh laba setinggi-tingginya dengan tingkat produktivitas yang tinggi pula. Penelitian yang dilakukan untuk mengoptimumkan biaya produksi adalah dengan melakukan perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek sesuai dengan kerangka perencanaan dan pengendalian produksi. Objek pada penelitian adalah hasil peramalan penjualan ragum pada tahun 2020 dari bulan Januari hingga Desember. Dalam perencanaan jangka panjang akan didapatkan jumlah tenaga kerja yang optimum agar menemukan analisis biaya produksi yang paling optimal yaitu sebanyak 10 orang tenaga kerja dengan biaya regular time (RT) sebesar Rp 39.657 per unit, biaya over time (OT) sebesar Rp 583.002 per unit dan biaya subkontrak sebesar Rp 900.000 per unit. Pada Perencanaan jangka menengah menghasilkan Master Production Scheduling (MPS) dengan total biaya produksi yaitu sebesar Rp 84.274.482. Pada perhitungan Production Activity Control (PAC) didapatkan total biaya penalti sebesar Rp 830.175.000. Berdasarkan perhitungan dan perencanaan agregat yang telah dilakukan diketahui bahwa untuk meminimumkan biaya produksi adalah dengan cara menambah atau mengurangi jumlah tenaga kerja sehingga menemukan biaya produksi yang optimum.

 

Companies need to develop an optimum production and planning strategy to ensure that production capacity can meet the estimated demand and determine the best plan to meet the existing demand. The purpose of production planning and control is to minimize production costs, maximize profits and customer service, predict demand for a product, monitor actual demand, compare forecasting results with actual demand, and make improvements to the forecasting process if deviations occur. In determining the best plan, one thing that companies need to pay attention to is how to determine the most optimal analysis of production costs so that the company gets the highest profit with a high level of productivity. Research conducted to optimize production costs is to do long-term, medium-term, and short-term planning in accordance with the framework of production planning and control. The object of the research is the result of forecast sales in 2020 from January to December. In the long-term planning the optimum number of workers will be obtained in order to find the most optimal analysis of production costs, namely 10 workers with regular time (RT) costs of Rp. 39,657 per unit, over time (OT) costs of Rp. 583,002 per unit and subcontracting fee of Rp. 900,000 per unit. In the mid-term planning produces a Master Production Scheduling (MPS) with a total production cost of Rp. 84,274,482. In the Production Activity Control (PAC) calculation, the total penalty fee is Rp. 830,175,000. Based on calculations and aggregate planning that has been done it is known that to minimize production costs is to add or reduce the amount of labor so as to find the optimum production costs.