Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr <p align="justify">TALENTA Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) is an open access journal publishing the proceeding of conferences across all disciplines of agricultural and natural Resources, including peer-reviewed full-length articles, collections of abstracts and meeting reports. The proceeding of TALENTA Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) is published by TALENTA Publisher Universitas Sumatera Utara. Publishing a supplement to the proceedings of TALENTA Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) is a very effective ways for disseminating conference material and scientific findings to your target readers.</p> <p>p-ISSN : 2654-7015<br>e-ISSN : 2654-7023</p> <p><br><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-nd/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License"></a><br>This work is licensed under a&nbsp;<a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License</a>.</p> Talenta Publisher en-US Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) 2654-7015 Budidaya Sistem Integrasi pada Kontruksi Keramba Jaring Apung di Desa Tanggetada, Kabupaten Kolaka https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2529 <p>Potensi perikanan tangkap di Desa Tanggetada sangat besar. Akan tetapi potensi tersebut belum dimanfaatkan dengan optimal. Sarana dan pengetahuan kelompok nelayan sangat terbatas untuk mengoptimalkan potensi perikanan tersebut. Saat cuaca buruk, kelompok nelayan tidak memilki alternatif pencaharian lain selain pada kegiatan perikanan tangkap. Oleh karena itu kegiatan budidaya bisa menjadi alternatif agar nelayan tetap produktif. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok nelayan mengenai budidaya sistem integrasi pada kontruksi keramba jaring apung. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Tanggetada Kabupaten Kolaka dengan bermitra pada kelompok nelayan Malaja Biru desa Tanggetada. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan beberapa tahap mulai dari sosialisasi, pelatihan dan pendampingan serta evaluasi kegiatan. Hasil pelaksanan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok nelayan dalam budidaya system integrasi pada kontruksi keramba jaring apung.</p> <p><em>The potential of capture fisheries in Tanggetada Village is very large. However, this potential has not been optimally utilized. The facilities and knowledge of the fishing groups are very limited to optimize the potential of these fisheries. When the weather is bad, the fishing groups have no alternative livelihoods other than capture fisheries. Therefore, cultivation activities can be an alternative so that fishermen remain productive. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge and skills of fishermen groups regarding the cultivation of an integrated system in the construction of floating net cages. This activity was carried out in Tanggetada Village, Kolaka Regency by partnering with the Malaja Biru fishing group in Tanggetada Village. The method of implementing activities is carried out in several stages starting from socialization, training and mentoring and evaluation of activities. The results of the implementation of this activity are an increase in the knowledge and skills of fishermen groups in the cultivation of an integrated system in the construction of floating net cages</em></p> Anti Landu Bustang Ilham Antariksa Tasabaramo Yusnaini Latifa Fekri Asmadin Hasan Eldin Adimu Simun Sukrin Juhardin Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 1 8 10.32734/anr.v6i2.2529 Pelatihan Teknologi Pengolahan Pakan Ternak Dan Pengolahan Feses Ternak Sebagai Kompos Di Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2530 <p>Pencapaian pertumbuhan ekonomi pada kelompok masyarakat adalah selaras dengan salah satu tujuan&nbsp; SDGs, oleh sebab itu kegiatannya perlu didukung. Masyarakat di kecamatan Toari secara umum adalah petani dan sekaligus peternak. Ternak yang banyak di pelihara adalah kambing etawa dengan daging yang menjadi tujuan produksinya. Permasalahan yang terjadi adalah pemberian pakan terhadap ternak tersebut belum menggunakan teknologi pengolahan dan masih mengandalkan rumput lapang serta tanaman gamal (Glicirida sepium), disamping itu hijauan pakan tersebut tidak cukup tersedia terutama di musim kemarau dan kasus pencurian hujauan dari kebun masyarakat sering terjadi. Pada bulan Juli 2024 telah dilaksanakan Pengabdian Penugasan dari Universitas Sumatera Utara melatih peternak&nbsp; untuk&nbsp; penggunaan teknologi untuk mengolah pakan (hujauan) dengan teknik pengolahan silase sekaligus melatih peternak dalam pengolahan feses ternak untuk dijadikan kompos. Pada pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan serta penerapan dan keterlibatan masyarakat melalui praktik langsung di lapangan. Hasil yang diperoleh masyarakat diberi petunjuk praktis pembuatan pakan fermentasi berupa silase dalam bentuk&nbsp; brosur, demonstrasi dan praktik penggunaan alat pencacah (chopper) serta teknik pengolahan pakan fermentasi dan teknik pembuatan kompos.</p> <p><em>The achievement of economic growth in community groups is in line with one of the SDGs goals, therefore its activities need to be supported. The community in Toari sub-district is generally farmers and livestock breeders. The livestock that is widely raised is Etawa goats with meat as the target of production. The problem that occurs is that the provision of feed to these livestock does not use processing technology and still relies on field grass and gamal plants (Glicirida sepium), besides that the green feed is not sufficiently available, especially in the dry season and cases of theft of greenery from community gardens often occur. In July 2024, Community Service Assignments were carried out by the University of North Sumatra to train livestock breeders to use technology to process feed (greenery) with silage processing techniques as well as training livestock breeders in processing livestock feces to be made into compost. This community service uses extension and training methods as well as implementation and community involvement through direct practice in the field. The results obtained by the community were given practical instructions for making fermented feed in the form of silage in the form of brochures, demonstrations and practices on the use of choppers as well as fermented feed processing techniques and compost making techniques. </em></p> Edhy Mirwandhono Nurzainah Ginting Yuli Purbaningsih Raodatul Jannah Husnaeni Muhammad khairy Aminah Sagistah Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 9 15 10.32734/anr.v6i2.2530 Perawatan Prakonsepsi pada Ibu Wanita Usia Subur untuk Pencegahan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Darusallam Medan https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2531 <p>Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia termasuk potensi resiko wilayah perkotaan di Medan. Salah satu upaya mencegah terjadinya resiko stunting adalah melalui perawatan prakonsepsi agar kesehatan reprodukdi ibu wanita usia subur sebelum hamil terpelihara dengan baik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku ibu wanita usia subur tentang perawatan prakonsepsi untuk mencegah stunting pada seribu hari kehidupan anak. Pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui edukasi kesehatan perawatan prakonsepsi dan pemeriksaan kesehatan reproduksi ibu wanita usia subur. Partisipan program ini terdiri dari 150 ibu yang mengikuti penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan. Pre-test dan post-test digunakan untuk mengukur perubahan pengetahuan, kesadaran dan perilaku ibu. Terdapat peningkatan pengetahuan ibu WUS tentang perawatan prakonsepsi dari 66% sebelum intervensi menjadi 93% setelah intervensi edukasi kesehatan. Perilaku ibu dalam melakukan perawatan prakonsepsi juga meningkat secara signifikan. Program edukasi kesehatan efektif dalam meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku ibu wanita usia subur dalam perawatan prakonsepsi, sehingga hal ini dapat berkontribusi pada pencegahan stunting jangka panjang di m<em>asyarakat.</em></p> <p><em>Backgroud Stunting is still a serious health problem in Indonesia, including the potential risk of urban areas in Medan. One effort to prevent the risk of stunting is through preconception care so that the reproductive health of women of childbearing age before pregnancy is well maintained. Objectives This program aims to improve the knowledge, awareness and behavior of women of childbearing age about preconception care to prevent stunting in the first thousand days of a child's life. Method of this community service is carried out through preconception care health education and reproductive health examinations of women of childbearing age. Participants in this program consisted of 150 mothers who participated in counseling and health examinations. Pre-test and post-test were used to measure changes in knowledge, awareness and behavior of mothers. The results was an increase in knowledge of women of childbearing age about preconception care from 66% before the intervention to 93% after the health education intervention. Mothers' behavior in carrying out preconception care also increased significantly.Conclusion the health education program is effective in improving the knowledge, awareness and behavior of women of childbearing age in preconception care, so that this can contribute to long-term stunting prevention</em></p> Evi Karota Rika Endah Nurhidayah Siti Zahara Nasution Vitri Rokhima Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 16 21 10.32734/anr.v6i2.2531 Modifikasi mesin giling daging menjadi mesin produksi kue https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2532 <p>Mesin produksi untuk home industry ini dikerjakan dengan memodifikasi penggiling daging manual menjadi pemotong adonan kue otomatis. Mesin yang dimodifikasi ini menghasilkan potongan adonan kue yang memiliki ukuran dan berat yang seragam. Roda pemutar manual pada penggiling daging digantikan dengan motor DC untuk otomatisasi proses pemutaran. Sensor sinar laser digunakan untuk mendeteksi panjang adonan kue pada saat keluar dari penggilingan. Ketika adonan mencapai sinar laser, pemotong yang digerakkan oleh motor DC memotong adonan tersebut. Jarak sinar laser dari keluaran penggiling dapat disesuaikan dengan memasukkan nilai baru ke mikrokontroler, yang kemudian secara otomatis menggerakkan motor stepper untuk memindahkan sensor. Sistem ini dilengkapi display enam digit. Nilai timer dan counter dibaca oleh mikrokontroler melalui empat potensiometer yang terhubung ke pin analog. Beberapa tombol tekan disediakan untuk membantu pengguna mengendalikan mesin. Selain itu, sistem ini dilengkapi dengan baterai besar sebagai cadangan daya untuk memastikan proses tetap berjalan lancar jika terjadi pemutusan aliran listrik dari jala-jala PLN.</p> <p><em>This project involves the modification of a manual meat mincer into an automatic cake dough cutter. The modified machine ensures that cake dough pieces produced are of consistent size and weight. The manual turning wheel of the meat mincer has been replaced with a DC motor to automate the turning process. A laser beam sensor is used to detect the length of the cake dough as it exits the mincer. Once the dough reaches the laser beam, a cutter driven by a geared DC motor slices the dough. The distance of the laser sensor from the mincer’s output can be adjusted by inputting new values to a microcontroller, which moves a stepper motor to reposition the sensor. The system also includes a six-digit seven-segment display for user input, which is read by the microcontroller through four potentiometers connected via analog pins. Several push buttons are available for users to control the machine's operation. Additionally, the system is equipped with a large DC battery for backup power, ensuring the process continues seamlessly in case of a power failure.</em></p> Kurnia Brahmana Awan Maghfirah Kerista Tarigan Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 22 28 10.32734/anr.v6i2.2532 Sosialisasi Budidaya dan Pengolahan Tanaman Microgreen dengan Implementasi Peningkatan Kualitas Pengemasan, Labelling dan PIRT Di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2533 <p>Sosialisasi Budidaya dan Pengolahan tanaman Microgreen di Desa Tanjung Sari bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok mitra mengenai budidaya microgreen, serta aspek pengemasan, pelabelan produk, dan legalitas usaha melalui PIRT. Microgreen, yang dapat dipanen dalam 7-14 hari, merupakan alternatif gizi yang praktis di tengah tantangan ketahanan pangan. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan dan pelatihan teknik budidaya, pengolahan pasca panen, pengemasan dan pelabelan yang informatif serta legalitas usaha (jaminan keamanan pangan). Peserta pelatihan adalah kelompok PKK Desa Tanjung Sari. Hasil sosialisasi ini menunjukkan peningkatan kesadaran akan manfaat microgreen dan kemampuan penerapan teknik budidaya. Diharapkan, peningkatan kualitas pengemasan dan pelabelan dapat meningkatkan daya saing produk lokal di pasar serta berkontribusi pada kesehatan masyarakat. Dengan adanya peningkatan kualitas pengemasan dan labelling, diharapkan produk microgreen Desa Tanjung Sari dapat bersaing di pasar lokal maupun regional. Kegiatan ini memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat melalui konsumsi sayuran segar berkualitas. Melalui implementasi program ini, diharapkan Desa Tanjung Sari dapat menjadi contoh sukses dalam pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis komunitas. Capaian pengetahuan dan keterampilan kelompok mitra menunjukan 69% peserta belum memahami tentang pentingnya legalitas produk rumahan, namun 85% memperoleh peningkatan pengetahuan kelompok mitra tentang pengemasan dan pelabelan, sementara 80% untuk keterampilan proses tersebut.</p> <p><em>The Socialisation of Cultivation and Processing of Microgreen plants in Tanjung Sari Village aims to improve the knowledge and skills of partner groups regarding microgreen cultivation, as well as aspects of packaging, product labelling, and business legality through PIRT. Microgreen, which can be harvested in 7-14 days, is a practical nutritional alternative in the midst of food security challenges. The methods used include extension and training on cultivation techniques, post-harvest processing, informative packaging and labelling, and business legality (food safety assurance). The training participants were the PKK group of Tanjung Sari Village. The results of this socialisation showed an increased awareness of the benefits of microgreen and the ability to apply cultivation techniques. It is expected that improving the quality of packaging and labelling can increase the &nbsp;competitiveness of local products in the market and contribute to public health. By improving the quality of packaging and labelling, it is expected that microgreen products in Tanjung Sari Village can compete in local and regional markets. This activity provides economic benefits to the community and contributes to improving public health through the consumption of quality fresh vegetables. Through the implementation of this programme, Tanjung Sari Village is expected to become a successful example in the development of community-based sustainable agriculture. The knowledge and skills achievements of the partner groups showed that 69% of the participants did not understand the importance of home product legality, but 85% gained improved knowledge of the partner groups on packaging and labelling, while 80% for the skills of these processes.</em></p> Arie Kartika Suswati Sirmas Munthe Rafli Fadillah Lubis Emmanuel Saputra Halawa Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 29 36 10.32734/anr.v6i2.2533 Tinjauan Penerapan Penyembelihan Halal Pada Tempat Penyembelihan Kuda Di Kabupaten Jeneponto https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2534 <p>Kuda merupakan ternak yang halal dikonsumsi. Penyembelihan kuda di Jeneponto sudah dilakukan dengan metode halal namun belum distandarisasi dan dimonitor oleh lembaga maupun pihak berwenang sehingga belum dijamin dan disertifikasi kehalalannya. Pengabdian masyarakat dilaksanakan oleh tim pengabdi dari Jurusan Ilmu Peternakan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Kegiatan ini dilaksanakan setelah adanya pelatihan. Tujuannya untuk mengukur tingkat penerapan penyembelihan halal pada ternak kuda di Kabupaten Jeneponto. Hasil kegiatan PKM peninjauan penyembelihan kuda menunjukkan bahwa pada tempat penyembelihan kuda, tidak ada area terpisah antara area basah dan kering. Lokasi terbuka sehingga rawan hewan pengganggu seperti anjing, kucing, serangga, tikus, dan lainnya. Limbah penyembelihan seperti isi jeroan, darah, feses dan air cucian dibiarkan menumpuk di sekitar lokasi tempat penyembelihan. Pekerja belum dilengjkapi APD (Alat Pelindung Diri) seperti sepatu boot, tutup kepala, celemek, sarung tangan, dan lainnya. Belum ada pemeriksaan kesehatan ternak kuda sebelum disembelih dan pemeriksaan daging serta jeroan kuda oleh tenaga ahli. Dapat disimpulkan bahwa aspek yang belum terlaksana dalam penerapan penyembelihan kuda yang halal dan thayyib di Kabupaten Jeneponto selain pengetahuan dan keterampilan, adalah kelengkapan fasilitas pada tempat usaha jasa penyembelihan kuda.</p> <p><em>Horses are livestock that are halal for consumption. Horse slaughtering in Jeneponto is carried out using halal methods but has not been standardized and monitored by institutions or authorities so its halal quality has not been guaranteed and certified. Community service is carried out by a service team from the Department of Animal Science, Universitas Islam Negeri Alauaddin Makassar. This activity was carried out after training. The aim is to measure the level of implementation of halal slaughter in horse livestock in Jeneponto Regency. The results of PKM activities reviewing horse slaughter showed that at the horse slaughter site, there were no separate areas between wet and dry areas. The location is open so it is prone to disturbing animals such as dogs, cats, insects, mice and others. Slaughter waste such as offal, blood, feces and washing water is allowed to accumulate around the slaughter location. Workers are not yet equipped with PPE (Personal Protective Equipment) such as boots, headgear, aprons, gloves, and others. There has been no health inspection of horses before slaughter or inspection of horse meat and innards by experts. It can be concluded that the aspect that has not been implemented in implementing halal and thayyib horse slaughter in Jeneponto Regency, apart from knowledge and skills, is the completeness of the facilities at the horse slaughter service business premises.</em></p> Ayu Lestari Muhammad Arsan Jamili Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 37 45 10.32734/anr.v6i2.2534 Peningkatan Gemar Membaca Anak Sekolah Dasar Untuk Meningkatkan Indeks Literasi: Pengabdian Di Sekolah Dasar Negeri No. 102132 Bangun Rejo, Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2535 <p>Rendahnya indeks literasi membaca di Indonesia ini tentunya menjadi perhatian yang cukup serius, mengingat membaca merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki untuk mendukung proses belajar dan perkembangan individu. Perlu disadari bahwa membaca merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu, terutama anak-anak usia sekolah dasar karena kegiatan membaca memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak. Untuk meningkatkan indeks literasi membaca khususnya pada murid sekolah dasar, diperlukan upaya yang komprehensif dan berkesinambungan dari berbagai pihak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendukung peningkatan gemar membaca anak di SDN 102132 Bangun Rejo dalam upaya meningkatkan indeks literasi sekolah. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah teknik ceramah dan diskusi dalam rangka sharing pengetahuan mengenai kegiatan literasi, pelatihan kegiatan literasi untuk melihat tingkat minat membaca pada murid serta diskusi tentang strategi mempertahankan dan meningkatkan minat membaca pada murid. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa peningkatan gemar membaca anak sekolah dasar di SD Negeri 102132 sudah diupayakan oleh pihak sekolah dengan beberapa strategi salah satunya melalui pembentukan perpustakaan kelas. Namun untuk mempertahankan strategi tersebut, pihak sekolah memerlukan bantuan dari pihak lain seperti orang tua murid, masyarakat sekitar dan juga stakeholder lainnya. Atas dasar itu, pihak sekolah berharap kegiatan pengabdian seperti ini hendaknya dapat dilakukan secara berkelanjutan sehingga akan selalu ada inovasi untuk meningkatkan minat membaca (literasi) pada murid Sekolah Dasar.</p> <p>The low reading literacy index in Indonesia is certainly a serious concern, considering that reading is an important skill that must be possessed to support the learning process and individual development. It is important to realize that reading is an important skill that must be possessed by every individual, especially children of primary school age because reading activities provide many benefits for children's growth and development. To increase the reading literacy index, especially in elementary school students, comprehensive and sustainable efforts are needed from various parties. This service activity aims to support the improvement of children's reading habits at SDN 102132 Bangun Rejo in an effort to improve the school's literacy index.&nbsp;The methods used in this service activity are lecture and discussion techniques in order to share knowledge about literacy activities, training in literacy activities to see the level of interest in reading in students and discussions about strategies to maintain and increase students' interest in reading.&nbsp;The results of this service activity show that increasing elementary school children's love of reading at SD Negeri 102132 has been pursued by the school with several strategies, one of which is through the establishment of a class library.However, to maintain this strategy, the school needs help from other parties such as parents, the surrounding community and other stakeholders. On that basis,&nbsp;the school hopes that service activities like this should be carried out on an ongoing basis so that&nbsp;there&nbsp;will&nbsp;always be innovations to increase interest in reading (literacy) in elementary school students.</p> Badaruddin Erika Revida Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 46 55 10.32734/anr.v6i2.2535 Mengembangkan Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Jejaring Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan Institusi Pendidikan https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2536 <p>Salah satu indikator keberhasilan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah kemandirian pengelolaan usaha. Namun sebagian pelaku UMKM masih mengalami ketimpangan dalam mengembangkan <em>capacity building </em>terutama dalam bidang pemasaran dan beradaptasi dengan perubahan teknologi. Pengabdian ke pada masyarakat dilakukan sebagai bentuk kolaborasi pelaku UMKM yang tergabung dalam Forum Komunikasi UMKM Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam berjejaring dengan institusi pendidikan untuk mengembangkan strategi pemasaran. Persoalan yang dihadapi mitra yaitu terbatasnya kemampuan membangun diferensiasi usaha dan mengembangkan ide bisnis, diatasi dengan melatih mitra tentang analisis SWOT dan <em>Business Model Canvas. </em>Keterbatasan mitra UMKM dalam aktivitas promosi menggunakan teknologi, diatasi dengan pelatihan <em>digital marketing </em>dan melibatkan mahasiswa dalam pembuatan materi promosi mitra. Selanjutnya untuk membantu penjualan maka mitra dilibatkan dengan menjual produk atau membuka lapak pada <em>event</em> kampus. Metode yang digunakan berupa ceramah, diskusi, analisis kasus, dan praktik. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan (a) Mitra UMKM mengalami peningkatan <em>capacity building</em> dalam bidang pemasaran, yaitu inovasi produk dan usaha, penggunaan <em>digital marketing</em> dalam promosi serta perluasan penjualan produk di lingkungan kampus. (b) Institusi pendidikan mampu melaksanakan tri dharma perguruan tinggi berupa pengembangan materi pengajaran dari kasus-kasus mitra, dan berjejaring dalam penelitian dan pengabdian. Mahasiswa yang terlibat dapat mengimplementasikan ide kreatif dan wawasan kewirausahaan</p> <p><em>One of the indicators of success in micro, small, and medium enterprises (MSMEs) is the independence of business management. However, some MSME actors are unequal in terms of marketing capacity building and adapting to technological changes. MSME actors who are members of the MSME Communication Forum in the Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta, are provided with assistance in developing their networking with educational institutions to develop marketing strategies. Their problems include their limited ability to build business differentiation and develop business ideas. These were overcome by assisting in SWOT analysis and Business Model Canvas. Digital marketing training is used to resolve the limitations of MSME partners in promotional activities using technology. Besides, they involved students in making promotional materials. This is essential because the students bring fresh perspectives and innovative ideas. Furthermore, MSME actors are involved in campus events (exposition) to assist in the sales of their products. The methods of community service are lectures, discussions, case studies, and practice. The results showed that: (a) MSMEs have experienced increased capacity building in the marketing sector, including product and business innovation, use of digital marketing in promotions, and product sales expansion in the campus environment. (b) Educational institutions can implement the three pillars of higher education by developing teaching materials from MSME cases and networking in research and community services. Even students involve in implemented creative ideas and have an entrepreneurial insight.</em></p> Dhyah Ayu Retno Widyastuti Fransisca Anita Herawati Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 56 67 10.32734/anr.v6i2.2536 Meningkatkan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Desa Buluh Cina untuk Mengenal dan Memberikan Pertolongan Pertama pada Cedera Bakar di Kalangan Ibu Rumah Tangga Pertolongan Pertama di Setiap Rumah: Meningkatkan Kesadaran Ibu Rumah Tangga tentang Luka Bakar d https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2537 <p>Luka bakar merupakan masalah kesehatan yang signifikan di daerah pedesaan, di mana perawatan segera sering kali kurang tersedia. Untuk mengatasi hal ini, proyek pengabdian masyarakat kami dari Fakultas Universitas Kedokteran Sumatera Utara bertujuan untuk memperkuat kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Bulu Cina, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang. Inisiatif ini ditujukan kepada perempuan dan keluarga yang berisiko terkena luka bakar. Sebuah pretest dilakukan untuk menilai pengetahuan peserta mengenai perawatan luka bakar, diikuti dengan sesi pendidikan komprehensif tentang pencegahan luka bakar, perawatan cepat, dan penanganan jangka panjang. Post -test dilakukan untuk merenungkan pengetahuan yang diperoleh. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman tentang perawatan luka bakar, yang menegaskan keberhasilan program dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Inisiatif ini menekankan pentingnya pendidikan kesehatan yang terfokus untuk meningkatkan kesehatan keluarga di daerah pedesaan. Upaya selanjutnya akan memperluas program ini ke desa-desa tetangga dan mencakup pelatihan lanjutan mengenai perawatan luka bakar.</p> <p><em>Burn injuries are significant health issues in rural areas, where immediate treatment is often lacking. To address this, our community service project by the Faculty of Medicine at Universitas Sumatera Utara aimed to strengthen Family Welfare Empowerment / Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) cadres in Bulu Cina Village, Hamparan Perak District, Deli Serdang. The initiative targeted women and families at risk of burn injuries. A pretest assessed participants' knowledge onburn care, followed by a comprehensive educational session on burn prevention, immediate care, and long-term management. A post-test evaluated the knowledge gained. Results showed a significant increase in understanding of burn care, highlighting the program’s success in raising community awareness. This initiative underscores the importance of targeted health education in improving family health in rural areas. Future efforts will expand this program to neighboring villages and include advanced burn care training.</em></p> Dina Arwina Dalimunthe Kamal Basri Siregar Refli Hasan Deryne Anggia Paramita Nova Zairina Lubis Khairina Nasution Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 68 73 10.32734/anr.v6i2.2537 Pemberdayaan Guru SD dalam Pemanfaatan Bahan Alami untuk Formulasi Produk Cuci Tangan dan Ekoenzim https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2538 <p>Kebersihan tangan memainkan peran kunci dalam kesehatan manusia. Studi terbaru melaporkan bahwa 80% kuman patogen menyebar melalui sentuhan. Dengan demikian, produk pencuci tangan harus disiapkan dengan baik untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya pada kulit manusia. Produk cuci tangan dapat dibuat menggunakan bahan-bahan alami seperti minyak biji kelor dan ekstrak bunga krisan yang dikenal dengan kandungan antioksidannya yang tinggi yang kulit yang terawat dan kandungan antibakteri untuk membunuh kuman. Selain itu, bahan alami dari olahan produk sampingan buah dan sayuran juga dapat diolah menjadi hal-hal yang bermanfaat, termasuk produk cuci tangan dan ekoenzim. Oleh karena itu, sangat menarik untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi dan pelatihan pembuatan produk cuci tangan alami dan ekoenzim. Kegiatan tersebut dilakukan terutama untuk guru, karyawan, dan orang tua siswa di SD Muhammadiyah 29, yang bertujuan agar mereka juga dapat menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa, orang tua dan masyarakat lainnya. Kegiatan diawali dengan pengenalan produk cuci tangan alami, dilanjutkan dengan pembuatan produk cuci tangan alami dan pembuatan ekoenzim menggunakan kulit buah segar. Kegiatan dievaluasi dengan membagikan kuesioner untuk menilai pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi dan pelaksanaan kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat memberikan manfaat dan mendapat respon yang baik dari para peserta.</p> <p><em>Hand-hygiene plays a key role in human health. Recent studies reported that 80% of pathogenic germs are spread through touch. Thus, hand-washing product has to be prepared well to ensure its safety and effectiveness on human skin. Hand-washing product can be prepared using natural ingredients such as Moringa oil and Chrysanthemum flower extract that are known for its high antioxidant contents for good-looking skin and antibacterial for killing germs. In addition, natural ingredients from processed fruit and vegetable by-products can also be processed into useful things, including hand-washing product and ecoenzyme.Therefore, it is very interesting to do community service in education and training of making natural hand-washing product and ecoenzyme. The activity was performed mainly for teachers, employees, and student’s parents at SD Muhammadiyah 29 aiming them to be able to disseminate the knowledge and skills to students, other parents and communities. The activity began with the introduction to natural hand-wash product, continued with making natural hand-washing product and making ecoenzyme using fresh fruit peels. The activity was evaluated by distributing questionnaires to assess the knowledge before and after education and implementing activities. The results showed that community service activities provided benefits and got good response from the participants.</em></p> Dwi Lestari Priwitaningrum Julia Reveny Jane Melita Keliat Rahmi Utami Ricky Samuel Sri Wada Arisvi Siregar Nala Alia Nadhira Dwita Vidi Aswara Hadi Gunawan Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 74 80 10.32734/anr.v6i2.2538 Pengolahan Limbah Perikanan sebagai Bahan Pakan Ternak untuk Meningkatkan Nilai dan Kesejahteraan Kelompok Peternak Unggas di Desa Denai Sarang Burung https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2539 <p>Desa Denai Sarang Burung, yang terletak di pesisir Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, memiliki potensi besar dalam sektor perikanan dan peternakan unggas. Salah satu masalah yang dihadapi adalah kurangnya pemanfaatan limbah ikan yang dihasilkan dari Tempat Penampungan Ikan (TPI), khususnya bagian kepala dan jeroan ikan yang melimpah dari proses pengolahan ikan asin. Limbah ini sering kali tidak dimanfaatkan secara maksimal, meskipun dapat berfungsi sebagai bahan pakan ternak unggas sumber protein yang sangat dibutuhkan oleh para peternak ayam dan bebek petelur di desa ini. Kelangkaan tepung ikan sebagai pakan ternak, serta tingginya harga pakan, menyebabkan peningkatan biaya operasional yang berdampak pada kesejahteraan peternak. Melalui program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Sumatera Utara, dilakukan pelatihan untuk mengolah limbah ikan menjadi tepung ikan dengan teknologi sederhana yang dapat diterapkan di tingkat rumah tangga. Pelatihan ini mencakup tahapan mulai dari persiapan bahan baku, proses pengukusan, pengeringan, hingga penggilingan limbah menjadi tepung. Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan efisiensi biaya pakan, memanfaatkan limbah perikanan secara optimal, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pengelolaan sumber daya lokal yang berkelanjutan.</p> <p>Denai Sarang Burung Village, located on the coast of Pantai Labu in Deli Serdang Regency, has significant potential in the fisheries and poultry farming sectors. One of the issues faced by the village is the underutilization of fish waste generated from the Fish Shelters &nbsp;(TPI), particularly the abundant fish heads and innards produced during the processing of salted fish. This waste is often not maximally utilized, despite its potential as a protein-rich feed source for poultry, especially for egg-laying chickens and ducks breeders. The scarcity of fish meal as animal feed, along with high feed prices, has led to an increase in operational costs, impacting the welfare of local farmers. Through a community service program carried out by the University of Sumatera Utara, training was provided to process fish waste into fish meal using simple technology that can be applied at the household level. The training covered stages from raw material preparation, steaming, drying, to grinding the waste into flour. This initiative aims to enable the community to reduce feed costs, optimal use of fishery waste, and ultimately improve their economic welfare through sustainable management of local resources.</p> Galih Ari Wirawan Siregar Yunilas Ade Trisna Vindy Rilani Manurung Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 81 86 10.32734/anr.v6i2.2539 Inovasi Teknologi Dalam Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Ecoblock https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2540 <p>Tingginya industri pariwisata di Kecamatan Pemenang terutama yang bergerak dalam bidang akomodasi/perhotelan dan banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung menyebabkan tingginya produksi sampah plastik di wilayah ini. Sehingga perlu adanya tindakan konkret untuk mengolah sampah plastik tersebut menjadi produk yang bernilai dan bermanfaat. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan adalah mengolah sampah plastik ini menjadi <em>eco-block</em>. Tindakan konkret ini wajib melibatkan berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan peran pemuda yang memiliki potensi besar untuk berperan aktif dalam proses pembangunan daerah desa. Mitra yang menjadi sasaran di Desa Pemenang Timur adalah perkumpulan pemuda Karang Taruna Pacu Jari. Karang taruna perlu diberikan edukasi dan pelatihan bagaimana mengolah sampah plastik menjadi <em>eco-block </em>sehingga nantinya dapat menggerakkan masyarakat untuk mengolah sampahnya masing- masing. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu (1) sosialisasi, (2) pelatihan dan praktek pembuatan <em>eco-block</em>, dan (3) evaluasi hasil kegiatan. Hasil kegiatan diukur melalui peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan sampah plastik menggunakan intrumen kuesioner yang diberikan sebelum (<em>pre-test</em>) dan setelah pelatihan (<em>post-test</em>). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS dan didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan sampah, khususnya pengolahan sampah plastik menjadi <em>eco-</em>block, setelah dilakukan kegiatan pengabdian.</p> <p><em>The high tourism industry in Pemenang District, especially those engaged in the accommodation/hospitality sector and the large number of tourists visiting, has resulted in high production of plastic waste in this area. So there is a need for concrete action to process plastic waste into valuable and useful products. One innovation that can be done is to process plastic waste into eco-blocks. This concrete action must involve various aspects of community life, and the role of youth who have great potential to play an active role in the village development process. The partner targeted in East Pemenang Village is the Karang Taruna Pacu Jari youth association. Youth organizations need to be given education and trainingon how to process plastic waste into eco-blocks so that later they can mobilize the community to process their own waste. This service activity consists of several stages, namely (1) socialization, (2) training and practice in making eco-blocks, and (3) evaluation of the results of the activity. The results of the activity were measured by increasing public knowledge about plastic waste processing using a questionnaire instrument given before (pre-test) and after training (post-test). The data obtained was analyzed using SPSS and the results showed that there was an increase in public knowledge about waste utilization, especially processing plastic waste into eco-blocks, after community service activities were carried out.</em></p> Ika Yuliana Muhammad Eka Putra Ramandha Baiq Yulia Hasni Pratiwi Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 87 94 10.32734/anr.v6i2.2540 Peningkatan Keterampilan Pengolahan Frozen Food Bagi Pembudidaya Ikan Air Tawar di Kota Tasikmalaya https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2541 <p>Kecamatan Bungursari menjadi daerah potensial perikanan air tawar di Kota Tasikmalaya akan tetapi balas usaha yang diterima yaitu harga jual ikan segar yang murah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memfasilitasi potensi hilirisasi produk ikan air tawar melalui pelatihan pengolahan frozen food sehingga diharapkan terjadi peningkatan harga jual, mutu dan produksi ke depannya. Kegiatan ini dilaksanakan pada kelompok usaha pembudidaya ikan air tawar yang ada di Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Kegiatan pengabdian pengolahan frozen food bagi pembudidaya ikan air disampaikan dengan metode penyuluhan dna focus group discussion telah berjalan dengan baik. Rekan-rekan petani antusias dari kegiatan ini dan memberikan respon yang baik terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Kegiatan pengabdian mampu memberikan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengolahan khususnya dalam variasi produk ikan bagi petani. Evaluasi kegiatan menujukkan adanya perubahan pengetahuan dari aspek penanganan dan pemilihan ikan. Proses pembekuan dan pengemasan dengan ata-rata perubahan sebesar 43%.</p> <p><em>Bungursari District is a potential area for freshwater fisheries in Tasikmalaya City, but they received cheap selling price of fresh fish. This service activity aims to facilitate the potential for downstreaming freshwater fish products through frozen food processing training so that it is hoped that there will be an increase in selling prices, quality and production in the future.&nbsp; This activity of frozen food processing was delivered using the extension method and focus group discussions which have gone well. Fellow farmers were enthusiastic about this activity and gave a good response to the implementation of this activity. Community service activities are able to provide increased processing skills, especially in the variety of fish products for farmers.</em></p> Tedi Hartoyo Betty Rofatin Riantin Hikmah Widi Unang Rizki Risanto Bahar Januar Arifin Ruslan Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 95 103 10.32734/anr.v6i2.2541 Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati sebagai Alternatif Pengendalian Hama Ramah Lingkungan serta Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Petani Padi Organik di Desa Lamedai Kabupaten Kolaka https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2542 <p>Kelompok tani Lestari Jaya Mandiri adalah kelompok petani pembudidaya padi organik yang terletak di Desa Lamedai Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka. Pertanian organik tidak diperkenankan untuk memberikan input bahan-bahan kimia terhadap budidaya tanaman termasuk dalam pengendalian hama. Pestisida nabati yang bahan dasarnya berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat menjadi alternatif pengendalian hama yang ramah lingkungan dan bahannya mudah diperoleh. Namun, pengetahuan petani tentang jenis-jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai pestisida nabati masih sangat terbatas. Olehnya itu, melalui Program Kosabangsa ini dilakukan pelatihan pembuatan pestisida nabati dengan menggunakan bahan-bahan yang diperoleh di sekitar lokasi pengabdian, dengan tujuan untuk menekan populasi hama dalam upaya peningkatan produksi padi organik yang sehat dan bebas dari residu kimia. Tahapan pengabdian dimulai dari sosialisasi tentang pestisida nabati, praktek pembuatan pestisida nabati, dan aplikasi pestisida nabati terhadap hama. Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan petani tentang jenis-jenis bahan pestisida nabati dan meningkatnya keterampilan petani dalam membuat pestisida nabati.\</p> <p><em>The Lestari Jaya Mandiri farmer group is a group of organic rice-cultivating farmers located in Lamedai Village, Tanggetada District, Kolaka Regency. Organic farming is not permitted to provide chemical inputs for plant cultivation, including pest control. Botanical pesticides whose basic ingredients come from plants can be an environmentally friendly alternative for pest control and the ingredients are easy to obtain. However, farmers' knowledge about the types of plants that have the potential to be used as botanical pesticides is still very limited. Therefore, through the Kosabangsa Program, training was carried out in making vegetable pesticides using materials obtained around the service location, to reduce pest populations to increase the production of organic rice that is healthy and free from chemical residues. The service stage starts with socialization about plant-based pesticides, practices for making plant-based pesticides, and the application of plant-based pesticides against pests. The results of the activity showed an increase in farmers' knowledge about the types of plant-based pesticides and an increase in farmers' skills in making plant-based pesticides.</em></p> Juniaty Arruan Bulawan Hasbiadi Fitrah Adelina Andi Khaeruni Sri Wahyuni Ali Bain Abdul Rahim Made Ardika Arinal Hidayat Widiakomalasari Ernawati Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 104 109 10.32734/anr.v6i2.2542 Penanaman Mangrove sebagai Upaya Pencegahan Abrasi di Desa Tondowolio Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2543 <p>Desa Tondowolio Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai salah satu Desa yang berada di sepanjang wilayah pesisir dan berbatasan langsung dengan perairan Teluk Bone pada bagian barat. Pemukiman masyarakat sebagian besar berada di sepanjang garis pantai. Pada musim barat, seringkali gelombang tinggi menggerus pantai mengakibatkan terjadinya abrasi pantai. Olehnya itu, Desa ini tentunya sangat membutuhkan penanganan khusus dalam menanggulangi permasalahan wilayah pesisir khususnya, penyediaan pemecah ombak/ break water dan vegetasi pantai. Hal ini tentunya juga sangat mempengaruhi pendapatan masyarakat, khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan. Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) ini salah satunya bertujuan untuk menyadar tahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya ekosistem mangrove, sebagai habitat penting bagi biota laut/ darat juga sebagai penahan abrasi pantai, khususnya di Desa Tondowolio. Kegiatan ini berjalan lancar dengan melibatkan masyakarat yang berprofesi sebagai Nelayan, pemerintah Desa, mahasiswa Program Studi Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Unsur POLRI (Babinsa) serta beberapa Warga Desa Tondowolio. Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Tondowolio sebagai langkah upaya pencegahan abrasi pantai yang selama ini terjadi.</p> <p><em>Tondowolio Village, Tanggetada District, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province, is one of the villages located along the coastal area and directly borders the waters of Bone Bay to the west. Community settlements are mostly located along the coastline. In the west season, high waves often erode the coast, resulting in coastal erosion. Therefore, this village certainly really needs special treatment in overcoming coastal area problems, in particular, providing breakwaters and beach vegetation. This of course also greatly affects people's income, especially those who work as fishermen. One of the aims of the Kosabangsa (Social Collaboration for Community Building) program is to raise awareness and increase public awareness regarding the importance of the mangrove ecosystem, as an important habitat for marine/land biota and also as a barrier to coastal erosion, especially in Tondowolio Village. This activity ran smoothly involving people who work as fishermen, the village government, students of the Fisheries and Marine Sciences Study Program at Sembilanbelas November Kolaka University, elements of the National Police (Babinsa) and several residents of Tondowolio Village. It is hoped that this activity will be beneficial for the people of Tondowolio Village as a measure to prevent coastal erosion that has been occurring.&nbsp;</em></p> Maharani Arif Prasetya Nenni Asriani Hasbiadi Ahmad Muhlis Nuryadi Suharta Amijayah Husain Sitti Zakiah Ma’mun Eddy Hamka Indra Ardiansyah Kasnia Kaatu Nurdiana Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 110 116 10.32734/anr.v6i2.2543 Pemberdayaan Masyarakat Petani Padi Sawah Melalui Constructed Wetland System (CWS) Pada Lahan Yang Terkena Dampak Aktivitas Pertambangan https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2544 <p>Desa Pesouha memiliki luas wilayah 4.033 Ha dengan topografi berbukit yang merupakan wilayah potensial untuk budidaya tanaman padi sawah. Desa Pesouha masuk dalam wilayah rawan bencana banjir di Kabupaten Kolaka. Lokasi persawahan Desa Pesouha berada dalam zonasi pertambangan aktif dari beberapa perusahan tambang besar. Ketika tiba musim hujan, air hujan akan membawa material merah limbah tambang melalui kali pesouha yang menyebabkan persawahan petani di Desa Pesouha menguning dan berlumpur. Bahkan, padi yang baru beberapa hari ditanam layu dan tidak bisa tumbuh. Kondisi ini menyebakan petani kehilangan sumber mata pencahariannya. Material limbah pertambangan ini mengandung asam sulfur yang menurunkan pH &lt; 4.0 dan melarutkan logam berat yang mencapai batas toxic. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah kelompok tani samaturu Desa Pesouha. Berdasarkan kondisi yang dialami mitra, pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu, (1) kunjungan lapagan, (2) sosialisasi, (3) penerapan iptek PATEN granted IDP000076870, Constructed Wetland system (CWs) di lahan sawah mitra (4) monitoring dan evaluasi. Teknologi CWs (lahan basah buatan) memiliki efsiensi pengolahan limbah yang tinggi yaitu lebih dari 80%. Pada mitra Kelompok Tani Samaturu Desa Pesouha, constructed wetland berfungsi untuk menaikkan pH tanah dan menetralisir toxisitas logam – logam berat pasca tambang yang mencemari areal persawahan mitra. Dalam prosesnya, reaktor/bak pengolahan skala lapangan diisi dengan perlakuan kerikil, sekam padi, sedimen/lumpur tambang, tanah mangrove dan kompos pada reaktor 1 dengan perbandingan 1:1 (v/v), kemudian dialirkan masuk air irigasi yang tercemar limbah air asam tambang. Perlakuan pada reaktor 1 dilakukan selama 72- 96 jam. Selanjutnya air pada reaktor 1 dialirkan pada reaktor 2 dengan perlakuan kerikil dan enceng gondok kemudian hasil pengolahan dialirkan pada padi sawah mitra. Perlakuan ini berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri pereduksi sulfat (BPS) agar dapat meningkatkan alkalinitas dan menyisihkan logam dalam bentuk endapan sulfda pada area persawahan mitra. Teknologi CWs yang diterapkan pada lahan sawah mitra menghasilkan pertumbuhan padi yang lebih baik yang terlihat dari indikator pertumbuhan akar dibandiangkan dengan padi pada lahan non CWs.</p> <p><em>Pesouha Village has an area of ​​4,033 Ha with hilly topography which is a potential area for cultivating paddy fields. Pesouha Village is included in the flood-prone area in Kolaka Regency. The location of the rice fields in Pesouha Village is in the active mining zone of several large mining companies. When the rainy season arrives, rainwater will carry red material from mining waste through the Pesouha River which causes the rice fields of farmers in Pesouha Village to turn yellow and muddy. In fact, rice that has only been planted for a few days wilts and cannot grow. This condition causes farmers to lose their source of livelihood. This mining waste material contains sulfuric acid which lowers the pH &lt;4.0 and dissolves heavy metals that reach toxic limits. The partner in this community service activity is the Samaturu farmer group in Pesouha Village. Based on the conditions experienced by partners, this community service is carried out in three stages, namely, (1) field visits, (2) socialization, (3) application of science and technology PATEN granted IDP000076870, Constructed Wetland system (CWs) in partner rice fields (4) monitoring and evaluation. CWs technology (artificial wetlands) has a high waste processing efficiency of more than 80%. In the Samaturu Farmers Group partner of Pesouha Village, constructed wetland functions to increase soil pH and neutralize the toxicity of heavy metals post-mining that pollute partner rice fields. In the process, the field-scale processing reactor is filled with gravel, rice husks, sediment/mining mud, mangrove soil and compost in reactor 1 with a ratio of 1:1 (v/v), then irrigation water contaminated with acid mine waste is flowed into reactor 1. Treatment in reactor 1 is carried out for 72-96 hours. Furthermore, the water in reactor 1 is flowed into reactor 2 with gravel and water hyacinth treatment, then the processing results are flowed into the partner's rice fields. This treatment functions to stimulate the growth of sulfate-reducing bacteria (SRB) in order to increase alkalinity and remove metals in the form of sulfide deposits in the partner's rice field area. CWs technology applied to partner's rice fields produces better rice growth as seen from the root growth indicator compared to rice on non-CWs land.</em></p> Marlina Mustafa Yolanda Fitria Syahri Masitah Fahruddin Yunus Musa Muhammad Arsyad Resqi Amelia Muh. Said AS Hardian Syah Sriwahyuni Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 117 127 10.32734/anr.v6i2.2544 Pemberdayaan Kelompok PKK Dalam Pembuatan Jahe Merah Instan Dari Budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Pada Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat Di Desa Bentok Kampung Kabupaten Tanah Laut https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2545 <p>Pemberdayaan masyarakat menjadi fokus utama dalam Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat yang diterapkan di Desa Bentok Kampung, Kabupaten Tanah Laut. Melalui program ini, Kelompok PKK diberdayakan untuk memproduksi jahe merah instan dengan memanfaatkan hasil budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan ekonomi masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu berupa penyuluhan dan tekhnik budidaya tanaman herbal yaitu jahe merah serta pendampingan pengolahan pasca panen. Program melibatkan 28 peserta kelompok griya sehat PKK. Hasil dari kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan dan pemahaman anggota kelompok PKK dalam budidaya tanaman herbal jahe merah dan proses produksi jahe merah instan. Kesimpulan pada kegiatan pemberdayaan ini berhasil menciptakan produk lokal berkualitas yang diminati masyarakat, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi warga setempat.</p> <p><em>Community empowerment is the main focus in the Community Building Social Collaboration Program implemented in Bentok Kampung Village, Tanah Laut Regency. Through this program, the PKK Group is empowered to produce instant red ginger by utilizing the results of cultivating Family Medicinal Plants (TOGA). The aim of this activity is to increase the knowledge, skills and economy of the community. The method of implementing the activity is in the form of counseling and cultivation techniques for herbal plants, namely red ginger, as well as assistance with post-harvest processing. The program involved 28 participants from the PKK healthy home group. The results of the activity showed an increase in the skills and understanding of PKK group members in the cultivation of red ginger herbal plants and the instant red ginger production process. The conclusion is that this empowerment activity has succeeded in creating quality local products that are in demand by the community, while strengthening the economic resilience of local residents.</em></p> Mochammad Maulidie Alfiannor Saputera Rahmi Muthia Rahmi Hidayati Nurbidayah Gunawan Arnida Dita Ayulia Dwi Sandi Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 128 134 10.32734/anr.v6i2.2545 Pemberdayaan Kelompok PKK Dalam Pembuatan Jahe Merah Instan Dari Budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Pada Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat Di Desa Bentok Kampung Kabupaten Tanah Laut https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2546 <p>Kegiatan pengabdian masyarakat melibatkan mitra Kelompok Dasawisma Mekar Jaya di Desa Durian Kecamatan Durian Kabupaten Deli Serdang yang bergerak pada bidang usaha budidaya hortikultura dan ternak unggas. Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman tentang teknik pengelolaan limbah perikanan dan limbah pertanian yang berpotensi mencemari lingkungan. Metode yang dilaksanakan untuk yaitu pelatihan dan diskusi,&nbsp; disertai praktek pembuatan kompos dari limbah perikanan dan pakan ternak itik petelur. Pelatihan pembuatan kompos dan pakan ternak itik petelur dari limbah perikanan dengan menggunakan mesin pencacah kompos dan bioaktivator sehingga proses pengomposan berjalan lebih cepat yaitu 2 minggu dan meningkatkan nutrisi pakan. Setelah pelaksanaan kegiatan ini mitra memahami upaya pemanfaatan limbah perikanan dan limbah pertanian menjadi produk yang bernilai ekonomis.</p> <p>Community service activities involve partners of the Dasawisma Mekar Jaya Group in Durian Village, Durian District, Deli Serdang Regency, which is engaged in the horticulture and poultry farming business sector. The problem faced is the lack of understanding of fishery waste and agricultural waste management techniques that have the potential to pollute the environment. The methods implemented are training and discussion, accompanied by the practice of making compost from fishery waste and feed for laying ducks. Training in making compost and feed for laying ducks from fishery waste using a compost shredder and bioactivator so that the composting process runs faster, namely 2 weeks and increases feed nutrition. After implementing this activity, partners understand the efforts to utilize fishery waste and agricultural waste into products with economic value</p> Nini Rahmawati Tati Vidiana Sari Wida Akasah Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 135 141 10.32734/anr.v6i2.2546 Sosialisasi Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Lumut dan Pembibitan Labu Madu di Kelurahan Tunggurono Kecamatan Binjai Timur https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2547 <p>Kelompok tani&nbsp; Sepakat Jaya merupakan salah satu kelompok tani yang terdapat di&nbsp; Kelurahan Tunggurono Kecamatan Binjai Timur.&nbsp; Tanaman yang diusahakan oleh petani&nbsp; adalah tanaman semusim diantaranya padi,&nbsp; jagung, ketela,&nbsp; kacang panjang, cabai dan labu kuning.&nbsp; Kebutuhan sarana produksi berupa benih bersertifikat dan pupuk, diperoleh petani melalui program bantuan dan subsidi dari pemerintah. Kemandirian petani dalam pengadaan pupuk perlu terus didorong salah satu diantaranya melalui kegiatan pelatihan&nbsp;&nbsp; pembuatan dan penggunaan pupuk organik cair berbahan dasar lumut. Kelompok tani Sepakat Jaya belum pernah menggunakan pupuk organik cair berbahan dasar lumut dan juga belum pernah menanam&nbsp; tanaman labu madu. Kegiatan pengabdian ini&nbsp;&nbsp; dilaksanakan untuk menfasilitasi para anggota kelompok tani&nbsp; dalam&nbsp; hal pembuatan pupuk organik cair berbahan dasar lumut yang dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Anggota kelompok tani diharapkan dapat menggunakan lumut sebagai salah satu alternatif bahan dasar dalam pembuatan&nbsp;&nbsp; pupuk organik cair. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Tunggurono Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai pada bulan Juli-Agustus 2023.&nbsp; Kegiatan&nbsp; yang dilakukan&nbsp; 1) bermanfaat bagi peserta pengabdian, 2) dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan &nbsp;peserta dalam hal pembuatan pupuk organik cair berbahan dasar lumut dan pembibitan labu madu&nbsp; 3) meningkatkan minat anggota kelompok tani dalam hal penggunaan pupuk organik cair dan budidaya labu madu.</p> <p><em>Sepakat Jaya farmer group is a farmer group in Tunggurono sub-district, East Binjai District.&nbsp; Members of the Sepakat Jaya farmer group cultivate various types of food crops and vegetables including rice, corn, cassava, chilies, pumpkin and long beans. The farmers get production facilities in the form of certified seeds and fertilizers&nbsp; from government assistance.Farmer’s independence in procuring fertilizer needs to continue to be encouraged, one of which is through training activities in making organic fertilizer.This activity was carried out to facilitate members of farmer groups in making moss-based liquid organic fertilizer which can be used for various types of plants including pumpkin and honey pumpkin plants. So, through this&nbsp; activity, it is hoped members of farmer groups will be able to use liquid organic fertilizer and reduce the use of synthetic fertilizer. This activity was carried out in Tunggurono sub-district, East Binjai District, Binjai City in July-August 2023. The activities carried out are 1) beneficial for participants, 2) can increase participants' knowledge and skills in terms of making moss-based liquid organic fertilizer and cultivating honey pumpkin. 3) increase the interest of farmer group members in terms of using liquid organic fertilizer and cultivating honey pumpkin.</em></p> Novalina Dolly Sojuangan Siregar Razali Muhammad Syahril Fitri Sauda Hrp Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 142 150 10.32734/anr.v6i2.2547 Perancangan Permukiman Kumuh Dusun VII Desa Helvetia Kabupaten Deli Serdang https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2548 <p>Perkembangan perumahan dan permukiman di Indonesia terus berjalan dengan pesat, yang mengarah pada berbagai tantangan perkotaan seperti penurunan kualitas lingkungan, kesulitan dalam penegakan peraturan bangunan, serta masalah keselamatan dan kesehatan yang berdampak pada kualitas hidup di kawasan kumuh. Situasi ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam upaya mengelola dan meningkatkan kualitas perumahan. Pengabdian ini bertujuan untuk menilai tingkat kondisi kawasan kumuh dan merumuskan strategi desain untuk pembaruan kawasan permukiman kumuh. Metodologi yang digunakan mencakup observasi lapangan untuk menganalisis kondisi fisik dan wawancara untuk mengumpulkan informasi tentang kesesuaian bangunan dan masalah yang ada berdasarkan kriteria perumahan kumuh. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa permukiman Dusun VII di Desa Helvetia dikategorikan sebagai tidak layak huni karena pola bangunan yang tidak teratur, kepadatan penduduk yang tinggi, serta infrastruktur dan fasilitas yang tidak memadai dan tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Untuk mengubah kawasan kumuh menjadi permukiman yang layak huni, pengabdian ini merekomendasikan beberapa program perbaikan fisik, antara lain rehabilitasi perumahan, penyediaan air bersih, peningkatan aksesibilitas jalan, perbaikan drainase, pengelolaan air limbah dan sampah padat, langkah-langkah perlindungan kebakaran, serta penguatan legalitas lahan dan peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya. Rekomendasi ini didasarkan pada kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan untuk menciptakan permukiman yang lebih layak huni dan berkelanjutan.</p> <p><em>The development of housing and settlements in Indonesia continues at a rapid pace, leading to various urban challenges such as declining environmental quality, difficulties in enforcing building regulations, and safety and health issues that impact the quality of life in slum areas. This situation presents a significant challenge for the government in its efforts to manage and improve housing quality. This dedication aims to assess the level of slum conditions and formulate design strategies for the redevelopment of slum residential areas. The methodology includes field observations to analyze physical conditions and interviews to gather information on building suitability and existing issues based on slum housing criteria. The findings indicate that the Dusun VII settlement in Helvetia Village is classified as uninhabitable due to irregular building patterns, high population density, and inadequate infrastructure and facilities that fail to meet established standards. To transform the slum area into a livable settlement, the study recommends several physical improvement programs, including housing rehabilitation, provision of clean water, enhancement of road accessibility, drainage improvements, wastewater and solid waste management, fire protection measures, as well as strengthening land legality and improving social, economic, and cultural conditions. These recommendations are based on community service activities conducted to create more livable and sustainable settlements.</em></p> Novrial Firman Eddy Nur'aliya Purba Najmah Alya Irawan Thahira Nisa Zahra Ihsania Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 151 160 10.32734/anr.v6i2.2548 Penyuluhan Pemanfatan Sumber Daya Lokal dan Pelatihan Pembuatan Amfoter Daun Sawit Pada Peternak Sapi Perah Di Kloni 4 Pancur Batu https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2549 <p>Pemanfaatan sumber daya alam merupakan upaya untuk mengurangi kesulitan peternak dalam menyediakan pakan untuk ternaknya.Peternak kesulitan untuk memberikan pakan yang berkualitas pada ternaknya disaat persediaan rumput dibawah pohon sawit mulai berkurang. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan sumber daya local dan pelatihan pembuatan pakan amfoter daun sawit untuk meningkatkan produksi susu sapi perah dan perekonomian peternak di Kloni 4 Pancur Batu. .Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini berupa penyuluhan dalam wujud sosialisasi mengenalkan sumber daya local yang ada disekitar lokasi kandang yang punya potensi digunakan sebagai pakan ternak, mengenalkan jenis-jenis pakan sapi perah, kembuat pakan amfoter daun sawit serta Pemantauan dan pendampingan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini peternak menyadari pentingnya memanfaatkan sumberdaya local dalam mengurangi biaya produksi dan teknologi amfoter daun sawit dapat meningkatkan produksi susu sapi perah dan perekonomian peternak.</p> <p>Utilization of natural resources is an effort to reduce the difficulties of farmers in providing feed for their livestock. Farmers have difficulty in providing quality feed to their livestock when the supply of grass under the oil palm trees begins to decrease. This community service activity aims to provide counseling on the utilization of local resources and training in making palm leaf amphoteric feed to increase dairy cow milk production and the economy of farmers in Kloni 4 Pancur Batu. The method used in this community service activity is counseling in the form of socialization introducing local resources around the location of the barn that have the potential to be used as animal feed, introducing types of dairy cow feed, making palm leaf amphoteric feed and monitoring and assistance. The results of this community service activity are that farmers realize the importance of utilizing local resources in reducing production costs and palm leaf amphoteric technology can increase dairy cow milk production and the economy of farmers.</p> Nurjama’yah Br. Ketarena Usman Budi Etti Sartina Siregar Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 161 168 10.32734/anr.v6i2.2549 Pelatihan membuat fermentor pupuk kandang multi benefit untuk kelompok ternak Sregep di KecamatanToari, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2550 <p>Tujuan SDGs untuk masyarakat di pedesaan antara lain adanya peningkatan kesejahteraan yang sustainable. Masyarakat di Kecamatan Toari adalah petani sekaligus peternak. Ternak yang banyak dipelihara kebanyakan kambing Etawa. Kebutuhan peternak saat ini adalah pengetahuan membuat fermentor untuk mengolah kotoran kambing menjadi pupuk kandang yang berkualitas baik dan kemudian menjualnya untuk menambah pendapatan. Pada pengabdian ini dilakukan metode pelatihan dengan memberikan teori, didahului dengan pre test dan disudahi dengan post test.&nbsp; Selanjutnya dilakukan praktek membuat fermentor. Peternak menyambut baik pelatihan ini dibuktikan dengan hasil test yang baik. Berdasarkan hasil evaluasi post test, peserta memahami terkait manfaat fermentor dari 40% menjadi 90%. Pemahaman masyarakat tentang contoh bahan alami yang dapat digunakan untuk membuat fermentor meningkat menjadi 100%. Selain itu, sewaktu dilakukan monitoring ke rumah peternak, ternyata sebagian peternak ada yang langsung membuat fermentor pada hari itu juga.</p> <p><em>The goals of the SDGs for rural communities include sustainable welfare improvement. People in Toari sub-district are farmers as well as livestock breeders. Most of the livestock raised are Etawa goats. The current need of farmers is the knowledge to make fermenters to process goat manure into good quality manure and then sell it to increase their income. In this service, a training method was carried out by providing theory, preceded by a pre-test and ended with a post-test.&nbsp; Furthermore, the practice of making fermenters was carried out. Farmers welcomed this training as evidenced by the good test results. Based on the results of the post test evaluation, participants understood the benefits of fermenters from 40% to 90%. Community understanding of examples of natural materials that can be used to make fermenters increased to 100%. In addition, when monitoring was carried out to farmers' homes, it turned out that some farmers immediately made fermenters on that day.&nbsp;</em></p> Nurzainah Ginting R. Edhy Mirwandhono Muhammad Khairy Yuli Purbaningsih Husnaeni Raudhatul Janah Aminah Sagista Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 169 174 10.32734/anr.v6i2.2550 Peningkatan Daya Saing UKM Melalui Pemasaran Digital di Sentra IKM Kota Medan https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2551 <p>Program pendampingan UKM di Sentra IKM Kota Medan bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis melalui pemasaran digital. Inisiatif ini melibatkan pelaku UKM yang berada di wilayah sentra IKM Denai Kota Medan. Melalui pelatihan intensif, pendampingan, dan konsultasi yang berfokus pada adopsi teknologi digital, pengembangan produk, dan penguatan kolaborasi dengan lembaga pemerintah. Pelaku UKM di Sentra IKM Kota Medan memperoleh sejumlah manfaat signifikan dari program pendampingan ini. Mereka berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan teknologi digital untuk pemasaran, yang memungkinkan mereka memperluas jangkauan pasar melalui platform online. Selain itu, pelatihan diversifikasi produk mendorong mereka untuk menciptakan produk yang lebih inovatif dan sesuai dengan tren, sehingga menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.</p> <p><em>The UKM Assistance Program in the IKM Center of Medan City aims to enhance competitiveness and business sustainability through digital marketing. This initiative involves small and medium enterprises (UKM) located in the IKM Denai Center of Medan City. By offering intensive training, mentorship, and consultation focused on digital technology adoption, product development, and strengthening collaboration with government agencies, the program has delivered significant benefits to participating UKMs. Entrepreneurs in the IKM Center of Medan have improved their understanding and skills in utilizing digital technologies for marketing, enabling them to expand market reach through online platforms. Furthermore, product diversification training has encouraged the creation of more innovative and trend-aligned products, attracting a broader customer base and boosting sales.</em></p> Onan M Siregar Ainun Mardhiyah Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 175 182 10.32734/anr.v6i2.2551 Aplikasi Fitobiotik Bawang Putih dan Kunyit untuk Kambing di Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2552 <p>Peternak di Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo menghadapi berbagai tantangan dalam pengelolaan usaha peternakan karena masih bersifat tradisional. Meskipun memiliki potensi seperti produksi jerami pertanian yang melimpah, namun pengelolaan pakan ternak yang kurang optimal mengakibatkan rendahnya produktivitas ternak yang berdampak pada pendapatan peternak. Permasalahan utama yang dihadapi meliputi rendahnya pendapatan peternak, kurangnya ilmu pengetahuan, keterbatasan teknologi, keterampilan, dan produktivitas ternak yang rendah. Tim Pengabdian Masyarakat berupaya untuk melaksanakan program pelatihan dengan pendekatan berbasis teknologi, penerapan fitobiotik dari jus bawang putih dan kunyit, serta penyusunan complete feed dari limbah pertanian. Metode dalam pengabdian masyarakat ini meliputi survai, praktik pelatihan, diskusi kelompok, dan pendampingan peternak. Program ini sejalan dengan sasaran Sustainable Development Goals (SDGs) 1 yaitu tanpa kemiskinan dengan mendorong peningkatan pendapatan dan ketahanan pangan melalui pengelolaan usaha peternakan yang lebih efektif dan berkelanjutan. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan kesejahteraan peternak, meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan meningkatkan keterampilan peternak. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan produktivitas ternak yang mempengaruhi pendapatan peternak. Peternak juga dapat meningkatkan keterampilan dan ilmu teknologi sehingga berdampak positif pada kesejahteraan peternak.</p> <p><em>Farmers in Suka Village, Tiga Panah Subdistrict, Karo Regency, face various challenges in managing their livestock business because it is still traditional. Despite having potential such as abundant agricultural straw production, sub-optimal management of animal feed results in low productivity which impacts on the economic welfare of farmers. The main problems faced include low farmer income, lack of knowledge and skills, and low livestock productivity. The Community Service Team carried out a training program with a technology-based approach, the application of phytobiotic from garlic and ginger juice, and the preparation of complete feed from agricultural waste. The methods in this community service include surveys, training practices, group discussions, and farmer mentoring. This programme is in line with Sustainable Development Goals (SDGs) 1 of zero poverty by encouraging increased income and food security through more effective and sustainable livestock business management. &nbsp;The objectives of this community service are to improve the welfare of farmers, improve science and technology and improve the skills of farmers. The results of this community service program show an increase in livestock productivity and farmers' income, improving the skills and technological knowledge of farmers so that it has a positive impact on the economic welfare of farmers.</em></p> Peni Patriani Helova Leonard Panjaitan Tati Vidiana Sari Uswatun Hasanah Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 183 191 10.32734/anr.v6i2.2552 Pengabdian Masyarakat Mendukung Pengemasan Produk Olahan KWT Purnamasari, Kelurahan Jati Utomo, Binjai Utara https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2553 <p>Kelompok Wanita tani (KWT) Purnama Sari merupakan kelompok yang terdiri dari ibu rumah tangga di Kelurahan Jati Utomo, Binjai Utara. Kelompok ini menjalankan usaha di bidang pengolahan hasil pertanian yaitu pengolahan ubi jalar dan pisang menjadi keripik, serta kacang tanah menjadi kacang tojin. Produk dari kelompok ini sudah memiliki pasar dan didistribusikan di sekitar binjai utara, dengan tingkat permintaan yang meningkat dari tahun ke tahun, walaupun peralatan dan pengemasan yang digunakan masih secara manual. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dijalankan oleh KWT Purnama Sari, serta memperluas target pasar, salah satunya melalui pendampingan pengemasan produk agar produk memiliki masa simpan yang lebih panjang dan informatif kepada konsumen. Kegiatan ini dilaksanakan melalui survey kebutuhan mitra di lapangan yang dilanjutkan dengan kunjungan lapang seluruh tim untuk melakukan sosialisasi pengemasan (jenis kemasan dan alat pengemas), pendampingan pengemasan menggunakan sealer, diskusi interaktif dengan mitra dan evaluasi kegiatan. Disamping itu, pada kegiatan ini tim pengabdian masyarakat Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, USU juga mengusulkan pentingnya pembuatan label yang kedepannya dapat digunakan oleh mitra KWT. Kegiatan ini memperoleh dukungan positif baik dari mitra kegiatan dan juga Dinas Pertanian Kota Binjai. Melalui kegiatan ini, mitra telah memiliki kemasan produk dengan label mitra. Disamping itu, produk mitra juga telah memperoleh pasar yang lebih luas yaitu hingga daerah Kota Medan.</p> <p><em>The Purnama Sari Women Farmers Group (KWT) is a group consisting of housewives in Jati Utomo Village, North Binjai. This group runs a business in the field of agricultural product processing, such as processing sweet potatoes and bananas into chips, and peanuts into tojin nuts. Products from this group already have a market, and tend to be distributed around North Binjai, with a demand level that tends to increase from year to year, although the equipment and packaging used are still manual. This community service activity aimed to increase the productivity and efficiency of Small and Medium Enterprises run by KWT Purnama Sari, as well as expand the target market, one of which was through product packaging assistance so that products have a longer shelf life and are informative to consumers. This activity was carried out through a survey of partner needs in the field which was continued with a field visit by the entire team to conduct packaging socialization (types of packaging and packaging tools), packaging assistance using sealers, interactive discussions with partners and activity evaluations. In addition, in this activity the community service team of the Agricultural Engineering and Biosystems Study Program, USU also proposed the importance of making labels that can be used in the future by KWT partners. This activity received positive support from both activity partners and the Binjai City Agriculture Service. Through this activity, partners have product packaging with partner labels. In addition, partner products have also obtained a wider market, namely to the Medan City area.</em></p> Putri Chandra Ayu Taufik Rizaldi Riswanti Sigalingging Sulastri Panggabean Agnes Carolin Lumbantobing Artanti Salsabila Nazwa Salmitha Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 192 196 10.32734/anr.v6i2.2553 Eksplorasi Pangan Lokal: Transformasi Topokki (Tteokbokki) Berbasis Beras dan Saus Nusantara Di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2554 <p>Topokki (Tteokbokki) merupakan salah satu jajanan kekinian yang menjadi trend anak muda masa kini. Berbeda dengan asalnya dari Korea Selatan, pembuatan topokki pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di desa mitra berbasis olahan pangan lokal. Kegiatan PKM melibatkan 20 anggota mitra yang tergabung kedalam kelompok tani tanaman padi, bertujuan untuk penguatan ekonomi lokal melalui pembinaan keterampilan mitra dalam membuat olahan berbasis beras sebagai bahan baku utama produk topokki, serta saus nusantara yang terbuat dari cabai merah dan tomat lokal sebagai bentuk pengembangan produk berbasis sumber daya lokal. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan antusiasme mitra yang sangat tinggi, ditandai dengan peningkatan pengetahuan mitra akan jajanan topokki dan cara pengolahannya sebesar 90%. Mitra juga berkeinginan untuk menjadikan olahan topokki saus nusantara sebagai makanan pendamping saat bersantai, terutama bagi anak-anak. Selain itu, mitra juga melihat potensi olahan ini sebagai salah satu menu kuliner yang dapat menjadi peluang mata pencaharian tambahan mereka. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah bahan pangan lokal, tetapi juga memberikan solusi ekonomi yang berkelanjutan melalui diversifikasi produk pangan lokal.</p> <p><em>Topokki (Tteokbokki) is a contemporary snack that is a trend among today's youth. Unlike its origins in South Korea, this community service project (PKM) focuses on utilizing local food processing techniques in partner villages. The PKM activity involves 20 partner members who are members of a rice farming group, aiming to strengthen the local economy by developing partner skills in making rice-based processed foods as the primary raw material for topokki products, as well as Indonesian sauce made from local red chillies and tomatoes as a form of product development based on local resources. The results of this activity showed very high enthusiasm, marked by an increase in partners' knowledge of topokki snacks and how to process them by 90%. Mitra also wants to make processed topokki with Indonesian sauce as a relaxing side dish, especially for children. Apart from that, partners also see the potential of this preparation as a culinary menu that can become an additional livelihood opportunity for them. Thus, this activity increases partners' knowledge and skills in processing local food ingredients and provides sustainable economic solutions by diversifying local food products.</em></p> Mawar Indah Br. Perangin-angin Rahmi Eka Putri Dedi Wahyudi Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 197 204 10.32734/anr.v6i2.2554 Pelatihan Penyusunan Dokumen Pembukuan Keuangan Bagi BUMDes Maju Bersama Desa Gunung Ambat, Kecamatan Sei Bingai, Langkat https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2555 <p>Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian yang dilaksanakan melalui kemitraan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Bersama, Desa Gunung Ambat, Kecamatan Sei Bingai, Langkat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anggota BUMDes Maju Bersama dalam menyusun Dokumen Pembukuan Keuangan sederhana menggunakan Microsoft Excel. Dokumen tersebut mencakup pencatatan pendapatan, laporan laba-rugi, arus kas, dan neraca. Tahapan kegiatan meliputi: (a) Sosialisasi, untuk memperkenalkan tujuan dan manfaat pelatihan kepada mitra, (b) Persiapan kegiatan, termasuk penyusunan materi dan pengaturan teknis pelaksanaan, (c) Pelatihan, berupa sesi praktik penggunaan Microsoft Excel untuk pembukuan keuangan, (d) Pendampingan mitra, untuk memastikan penerapan hasil pelatihan dalam aktivitas BUMDes, dan (e) Monitoring dan evaluasi, guna menilai keberlanjutan dan efektivitas kegiatan. Pelatihan ini menjadi solusi atas permasalahan mitra terkait rendahnya pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen keuangan. Sebelum adanya kegiatan ini, BUMDes Maju Bersama belum memiliki dokumen pembukuan keuangan berbasis Microsoft Excel. Seluruh pencatatan dilakukan secara manual, sehingga kurang efisien dan rentan terhadap kesalahan. Dengan pelatihan ini, diharapkan BUMDes dapat mengelola keuangan secara lebih profesional dan sistematis.`</p> Rosliana Lubis Ahmad Prayudi Effiati Juliana Hasibuan Affandi Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 205 211 10.32734/anr.v6i2.2555 Pemberdayaan Masyarakat Melalui Olahan Nira Kelapa Dan Olahan Ikan Di Daerah Terdampak Bencana Air Pasang https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2556 <p>Desa Ujunggagak merupakan salah satu desa yang sangat tertinggal karena akses transportasi darat dan laut yang sangat sulit dan terbatas. Posisi desa juga rawan bencana banjir akibat air pasang yang mengakibatkan gagal panen dan terbuangnya ikan-ikan.&nbsp; Potensi alam seperti pohon kelapa dan ikan belum bisa dikelola secara maksimal oleh masyarakat. Tujuan kegiatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah nira kelapa dan ikan yang sehat menggunakan teknologi tepat guna. Metode kegiatan program kolaborasi sosial membangun masyarakat (Kosabangsa) dengan edukasi dan pelatihan yang meliputi pengolahan nira kelapa menggunakan pengawet alami TANGKIS (Tangkal Kimia untuk Sehat) dalam pembuatan produk gula semut dan gula cetak dengan bentuk yang seragam pada kelompok petani penderes. Edukasi dan pelatihan pada Kelompok Wanita Nelayan (KWN) tentang pengolahan ikan menggunakan ekstrak bunga kecombrang dalam empat bentuk dengan bahan dasar ikan. Kedua mitra juga mendapatkan pelatihan tentang manajemen produksi, keuangan dan pemasaran supaya dapat meningkatkan daya beli. Pengukuran tingkat pengetahuan mitra mengggunakan kuesioner pre dan posttest, sedangan keterampilan diukur dengan observasi proses pembuatan dan hasil produk olahan. Hasil kegiatan menunjukkan tingkat pengetahuan olahan nira kelapa meningkat dari 20% (kategori kurang) menjadi 76,7% (kategori baik), pengetahuan olahan ikan dari 28% menjadi 80%. Produk nira kelapa bentuk gula semut dan cetakan seragam (koin dan baterai) yang memiliki PIRT, produk olahan ikan menjadi bakso, sosis, nugget dan kerupuk berdasarkan resep olahan ikan menggunakan ekstrak bunga kecombrang. Pemberian edukasi dan pelatihan penerapan teknologi tepat guna pada program kosabangsa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok petani penderes yang memiliki gula berkualitas sehat dan seragam, KWN dapat mengolah ikan menjadi produk yang berkualitas dan sehat. Peningkatan produk olahan dapat mengembangkan usaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat.</p> <p><em>Ujunggagak Village is one of the villages that is very underdeveloped because access to land and sea transportation is very difficult and limited. The village's position is also prone to flooding due to high tides which result in crop failure and fish waste.&nbsp; Natural potential such as coconut trees and fish cannot be managed optimally by the community. The activity aims to increase community knowledge and skills in processing healthy coconut sap and fish using appropriate technology. The activity method of the social collaboration program for building society (Kosabangsa) with education and training includes processing coconut sap using the natural preservative TANGKIS (Tangkal Kimia untuk Sehat) in making ant sugar and molded sugar products with uniform shapes for the panderer's farmer group. Education and training for the Fisher Women's Group (KWN) regarding fish processing using kecombrang flower extract in four forms with fish as the basic ingredient. Both partners also receive training in production management, finance, and marketing to increase purchasing power. Measuring partners' level of knowledge uses pre and post-test questionnaires, while skills are measured by observing the manufacturing process and the results of processed products. The results of the activity showed that the level of knowledge of processed coconut sap increased from 20% to 76,7% and knowledge of processed fish from 28% to 80%. Coconut sap products in the form of palm sugar and uniform molds (coins and batteries) with PIRT, processed fish products into meatballs, sausages, nuggets, and crackers based on a processed fish recipe using kecombrang flower extract. Providing education and training on applying appropriate technology in the Kosabangsa program can increase the knowledge and skills of the penderes farmer group which has healthy and uniform quality sugar, KWN can process fish into quality and healthy products. Increasing processed products can develop businesses so that they can increase people's income and economy.</em></p> Rusana Rusana Indra Rachmawati Suko Parnowo Karseno Karseno Rifda Naufalin Tyas Retno Wulan Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 212 221 10.32734/anr.v6i2.2556 Pengaruh Taraf Pemberian Hijauan dalam Pakan Komplit Terhadap Produktivitas Ternak Sapi dan Keuntungan Peternak di Kandang Marjandi, Kabupaten Simalungun https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2557 <p>Tantangan yang dihadapi oleh peternak salah satunya ialah menyusun pakan yang seimbang, efisien dengan biaya yang terjangkau untuk memaksimalkan pertambahan bobot badan. Pakan komplit yang terdiri atas kombinasi hijauan dan konsentrat dirancang dengan nutrisi yang seimbang sehingga dapat mengoptimalkan pertambahan bobot badan ternak. Imbangan rasio hijauan penting untuk diketahui agar menentukan formulasi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon ternak sapi terhadap penggunaan hijauan (50% indigofera: 50% pakchong) dalam ransum pakan komplit dengan taraf yang berbeda. Digunakan enam ekor sapi jantan jenis Limosin dan Simental umur 10 bulan dengan rataan bobot badan 256,4 ± 55,2 kg dalam metode penelitian dengan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan pakan (2 ekor per perlakuan), ternak sapi dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan bobot badan.&nbsp; Perlakuan pakan terdiri dari P1: (30% hijauan: 70% konsentrat), P2: (45% hijauan: 55% konsentrat) dan P3 (60% hijauan: 40% konsentrat). Peubah yang diamati meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH), konversi pakan/FCR (Feed Conversion Ration) dan IOFC (Income Over Feed Cost). Hasil pengamatan menunjukkan perlakuan pakan P2 (45% hijauan: 55% konsentrat) menunjukkan performa ternak yang paling optimal dibandingkan dengan jenis pakan pengamatan lainnya. Pertambahan bobot badan ternak yang diberi pakan P2 dapat mencapai 1,2 kg/e/hari dengan nilai konversi pakan yang lebih efisien dan keuntungan yang lebih maksimal. Pakan P2 (45% hijauan: 55% konsentrat) dapat direkomendasikan sebagai pakan yang paling efektif untuk mendukung optimalisasi produktivitas ternak serta memberikan keuntungan yang lebih maksimal bagi peternak.</p> <p><em>One of the challenges faced by farmers is formulating a balanced, efficient and cost-effective feed to maximize weight gain of cattle. Complete feed, a combination of forage and concentrate, is designed with balanced nutrient to optimize livestock growth. The forage ratio is crucial for determining the optimal feed formulation. This study aimed to evaluate the response of cattle to the use of forage (50% Indigofera and 50% Pakchong) in a complete feed ration at different levels. Six 10-month-old male Limousin and Simmental cattle with an average body weight of 256.4 ± 55.2 kg were used in a randomized block design with three feed treatments (2 cattle per treatment). The cattle were grouped into three blocks based on body weight. The feed treatments consisted of P1 (30% forage: 70% concentrate), P2 (45% forage: 55% concentrate), and P3 (60% forage: 40% concentrate). The variables observed included feed intake, average daily gain (ADG), feed conversion ratio (FCR), and income over feed cost (IOFC). The results indicated that the P2 treatment (45% forage: 55% concentrate) produced the most optimal performance compared to other treatments. Cattle fed with P2 ration achieved an average daiky gain of 1.2 kg/head/day with more efficient feed conversion ratio and higher profitability. Therefore P2 ration is recommended as the most effective feed formulation to optimize livestock productivity and maximize farmer’s profitability.&nbsp;</em></p> Soviro Nurul Lisa Nabawi Andi Tarigan AL Irwin Manova Tiara Permani Wahyudi Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 222 228 10.32734/anr.v6i2.2557 Pemberdayaan Petani Melalui Inovasi Limbah Kulit Kopi Dengan Mikroba Konsorsium https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2558 <p>Limbah kulit kopi merupakan salah satu masalah utama dalam industri kopi, sering kali dibiarkan menumpuk tanpa pengelolaan yang baik, sehingga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan petani setempat melalui transfer teknologi fermentasi menggunakan mikroba konsorsium untuk mengolah limbah kulit kopi secara efektif. Bermitra dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Kopi Baredok dan Kelompok Tani Barokah di Desa Buntu Mondong Kecamatan Buntu Batu, Kabupaten Enrekang, Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam mengolah limbah kopi menjadi pakan silase yang bernutrisi tinggi dan berdaya simpan lama bagi ternak. Pelaksanaan Pelatihan dilakukan dengan Metode Penyuluhan secara langsung, Demonstrasi dan Percobaan Uji Palatabilitas pada Ternak. Materi yang disampaikan melalui pendekatan praktis dan teoritis, peserta diajarkan proses fermentasi dengan menggunakan mikroba konsorsium yaitu cendawan trichioderma sp dan bakteri penicillium terkontrol yang mengubah limbah kopi menjadi sumber pakan berkualitas dengan biaya terjangkau dan ramah lingkungan. Hasil program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan menunjukkan peningkatan keterampilan petani dalam pengelolaan limbah, manfaat ekonomi dari produk fermentasi, dan pengurangan dampak lingkungan. Program ini memberikan solusi inovatif yang mendukung kesejahteraan petani sekaligus memperkuat konsep pertanian berkelanjutan.</p> <p>Coffee husk waste is one of the main issues in the coffee industry, often left to accumulate without proper management, which can negatively impact the environment. This community service program aims to empower local farmers through the transfer of fermentation technology using microbial consortia to effectively process coffee husk waste. In partnership with the Social Forestry Business Group (KUPS) Kopi Baredok and the Barokah Farmers Group in Buntu Mondong Village, Buntu Batu District, Enrekang Regency, this training is designed to enhance the participants' capacity to process coffee waste into high-nutrient silage feed with a long shelf life for livestock. The training was conducted using direct extension methods, demonstrations, and palatability tests on livestock. The material was delivered through practical and theoretical approaches, teaching participants about the fermentation process using a microbial consortium, namely controlled Trichoderma sp fungi and Penicillium bacteria, which transform coffee waste into an affordable and environmentally friendly high-quality feed source.&nbsp; The results of the community empowerment program conducted show an increase in farmers' skills in waste management, economic benefits from fermented products, and a reduction in environmental impact. This program provides innovative solutions that support farmers' welfare while strengthening the concept of sustainable agriculture.</p> Elihami Muh Ahyar Arafat M Yunus Sudirman Muhammad Restu Hajrawati Syahriani Siti Halimah Larekeng Rista Astari Rusdin Ekajayanti Kining Nurafni Suharman Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 229 239 10.32734/anr.v6i2.2558 Usaha Produktif Disabilitas Sensorik Dan Fisik Dengan Budidaya Ikan Nila Sistem Ras Biostimulan Bak Bundar Pada Komunitas Teras Inklusi https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2559 <p>Program pemberdayaan masyarakat berbasis budidaya ikan nila dengan sistem RAS (<em>Recirculating Aquaculture System</em>) biostimulan diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi mereka. Tantangan utama mencakup keterbatasan akses informasi, pendidikan, dan teknologi, serta kurangnya dukungan dalam manajemen bisnis. Program ini bertujuan untuk mengatasi kendala tersebut dan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan komunitas disabilitas. Kegiatan "Usaha Produktif Disabilitas sensorik (Hambatan pendengaran/Tuli) dan Fisik dengan Budidaya Ikan Nila RAS Biostimulan&nbsp; Bak Bundar pada Komunitas Teras Inklusi", dilaksanakan melalui pendekatan PRA (<em>Participatory Rural Appraisal</em>).&nbsp; Kegiatan pemasangan kolam bundar Sistem RAS (Recirculating Aquaculture System) di lapangan adalah bahwa instalasi berjalan sesuai dengan rencana, dengan semua komponen sistem seperti kolam bundar, sistem filtrasi, dan pipa distribusi air terpasang secara tepat dan fungsional. Selama proses pemasangan, koordinasi antara tim Program Kemitraan Masyarakat dan Mitra berjalan efektif, sehingga tidak ada hambatan berarti. Kegiatan pelatihan ini berhasil meningkatkan pemahaman dan kompetensi peserta secara signifikan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan jumlah peserta yang masuk dalam kategori <em>Baik</em> dari <strong>25%</strong> pada pre-test menjadi <strong>85%</strong> pada post-test. Selain itu, tidak ada peserta yang berada di kategori <em>Kurang</em> setelah pelatihan.</p> <p><em>Horses are livestock that are halal for consumption. Horse slaughtering in Jeneponto is carried out using halal methods but has not been standardized and monitored by institutions or authorities so its halal quality has not been guaranteed and certified. Community service is carried out by a service team from the Department of Animal Science, Universitas Islam Negeri Alauaddin Makassar. This activity was carried out after training. The aim is to measure the level of implementation of halal slaughter in horse livestock in Jeneponto Regency. The results of PKM activities reviewing horse slaughter showed that at the horse slaughter site, there were no separate areas between wet and dry areas. The location is open so it is prone to disturbing animals such as dogs, cats, insects, mice and others. Slaughter waste such as offal, blood, feces and washing water is allowed to accumulate around the slaughter location. Workers are not yet equipped with PPE (Personal Protective Equipment) such as boots, headgear, aprons, gloves, and others. There has been no health inspection of horses before slaughter or inspection of horse meat and innards by experts. It can be concluded that the aspect that has not been implemented in implementing halal and thayyib horse slaughter in Jeneponto Regency, apart from knowledge and skills, is the completeness of the facilities at the horse slaughter service business premises.</em></p> Yulius Kisworo Mukhlisah Rozzana Erziaty Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 240 248 10.32734/anr.v6i2.2559 Pemberian Fungi Aspergillus sp 1. Pada Serasah Daun A. marina Terhadap Pertumbuhan Ikan Bandeng Di Belawan https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2560 <p>Mangrove menyumbangkan nutrisi penting bagi tanah melalui serasah yang jatuh ke dalam sedimen. Secara umum, jamur merupakan komponen tanah yang penting karena keduanya pengurai dan simbion tumbuhan, memainkan peran utama dalam ekologi dan proses biogeokimia. Dekomposisi serasah daun, sebagai bagian dari produktivitas kawasan, menghasilkan unsur hara esensial sederhana yang dimanfaatkan untuk menopang pertumbuhan bakau dan organisme di ekosistem mangrove.&nbsp; Serasah daun sebagai komponen utama yang juga merupakan sumber karbohidrat dan protein serta unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetasi di lingkungan pesisir. Pengabdian masyarakat dilaksanakan dari Agustus sampai November 2024. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan animo masyarakat pesisir untuk menanam mangrove. Penelitian ini menggunakan kantong serasah yang terbuat dari nilon, serasah daun Avicennia marina, jenis fungi Aspergillus sp 1. serta bibit Ikan Bandeng. Pengambilan kantong berisi serasah daun yang telah diaplikasi fungi Aspergillus sp 1. dilakukan setiap 15 hari sekali. Pada saat ini juga dilakukan pengukuran berat bobot ikan bandeng sampai 6 kali pengamatan. Penelitian ini mendapatkan bobot Ikan Bandeng pada serasah mangrove yang diberi fungi Aspergillus sp 1. lebih besar dibanding Ikan Bandeng yang dijadikan kontrol.</p> <p><em>Mangroves contribute important nutrients to the soil through litter that falls into the sediment. In general, fungi are important soil components as they are both decomposers and plant symbionts, playing a major role in ecology and biogeochemical processes. Decomposition of leaf litter, as part of regional productivity, produces simple essential nutrients which are used to support the growth of mangroves and organisms in the mangrove ecosystem.&nbsp; Leaf litter as the main component is also a source of carbohydrates and proteins as well as nutrient elements needed for vegetation growth in coastal environments. Community service will be carried out from August to November 2024. The aim of this service is to increase the interest of coastal communities in planting mangroves. This research used litter bags made of nylon, Avicennia marina leaf litter, the fungus Aspergillus sp 1. and milkfish seeds. Collecting bags containing leaf litter that has been applied with the Aspergillus sp 1. fungus is carried out every 15 days. At this time, the weight of the milkfish was also measured up to 6 times. This research found that the weight of milkfish in mangrove litter treated with Aspergillus sp 1. fungus was greater than that of milkfish which was used as a control.</em></p> Yunasfi Muhammad Akbar I Saragih Patar Simangunsong Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 249 256 10.32734/anr.v6i2.2560 Penyiapan Ketangguhan Warga Desa Untuk Mitigasi Bencana di Desa Siponjot Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2561 <p>Tulisan ini menyajikan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat di Desa Siponjot, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, yang bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan warga dalam menghadapi risiko bencana. Program ini dilatar belakangi oleh potensi risiko bencana banjir bandang dan longsor yang kerap melanda kawasan tersebut. Pendekatan yang dilakukan meliputi sosialisasi mitigasi bencana, pelatihan pemetaan partisipatif, serta penanaman pohon sebagai tindakan konservasi. Program ini dilaksanakan secara kolaboratif antara tim pengabdian, perangkat desa, dan masyarakat lokal. Dalam tahap pelaksanaan, telah dicapai beberapa hasil penting, antara lain peningkatan pemahaman warga tentang tata guna lahan, identifikasi titik rawan bencana, serta penanaman 200 pohon produktif untuk mengurangi risiko erosi dan longsor. Selain itu, masyarakat juga mulai menyusun rencana pengelolaan lahan berkelanjutan berdasarkan hasil pemetaan partisipatif. Program ini telah memberikan dampak positif yang terlihat dari meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengelola lingkungan dan kesiapan mereka menghadapi bencana, mendukung keberlanjutan ekologis desa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.</p> <p><em>This paper presents the implementation of a community service program in Siponjot Village, Lintong Nihuta District, Humbang Hasundutan Regency, North Sumatra, aimed at enhancing the resilience of residents in facing disaster risks. The program was initiated due to the frequent occurrence of flash floods and landslides in the area. The approach involved disaster mitigation outreach, participatory mapping training, and tree planting as a conservation measure. This program was carried out collaboratively between the service team, village officials, and local residents. During the implementation phase, several significant outcomes were achieved, including increased community understanding of land use planning, identification of disaster-prone areas, and the planting of 200 productive trees to reduce the risk of erosion and landslides. Additionally, the community began developing plans for sustainable land management based on participatory mapping results. This program has had a positive impact, as evidenced by the increased community awareness in managing the environment and their preparedness for disasters, supporting the village's ecological sustainability, and improving the well-being of local residents..</em></p> Zahedi Dian Marisha Putri Suyanto Zaky Pratiwi Nasya Nabila Namira Rambe Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 257 264 10.32734/anr.v6i2.2561 Penguatan Kapasitas Warga Pembudidayaan Komoditas Ekonomi dan Tumbuhan Obat Tradisional Desa Bingkawan, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2562 <p>Tulisan ini menguraikan program pengabdian masyarakat di Desa Bingkawan, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, yang bertujuan meningkatkan kapasitas warga dalam budidaya komoditas ekonomi dan pemanfaatan tumbuhan obat. Program ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan budidaya ikan air tawar dan ayam kampung serta edukasi tanaman obat tradisional. Pelaksanaan kegiatan menggunakan pendekatan partisipatif, mendorong perubahan pola pikir agar warga lebih mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan. Program mencakup penyediaan fasilitas budidaya, pelatihan teknik budidaya yang melibatkan praktik langsung, serta pendampingan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan kegiatan. Hasil program menunjukkan bahwa warga mulai menerapkan teknik budidaya yang diajarkan, sehingga kebutuhan protein keluarga dapat terpenuhi secara mandiri. Selain itu, beberapa warga telah memanfaatkan tanaman obat tradisional untuk perawatan kesehatan, mengurangi ketergantungan pada produk medis komersial. Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui optimalisasi sumber daya lokal. Dengan demikian, diharapkan tercipta ketahanan pangan yang lebih baik di tingkat keluarga, penguatan ekonomi desa, dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.</p> <p><em>This article outlines a community service program in Bingkawan Village, Sibolangit District, Deli Serdang Regency, aimed at enhancing the residents' capacity in cultivating economic commodities and utilizing medicinal plants. The program focuses on empowering the community through training in freshwater fish farming and free-range chicken breeding, as well as education on traditional medicinal plants. The activities were implemented using a participatory approach, encouraging mindset changes for residents to become more independent in improving their welfare. The program included the provision of farming facilities, hands-on technical training, and ongoing assistance to ensure the sustainability of activities. The program results indicate that residents have begun applying the farming techniques taught, enabling families to meet their protein needs independently. Additionally, some residents have utilized traditional medicinal plants for healthcare, reducing dependence on commercial medical products. This program not only improves the quality of life for the community but also opens new economic opportunities through the optimization of local resources. Consequently, it is expected to foster better household food security, strengthen the village economy, and promote sustainable utilization of natural resources.</em></p> Rosman Siregar Dian arisha Putri Zahedi Juni Afni Nur Afni Shabrina Farrah Adhisa Febe Veronika Situmeang Evi Snister Jamasi Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ 2025-06-16 2025-06-16 6 2 265 271 10.32734/anr.v6i2.2562