Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Peramalan Penjualan Ragum Provinsi Kalimantan Timur dengan Metode Time Series dan Causal

Authors
  • Fachry Abdillah Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Cindy Salsabila Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Intan Lestari Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Atika Lestari Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Irveen Zerico Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Issue       Vol 3 No 2 (2020): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v3i2.1001
Keywords: Peramalan Metode Time Series Metode Kausal
Published 2020-11-30

Abstract

Peramalan adalah suatu metode yang dilakukan dalam memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan datang dengan menggunakan data historis. Peramalan yang dilakukan yaitu dengan memperkirakan penjualan produk ragum pada tahun 2020 dan 2021 dengan menggunakan 3 variabel yaitu Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga yang dibayar Petani dan Indeks Harga yang diterima Petani Provinsi Kalimantan Timur. Peramalan jumlah penjualan Ragum dilakukan dengan metode time series dan causal. Dalam time series dilakukan pemilihan metode yang sesuai untuk menyelesaikan peramalan dengan cara mencari kesalahan terkecil sehingga didapat persamaan untuk mendapatkan peramalan pada tahun 2020 dan 2021 diperoleh  nilai X1, X2 dan X3. Sedangkan di dalam metode causal, nilai a, b, c dan d dalam persamaan peramalan dicari menggunakan matriks Gaus Jordan untuk mendapatkan jumlah penjualan Ragum pada tahun 2020 dan 2021. Jumlah penjualan Ragum pada tahun 2020 yaitu berjumlah 83.125 dan tahun 2021 berjumlah 94.604. Hubungan antara variabel diperoleh dengan mencari nilai korelasi secara manual dan menggunakan software SPSS. Hasil nilai korelasi diperoleh yaitu Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan penjualan Ragum adalah Sangat lemah secara negatif  dengan nilai korelasi (-0,16). Hubungan antara variabel Indeks yang harus dibayar petani (lb) di Kalimantan Timur dengan jumlah penjualan Ragum  adalah sangat lemah secara negatif dengan nilai korelasi adalah (-0,25). Sedangkan hubungan antara variabel Indeks harga yang diterima petani (lt)  di Kalimantan Timur dengan jumlah penjualan Ragum adalah sangat kuat secara negatif (-0,33). Maka hanya terdapat 1 variabel yang memiliki korelasi yang kuat secara negatif terhadap penjualan ragum di Provinsi Kalimantan Timur yaitu Indeks Harga yang Diterima Petani.

 

Forecasting is a method carried out in estimating a value in the future using historical data. Forecasting is done by estimating sales of vise products in 2020 and 2021 by using 3 variables, namely Consumer Price Index, Price Index Paid by Farmers and Price Index received by Farmers of East Kalimantan Province. Forecasting the number of Ragum sales is done by the time series and causal methods. In the time series, the selection of the appropriate method for completing forecasting is done by finding the smallest error so that the equation to get forecasting in 2020 and 2021 obtained values ​​X1, X2 and X3. Whereas in the causal method, values ​​a, b, c and d in the forecasting equation are searched using the Gaus Jordan matrix to get Ragum sales in 2020 and 2021. The sum of Ragum sales in 2020 is 83,125 and in 2021 it is 94,604. The relationship between variables is obtained by finding the correlation value manually and using SPSS software. The correlation value results obtained are the Consumer Price Index (CPI) with Ragum sales are very weak negatively with the correlation value (-0.16). The relationship between the Index variables paid by farmers (LB) in East Kalimantan and the number of Ragum sales is very weak negatively with the correlation value (-0.25). While the relationship between the price index variable received by farmers (lt) in East Kalimantan and the number of Ragum sales was very strong negatively (-0.33). Then there is only 1 variable that has a strong negative correlation to vise sales in East Kalimantan Province, namely the Price Index Received by Farmers.