https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/issue/feedTalenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR)2024-10-04T11:54:46+07:00Mohammad Basyuni, S.Hut., M.Si., Ph.D.talenta-publisher@usu.ac.idOpen Journal Systems<p align="justify">TALENTA Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) is an open access journal publishing the proceeding of conferences across all disciplines of agricultural and natural Resources, including peer-reviewed full-length articles, collections of abstracts and meeting reports. The proceeding of TALENTA Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) is published by TALENTA Publisher Universitas Sumatera Utara. Publishing a supplement to the proceedings of TALENTA Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) is a very effective ways for disseminating conference material and scientific findings to your target readers.</p> <p>p-ISSN : 2654-7015<br>e-ISSN : 2654-7023</p> <p><br><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-nd/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License"></a><br>This work is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License</a>.</p>https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2125Pemberdayaan Komunitas Bank Sampah Induk Sicanang Melalui Budidaya Maggot2024-10-04T11:49:34+07:00Zaid Perdana Nasutionridhoi.meilona@usu.ac.idRidhoi Meilona Purbaridhoi.meilona@usu.ac.id<p>Pengabdian ini bertujuan memberdayakan komunitas sampah bank sampah sebagai agen perubahan penggelolaan sampah organik di kelurahan Sicanang, Belawan yang rawan banjir rob. Pembiakan maggot atau sering disebut <em>black soldier fly</em> (BSF) akan menghasilkan telur, larva dan pupa yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan juga ekonomi. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Sicanang, Kecamatan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah ceramah, pelatihan, pendampingan, dan demplot. Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah (1) adanya penanggung jawab dan jadwal harian (2) adanya produk dari pengolahan organik yaitu berupa larva dewasa dan pupa yang dapat digunakan sebagai pakan. Ke depannya, pengetahuan, ketrampilan dan maggot yang mereka hasilkan dapat dilakukan pada komunitas lain sehingga permasalahan sampah organik dan banjir dapat diminimalisir.</p> <p> </p> <p><em>This service aims to empower the waste bank waste community as an agent of change in organic waste management in the Sicanang village, Belawan which is prone to tidal flooding. Maggot breeding or often called black soldier fly (BSF) will produce eggs, larvae and pupae which are not only beneficial for the environment but also the economy. This activity was carried out in SicanangI Village, Belawan District, Medan City, North Sumatra. The methods used are lectures, training, mentoring, and demonstration plots. The outputs of this service activity are (1) there is a person in charge and a daily schedule (2) there are products from organic processing in the form of adult larvae and pupae that can be used as feed. In the future, the knowledge, skills and maggot they produce can be applied to other communities so that the problem of organic waste and flooding can be minimized.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2128Pemberdayaan Komunitas “Rumah Larva Indonesia” Melalui Program Dry Magot2024-10-04T11:49:44+07:00Ridhoi Meilona Purbaridhoi.meilona@usu.ac.idZaid Perdana Nasutionridhoi.meilona@usu.ac.idMeutia Naulyridhoi.meilona@usu.ac.idAri Widiyantaridhoi.meilona@usu.ac.id<p>Pengelolaan sampah organik melalui budidaya magot terbukti ramah lingkungan, rendah emisi serta produk luarannya dapat dijual dan menambah penghasilan bagi komunitas pembudidaya magot. Pengabdian ini bertujuan memberdayakan komunitas pembudidaya magoot, yaitu Rumah Larva Indonesia (RLI) melalui pembuatan magot kering. Kegiatan ini dilaksanakan di komunitas-komunitas yang tergabung dalam RLI yang berlokasi di Kota Medan, Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah transfer teknologi melalui ceramah, pelatihan, pendampingan, dan demplot pembuatan maggot kering. Komunitas memilih sendiri metode yang paling tepat dalam membuat magot kering, dan sudah mulai membuat kemasan dan memasarkan dengan memanfaatkan media sosial. Ke depannya, pengetahuan, ketrampilan yang mereka hasilkan dapat dimaksimalkan di dalam komunitas.<br><br><br></p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>Organic waste management through magot cultivation is proven to be environmentally friendly and has low emissions and the output products can be sold and increase income for the magot cultivating community. This service aims to empower the maggot-cultivating community, namely the Indonesian Larva House (RLI) through the manufacture of dried maggots. This activity is carried out in communities that are members of RLI located in Medan City, North Sumatra. The method used is technology transfer through lectures, training, mentoring, and demonstrations of making dried maggots. The community itself is the most appropriate method for making dried maggot and has started making packaging and choosing marketing by utilizing social media. Their accuracy, knowledge, and skills can be maximized in the community.</em></p> <p> </p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2129Diversifikasi Produk Melalui Pemanfaatan Tepung Mocaf Pengganti Terigu Pada UKM Produk Bolu di Desa Sei Mencirim Kabupaten Deli Serdang2024-10-04T11:49:50+07:00Elisa Juliantielisa1@usu.ac.idRidwansyahelisa1@usu.ac.idZulkifli Lubiselisa1@usu.ac.id<p>Produk bakery seperti bolu, cookies dan kue-kue umumnya menggunakan terigu sebagai bahan baku. Terigu adalah bahan baku pangan yang berasal dari biji gandum dan hingga saat ini masih diimpor. Kabupaten Deli Serdang tidak terlepas dari perkembangan usaha bakery, dimana jumlah usaha bakery di Kabupaten Deli Serdang semakin meningkat setiap tahunnya. Peningkatan jumlah usaha bakery juga berdampak pada semakin tingginya kebutuhan akan terigu pada gilirannya dapat mengancam ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Usaha Bolu Nenek Rio merupakan UKM yang bergerak di bidang pengolahan produk bakery di Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan analisis situasi maka yang menjadi permasalahan mitra adalah peralatan yang digunakan masih sangat sederhana dan belum memenuhi persyaratan untuk pengolahan yang sesuai standar, manajemen dalam pengelolaan belum baik, pemasaran masih mengandalkan pembeli yang datang ke rumah dan kemasan yang sederhana. Akibatnya produksinya tidak maksimal dan jangkauan pemasaran rendah. Penggunaan bahan baku terigu dalam pengolahan produk menjadikan produk yang dihasilkan menjadi sama dengan produk bakery yang dihasilkan oleh UKM lainnya sehingga persaingan menjadi semakin ketat. Metode untuk menyelesaikan permasalahan pada bidang produksi yaitu memberikan bantuan berupa mixer pengadon dengan kapasitas 5 kg/produksi serta oven pemanggang yang besar dengan kapasitas 20 kg/jam. Alat lain yang diberikan adalah showcase (refrigerator) yang digunakan untuk membantu UKM dalam memasarkan produknya sehingga menjadi lebih menarik. Diversifikasi produk dilakukan melalui penggunaan tepung non terigu sebagai bahan baku. Tepung non terigu berupa tepung mocaf diperoleh dari unit usaha yang ada di Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian USU yaitu “Inovasi Bakery” IbIKK Produk Bakery Bebas Alergen dan Rendah Kolesterol yang menghasilkan tepung-tepung non terigu berbahan baku umbi-umbian lokal.</p> <p> </p> <p> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>Bakery products such as cakes, cookies and pastries generally use flour as a raw material. Wheat is raw food derived from wheat seeds and until now still imported. Deli Serdang Residence can not be separated from the development of bakery business, where the number of bakery business in Deli Serdang increasing every year. An increase in the number of bakery businesses also has an impact on the higher demand for flour in turn can threaten national food sovereignty and sovereignty. “Usaha Bolu Nenek Rio” is one of SME engaged in processing cake products in Deli Serdang. Based on the analysis of the situation then the problem of partners is the equipment used is still very simple and not yet meet the requirements for standardized processing, management in the management has not been good, marketing still rely on buyers who come to the house. As a result, production is not maximal and marketing coverage is low. The use of wheat flour in the processing of products makes the resulting product to be the same as the bakery products produced by other SMEs so that competition becomes increasingly tight. The method to solve the problems in the field of production is to provide assistance in the form of mixer with a capacity of 5 kg / production capacity and a large toaster oven with a capacity of 20 kg / hour. Another tool provided is showcase (refrigerator) so that it becomes more interesting. Product diversification is done through the use of non-wheat flour as raw material. Non-flour flour in the form of cassava flour and sweet potato flour obtained from business units in Food Science and Food Science Program of the USU Faculty of Agriculture "Bakery Innovation" IbikK Bakery Products Free Allergens and Low Cholesterol that produces non-wheat flour made from tuber locally.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2130Strengthening Sustainable Development Goals through Provision of Catfish Feed Production Machines in Dolok Ilir I Village, Dolok Batu Nanggar District, Simalungun Regency2024-10-04T11:50:00+07:00Farida Arianiarianiida@yahoo.comSupriantoarianiida@yahoo.comHariadi Susiloarianiida@yahoo.comGustianingsiharianiida@yahoo.comAmhar Kudadiriarianiida@yahoo.comMa’ruf Tafsinarianiida@yahoo.comPeni Patrianiarianiida@yahoo.comAmlys Syahputra Silalahiarianiida@yahoo.com<p>Pengembangan berkelanjutan pada bidang perikanan melalui penerapan teknologi pengolahan pakan menggunakan mesin modern diperlukan untuk meningkatkan produktivitas pakan ternak lele di Desa Dolok Ilir I, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra pengabdian meliputi manajeman pemeliharaan dan penyusunan pakan yang kurang maksimal sehingga menurunkan produktivitas pakan ternak lele. Solusi yang dilakukan dalam beberapa tahapan pelaksanaan kegiatan diantaranya dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) Penandatanganan Perjanjian Kerjasama; (2) Pembukaan oleh unsur pimpinan dan masyarakat; (3) Penyediaan Mesin Pakan ternak Lele; (4) Diskusi penyusunan Pakan Ternak Lele; (5) Praktik Penggunaan Peralatan Mesin dan Mixer untuk Pembuatan Pakan Ternak Lele; (7) Pemasangan Plank LPPM USU di Lokasi kegiatan. Metode kegiatan yang diterapkan adalah memberi materi dan peragaan cara penyusunan pakan ternak lele dan cara mengoperasikan mesin produksi pakan ternak lele. Hasil kegiatan yang telah dilaksanakan menunjukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan menggunakan mesin produksi pakan ternak lele dan penyusunan pakan ternak lele.</p> <p> </p> <p> </p> <p><em>Sustainable development in the fisheries sector through the application of feed processing technology using modern machines is needed to increase catfish feed productivity in Dolok Ilir I Village, Dolok Batu Nanggar District, Simalungun Regency. Problems faced by service partners include maintenance management and feed preparation that is less than optimal, thereby reducing catfish feed productivity. The solutions carried out in several stages of implementing activities can be described as follows: (1) Signing of the Cooperation Agreement; (2) Opening by leadership and community elements; (3) Provision of Catfish Feed Machines; (4) Discussion on the preparation of catfish feed; (5) Practices for Using Machine and Mixer Equipment for Making Catfish Feed; (7) Installation of USU LPPM Plank at the activity location. The activity method applied is to provide material and demonstrate how to prepare catfish animal feed and how to operate catfish animal feed production machines. The results of the activities that have been carried out show an increase in knowledge and skills in using catfish feed production machines and preparation of catfish feed.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2131Peningkatan Produktivitas UMKM Tempe Melalui Perbaikan Alat Pengolahan2024-10-04T11:50:13+07:00Elisa Juliantielisa1@usu.ac.idZulkifli Lubiselisa1@usu.ac.idRidwansyahelisa1@usu.ac.id<p>Tempe adalah pangan tradisional Indonesia yang banyak diproduksi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Produktivitas UMKM tempe umumnya masih rendah karena keterbatasan alat pengolahan yang dimiliki. Kegiatan pengabdian pada masyarakat telah dilakukan di UMKM Tempe Misran yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan. Kapasitas produksi tempe di UMKM Misran perharinya adalah 110kg kedelai dengan omzet Rp.2.000.000,- per hari. Fasilitas produksi yang dimiliki berupa alat pengolahan tempe seperti bak perendam biji kedelai, dandang perebus, tungku dengan bahan bakar gas elpiji, serta kipas angin untuk mengatur sirkulasi udara dengan kondisi yang sudah tidak optimal lagi dalam memroduksi tempe. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan produktivitas usaha tempe melalui perbaikan alat pengolahan tempe. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah disain alat pengolahan tempe, pemberian alat pengolahan tempe, serta pelatihan penggunaan alat pengolahan tempe. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya teknologi pengolahan tempe dalam bentuk peralatan pengolahan tempe yang dapat meningkatkan produktivitas usaha tempe berupa peralatan perebusan biji kedelai, mesin pemecah dan pengupas biji kedelai, serta alat pengemas (packaging sealer). Kapasitas alat penggiling kedelai yang diberikan adalah 400 kg kedelai per hari. Proses pengemasan yang sebelumnya hanya dilakukan secara manual, saat ini sudah menggunakan alat packaging sealer yang otomatis. Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan telah meningkatkan produktivitas pengolahan tempe di UMKM Tempe Misran.</p> <p> </p> <p> </p> <p><em>Tempe is a traditional Indonesian food that is mostly produced by Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). The productivity of tempeh MSMEs is generally still low due to the limitations of the processing equipment. Community service activities have been carried out at the UMKM Tempe Misran located in Tanjung Sari Village, Medan City. The daily production capacity of tempe in UMKM Tempe Misran is 110 kg of soybeans with a turnover of IDR 2,000,000 per day. The production facilities are in the form of tempe processing equipment such as soy bean soaking tubs, boiling pots, stoves with LPG gas fuel, and fans to regulate air circulation with conditions that are no longer optimal in producing tempeh. The purpose of this community service activity is to increase the productivity of the tempeh business through the improvement of tempe processing equipment. The method used in this activity is the design of tempe processing equipment, provision of tempe processing equipment, and training on the use of tempe processing equipment. The result of this activity is the availability of tempe processing technology in the form of tempe processing equipment that can increase tempe business productivity in the form of soybean boiler, soybean crushing and peeling machines, and packaging sealers. The capacity of the soybean crushing and peeling machines provided is 400 kg of soybeans per day. The packaging process, which was previously only done manually, is now using an automatic packaging sealer. Community service activities that have been carried out have increased the productivity of tempe processing in the UMKM Tempe Misran.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2132Peningkatan Kesehatan Rongga Mulut sebagai Usaha untuk Meningkatkan Kualitas Hidup pada Penyandang Tunanetra2024-10-04T11:50:25+07:00Pitu Wulandaripitu.wulandari@usu.ac.idMutia Amalia Nasutionpitu.wulandari@usu.ac.idNurdianapitu.wulandari@usu.ac.idMartina Amaliapitu.wulandari@usu.ac.idAmi Angela Harahappitu.wulandari@usu.ac.idJulia Maharanipitu.wulandari@usu.ac.idMelly Ashna Laterzia Tariganpitu.wulandari@usu.ac.idKristina Nainggolanpitu.wulandari@usu.ac.id<p>Individu dengan gangguan penglihatan mengalami kesulitan dalam menjaga kebersihan mulut sehingga perkembangan karies dan penyakit periodontal meningkat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang tunanetra melalui peningkatan kesehatan rongga mulut. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera selama dua hari. Program yang dilakukan meliputi pemeriksaan gigi dan juga penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang baik dan tepat, cara menjaga kesehatan gigi dan jaringan pendukungnya, serta konsultasi masalah kesehatan gigi pada penyandang tunanetra. Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh bahwa kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan rongga mulut melalui praktik menyikat gigi sudah cukup baik. Status periodontal kebanyakan siswa menunjukkan adanya kalkulus dan waktu menyikat gigi masih kurang tepat. Mayoritas kebersihan rongga mulut siswa tergolong baik, namun untuk status karies tergolong sedang. Perawatan periodontal yang dibutuhkan untuk siswa di YAPENTRA mayoritas berupa peningkatan oral hygiene dan skeling. Peningkatan kesehatan rongga mulut yang dilakukan bagi penyandang tunanetra melalui penyuluhan, pemeriksaan gigi dan praktik tentang cara menyikat gigi secara tepat dan mandiri dapat membantu dalam menurunkan tingkat keparahan penyakit periodontal serta meningkatkan kualitas hidup.</p> <p> </p> <p> </p> <p><em>Individuals with visual impairment experience difficulty in maintaining oral hygiene resulting in increased caries development and periodontal disease. This program aims to improve the quality of life of blind people through improving oral health. This community service was carried out at the Sumatra Blind Education Foundation for two days. The programs carried out include dental examinations as well as counseling on how to brush teeth properly and appropriately, how to maintain healthy teeth and their supporting tissues, as well as consultations on dental health problems for blind people. Based on the results of the examination, it was found that students' awareness of maintaining oral hygiene through the practice of brushing their teeth was quite good. The periodontal status of most students shows the presence of calculus and the timing of brushing teeth is still inappropriate. The majority of students' oral hygiene was classified as good, but caries status was classified as moderate. The majority of periodontal care required for students at YAPENTRA is in the form of improving oral hygiene and scaling. Improving oral health for blind people through counseling, dental examinations and practice on how to brush teeth appropriately and independently can help reduce the severity of periodontal disease and improve the quality of life.</em></p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR)https://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2133Pengelolaan Integrasi Ekologi Lubuk Larangan Tambangan Jae, Kabupaten Mandailing Natal2024-10-04T11:50:37+07:00Muhammad Turmuziturmuzi@usu.ac.idZulkifli Nasutionturmuzi@usu.ac.idAmeilia Zuliyanti Siregarameilia@usu.ac.idMorponghatunturmuzi@usu.ac.id<p>Kabupaten Mandailing Natal memiliki beranekaragam sumber daya alam, dimulai dari sungai, gunung dan salah satu kearifan lokal lubuk larangan, upaya menjaga sumber daya ikan (jurung, nila, mas, lele, baung dan tawes) yang dilakukan di Tambangan Jae sejak tahun 1989. Di antara lubuk larangan yang terdapat di Madina adalah lubuk larangan anak yatim, berada di Desa Tambangan Jae, Madina. Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, Skema Profesor Mengabdi untuk memberikan sosialisasi, pengetahuan dan kesadaran ke masyarakat tentang menjaga kearifan lokal ‘lubuk larangan’ dan ekowisata ramah lingkungan di Madina. Selanjutnya dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Whatsapp dan pertemuan tatap muka untuk meningkatan pengetahuan, wawasan dan keterampilan kelompok masyarakat tentang kesadaran menjaga lingkungan yang asri, bersih dan nyaman. Kemudian, tim Pengabdian memberikan pengetahuan tentang menjaga keberadaan biota perairan khususnya ikan, menjaga kebersihan lokasi wisata, serta melayani pengunjung mendukung agroekowisata di Madina. Luaran dari Pengabdian kepada Masyarakat, terdiri dari: tata kelola, eksploitasi dan konservasi sumber daya alam; publikasi artikel Jurnal Bubungan Tinggi, Univ.Lambung Mangkurat; video kegiatan; dan publikasi di media massa online.</p> <p> </p> <p> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>Mandailing Natal Regency has a variety of natural resources, starting from rivers, mountains and one of the local wisdoms of lubuk prohibition, efforts to protect fish resources (jurung, tilapia, mas, catfish, baung and tawes) have been carried out at Tambangan Jae since 1989. In Among the prohibitions found in Madina are the prohibitions for orphans, located in Tambangan Jae Village, Madina. The purpose of carrying out Community Service activities, the Serving Professor Scheme is to provide socialization, knowledge and awareness to the public about maintaining local wisdom 'lubuk prohibition' and environmentally friendly ecotourism in Madina. Furthermore, Focus Group Discussions (FGD) with Whatsapp and offline meetings were held to increase the knowledge, insight and skills of community groups regarding awareness of maintaining a beautiful, clean and comfortable environment. Then, the Devotion team will provide knowledge about maintaining the presence of aquatic biota, especially fish, maintaining the cleanliness of tourist sites, and serving visitors to support agro-ecotourism in Madina. Outcomes of Community Service, consisting of managemnet, exploitation and conservation of natural resources; publication of articles in the Journal of Bubungan Tinggi, Univ. Lambung Mangkurat; activity videos; publications in online mass media, and travel guidebooks in Lubuk Larangan, Tambangan Jae, Kab. Medina.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2134Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan di Desa Pasar Sorkam, Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah2024-10-04T11:50:43+07:00Vindy Rilani Manurungvindyrilani.m@usu.ac.idHasbi Husainivindyrilani.m@usu.ac.idIpanna Enggar Susetyavindyrilani.m@usu.ac.idZulham Apandyvindyrilani.m@usu.ac.idNur Ulina Warnisyah Sebayangvindyrilani.m@usu.ac.id<p>Wilayah Pantai Pasar Sorkam, Kelurahan Binasi dengan luas 3,85 km2, jumlah penduduk 1.262 jiwa sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, dengan total tangkapan 40234,7 ton tahun 2018, berdasarkan laporan POKMASWAS ditemukan permasalahan penangkapan illegal dan kerusakan lingkungan menyebabkan penurunan hasil tangkapan, maka dari itu tim pengabdian masyarakat melakukan penyuluhan dan kajian untuk mengetahui dampak kerusakan lingkungan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, metode pelaksanaan ialah metode survey dan pendampingan menggunakan data kualitatif struktural interview menggunakan kuisoner, Fokus Grup Diskusi (FGD) dan konsultasi publik, persiapan kegiatan dimulai dengan survey langsung lokasi tempat pengabdian masyarakat, untuk mempersiapkan alat dan bahan serta kesepakatan waktu antara mitra dan tim pengabdian masyarakat, (FGD) dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat dan mitra dengan materi Pengelolaan Perikanan (WPPRI) konsultasi publik dilakukan dengan menekankan diskusi struktural sehingga dapat menggambarkan kondisi mitra nelayan, karaktersitik data yang diperoleh dari 25 responden dan15 pertanyaan ialah tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat yang masih rendah, kegiatan pengabdian masyarakat dihadiri oleh 25 mitra nelayan dan berjalan kondusif serta mitra sangat antusias dengan kegiatan ini.</p> <p> </p> <p> </p> <p><em>Pasar Sorkam Beach Area, Binasi Village with an area of 3.85 km2, a population of 1,262 people, most of whom work as fishermen, with a total catch of 40234.7 tons in 2018, based on the POKMASWAS report it was found that illegal fishing and environmental damage caused a decrease in catches, therefore the community service team conducted counseling and studies to determine the impact of conditions on the social and economic conditions of the community, methods of conducting surveys and mentoring using qualitative data structural interviews using questionnaires, Focus Group Discussions (FGD) and public consultations, preparation of activities starting with direct surveys to locations where community service is located, to preparing tools and materials as well as time agreements between mitra and community service teams, (FGD) carried out by all participant with Fisheries Management (WPPRI) materials. public consultation was carried out with construction discussions, it could describe real conditions, characteristics of data obtained from 25 respondents and 15 questions about the level of education and income of people who are still low, community service activities attended by 25 mitra and fishermen who are conducive and enthusiastic mitra with this activity. </em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2135Prevalensi Tingkat Keparahan Maloklusi Pada Anak Panti Asuhan Bumi Nusantara Medan Berdasarkan Indeks Peer Assessment Rating (Par)2024-10-04T11:50:52+07:00Teguh Aryo Nugrohotanyateguharyo@gmail.comMuslim Yusuftanyateguharyo@gmail.comSiti Bahirrahtanyateguharyo@gmail.com<p>Masalah kesehatan gigi dan mulut di panti asuhan sering terjadi, terutama karena anak-anak yang tinggal di panti asuhan tidak mendapat perhatian dari orang tua seperti anak-anak pada umumnya dan memiliki keterbatasan ekonomi. Anak-anak yang tinggal di panti asuhan diasuh oleh pengasuh. Namun perbandingan jumlah pengasuh dan anak yang rendah di panti asuhan menyebabkan kesulitan dalam melakukan pengawasan kesehatan gigi dan mulut anak. Kondisi gigi yang tidak terjaga dan adanya kebiasaan buruk dapat mengakibatkan maloklusi gigi. Maloklusi adalah bentuk oklusi yang menyimpang dari keadaan normal. Salah satu indeks yang digunakan untuk menilai keparahan maloklusi adalah <em>Peer Assessment Rating</em> (PAR). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keparahan maloklusi pada anak panti asuhan bumi nusantara berdasarkan indeks PAR. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik <em>total sampling</em>. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak panti asuhan Bumi Nusantara usia 9-15 tahun. Hasil penelitian menunjukan prevalensi tingkat keparahan maloklusi anak panti asuhan Bumi Nusantara, oklusi ideal 0%, maloklusi ringan 2,5%, sedang 70% parah 25%, sangat parah 2,5%. Kesimpulan penelitian ini, prevalensi tingkat keparahan maloklusi anak panti asuhan cukup tinggi, perlu dilakukan tindakan sedini mungkin untuk mencegah dampak luas pada kesehatan rongga mulut dan perkembangan psikologis mereka.</p> <p> </p> <p> </p> <p><em>Dental and oral health problems in orphanages often occur, especially because children who live in orphanages do not receive attention from their parents like children in general and have economic limitations. Children living in orphanages are cared for by caregivers. However, the low ratio of the number of caregivers to children in the orphanage causes difficulties in monitoring the dental and oral health of children. Dental conditions that are not maintained and the presence of bad habits can lead to dental malocclusion. Malocclusion is a form of occlusion that deviates from the normal state. One of the indices used to assess the severity of malocclusion is the Peer Assessment Rating (PAR). The purpose of this study was to determine the severity of malocclusion in Bumi Nusantara orphanage children based on the PAR index. This type of research is descriptive, with total sampling technique. The population of this study were all children of the Bumi Nusantara orphanage aged 9-15 years old. The results showed that the prevalence of malocclusion severity in Bumi Nusantara orphanage children, ideal occlusion 0%, mild malocclusion 2.5%, moderate 70% severe 25%, very severe 2.5%. The conclusion of this study is that the prevalence of malocclusion severity in orphanage children is quite high, it is necessary to take action as early as possible to prevent a wide impact on their oral health and psychological development. </em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2137Sosialisasi Pencegahah dan Perawatan Maloklusi Gigi pada Murid Tuna Rungu SLB-E Pembina Tingkat Provinsi Medan Melalui Video dengan Bahasa Isyarat2024-10-04T11:50:58+07:00Tanti Deriatytantyderiaty@usu.ac.idAditya Rachmawatitantyderiaty@usu.ac.idZulfi Amaliatantyderiaty@usu.ac.id<p>Tuna rungu merupakan keterbatasan dalam mendengar, baik kehilangan pendengaran seluruhnya (tuli) maupun sebagian (<em>hard of hearing</em>), dan umumnya diikuti oleh gangguan bicara. Keterbatasan dalam komunikasi ini menyebabkan kurangnya informasi mengenai kesehatan gigi dan mulut khususnya maloklusi gigi. Maloklusi adalah bentuk hubungan rahang atas dan rahang bawah yang menyimpang dari bentuk standar yang diterima sebagai bentuk yang normal. Sosialisasi berupa penyuluhan dan edukasi dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan murid tuna rungu mengenai masalah kesehatan gigi dan mulut khususnya pencegahan dan perawatan maloklusi gigi melalui video edukasi berbahasa isyarat. Materi meliputi kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan maloklusi dan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta, dilakukan <em>pretest</em> dan <em>posttest</em> kepada 50 peserta yang berisi 20 pertanyaan. Hasil menunjukkan peningkatan nilai rata-rata sebesar 6,7 poin yaitu dari nilai rata-rata <em>pretest </em>sebesar 68,8 dan nilai rata-rata <em>posttest </em>sebesar 75,5. Hasil analisis statistik uji T berpasangan menunjukkan perbedaan bermakna dimana p=0.000 (p<0.05). Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perubahan nilai rata-rata yang menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman materi setelah dilakukan sosialisasi melalui video dengan bahasa isyarat yang mampu meningkatkan pengetahuan mengenai maloklusi pada murid tuna rungu di SLB-E Pembina Tingkat Provinsi Medan.</p> <p> </p> <p> </p> <p><em>Deaf is physical limited in hearing, either complete hearing loss (deafness) or partial (hard of hearing), and which is usually followed by speech impairment. This limitation in communication causes a lack of information about dental and oral health, especially dental malocclusion. Malocclusion is a form of maxillary and mandibular relationship that deviates from the standard form that is accepted as a normal form. Socialization in the form of counseling and education are to increase students' knowledge about dental and oral health problems, especially the prevention and treatment of dental malocclusion through sign language educational video. The material includes bad habits that can cause malocclusion and how to brush your teeth correctly. To assess participants level of understanding, pretest and posttest were carried out by distributing questionnaires before and after education to 50 participants containing 20 questions. The results of this study indicate an increase of 6.7 point in the average value , the average pretest value of 68.8 and the posttest average value of 75.5. Paired T-test analysis showed significant differences at p=0.00 (p<0.05). The conclusion of this study showed that there was a significant change in the average value which showed that socialization through video with sign language was able to increase knowledge about malocclusion in deaf students in SLB-E Pembina Tingkat Provinsi Medan.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2138Peranan Universitas Dalam Meningkatkan Kompetensi Wirausahawan Perempuan Di Kabupaten Deli Serdang2024-10-04T11:51:10+07:00Ritha F Dalimuntheritha.dalimunthe@usu.ac.idInneke Qamariahinnekelubis@gmail.comMeutia Naulymeutia@usu.ac.id<p>Tujuan dari Pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi wirausaha perempuan di Kabupaten Deli Serdang agar para wirausahawan perempuan dapat melakukan usahanya secara berkelanjutan. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 25 wirausahawan perempuan yang juga merupakan ibu rumah tangga yang berada di Kabupaten Deli Serdang. Kegiatan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD), wawancara, serta pelatihan dan pendampingan. Adapun hasil dari FGD terhadap wirausahawan perempuan bahwa Universitas Sumatera Utara perlu melakukan kolaborasi dengan wirausahawan perempuan di Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan peningkatan kompetensi kewirausahaan untuk mengembangkan spirit of entrepreneur, sehingga wirausahawan perempuan mampu meningkatkan kinerja usahanya dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan keluarga. Hasil wawancara menunjukkan bahwa mereka berwirausaha karena berharap dapat memberikan waktu lebih untuk keluarga dan ingin mendapatkan pendapatan lebih serta kompetensi yang dimiliki yaitu mampu memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya dan mampu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Para wirausahawan perempuan juga diberikan pelatihan pengembangan dan pemasaran produk makanan dan minuman untuk pasar ekspor agar meningkatkan kompetensi kewirausahaan, meningkatkan kualitas produk dan memperluas jaringan pasar hingga ke tatanan global.</p> <p> </p> <p> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>The objective of this service is to improve the competencies of women entrepreneurs in Deli Serdang Regency so they can sustainably conduct their businesses. This service activity was attended by 25 women entrepreneurs who were also housewives in Deli Serdang Regency. This activity used a qualitative descriptive method by conducting focus group discussions (FGDs), interviews, training, and mentoring. The FGD results show that Universitas Sumatera Utara needs to collaborate with women entrepreneurs in Deli Serdang Regency in increasing entrepreneurial competencies to develop an entrepreneurial spirit. So, these women entrepreneurs can improve their business performance, income, and family welfare. The interview results present that their entrepreneurial reasons cover the hope to give more time to their families and the desire to get more income as well as competencies, namely the ability to take advantage of opportunities and the ability to deal with changes that occur in society. Women entrepreneurs were also given training in the development and marketing of food and beverage products for the export market. The training is meant to increase entrepreneurial competencies, improve product quality, and expand market networks to the global order.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2139Pengembangan Kepemimpinan Dan Kreativitas Forum Anak Kampung Nelayan Seberang Kecamatan Medan Belawan Kota Medan2024-10-04T11:51:17+07:00Ritha F Dalimuntheritha.dalimunthe@usu.ac.idRidhoi Meilona Purbaridhoi.meilona@usu.ac.id<p>Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mewujudkan SDGs ke-11 mengenai pembangunan kota dan pemukiman (komunitas) berkelanjutan melalui pembentukan Forum Anak. Seperti Forum Anak Kampung Nelayan Seberang Kecamatan Medan Belawan Kota Medan yang merupakan organisasi yang menjadi wadah partisipasi kepemimpinan dan kreativitas bagi anak dalam perencanaan pembangunan yang diharapkan mampu mengimplementasikan 2P yaitu Pelopor dan Pelapor. Kegiatan ini diikuti oleh 12 anggota Forum Anak Kampung Nelayan Seberang Kecamatan Medan Belawan Kota Medan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode FGD, pelatihan dan pendampingan. Hasil dari kegiatan FGD yaitu perlunya mereka mengenal diri sendiri dan meningkatkan kepercayaan diri untuk mampu memimpin dan mengembangkan dirinya sendiri. Hasil dari kegiatan pelatihan diperlukan adanya kegiatan keagamaan dan kesenian yang mampu meningkatkan akhlak dan taqwa anggota Forum Anak Kampung Nelayan Seberang. Selain itu juga dilakukan pengembangan kepemimpinan agar mereka mampu dan memiliki kesadaran untuk memimpin dirinya sendiri, memahami hambatan yang berasal dari lingkungan yang seringkali muncul, dan berupaya untuk fokus pada tujuan serta pengembangan kreativitas yang membuat mereka mampu melakukan hal baru dan memotivasi diri untuk tidak pantang menyerah. Diharapkan dengan adanya kegiatan pelatihan dan pendampingan anggota Forum Anak Kampung Nelayan Seberang mampu untuk menyampaikan aspirasinya dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan pembangunan desa.</p> <p> </p> <p> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>This service activity aims to realize the 11th SDG regarding sustainable cities and communities through a children's forum. The Children’s Forum of Nelayan Seberang Village, Medan Belawan District, Medan City is an organization acting as a forum for leadership and creativity participation for children in development planning. The forum should implement 2P, namely Pelopor (Pioneer) and Pelapor (Informer). This activity was attended by 12 members of the Children Forum of Nelayan Seberang Village. This service was carried out using the FGD method, training, and mentoring. The FGD results show that the children need to know themselves and increase their confidence to lead and develop themselves. The training results imply that religious and artistic activities are needed to improve the characters and devotions of the members. Leadership development was carried out so they have the awareness to lead themselves, understand the common environmental obstacles, and strive to focus on goals. In addition, creativity development was done to enable them to do new things and motivate themselves to never give up. It is hoped that with the training and mentoring activities, the members of the Children’s Forum of Nelayan Seberang Village can express their aspirations and be involved in making decisions for village development planning.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2140Pusat Rehabilitasi Celah Bibir dan Langit-langit Medan sebagai Bentuk Pengabdian Masyarakat untuk Perawatan Celah Bibir dan Langit-Langit Secara Komprehensif2024-10-04T11:51:25+07:00Ricca Chairunnisaricca@usu.ac.idSyafrinaniricca@usu.ac.idHendry Rusdyricca@usu.ac.id<p class="tcs-abstract-text">Penanganan kasus celah bibir dan langit-langit yang dilakukan oleh yayasan sosial bekerja sama dengan rumah sakit di wilayah Sumatera khususnya kota Medan masih terbatas pada perawatan bedah. Perawatan lain seperti pembuatan feeding plate, piranti nasoalveolar molding, dan terapi bicara tidak difasilitasi, sehingga proses asupan makanan terganggu, sulitnya mencapai berat badan ideal, mempengaruhi tampilan estetik, dan timbulnya gangguan bicara. Padahal perawatan celah bibir dan langit-langit harus dilakukan secara komprehensif oleh dokter gigi spesialis bedah mulut, dokter gigi spesialis prostodonsia, dokter spesialis anak, dan dokter spesialis rehabilitasi medik. Untuk mengatasi masalah tersebut, kami melaksanakan pengabdian masyarakat dan mendirikan Pusat Rehabilitasi Celah Bibir dan Langit-langit Medan (PRCBL Medan) sebagai wadah untuk memfasilitasi perawatan untuk pasien dengan celah bibir dan langit-langit secara komprehensif pertama dan satu-satunya di Sumatera, mulai dari pembuatan feeding plate, pembuatan piranti nasoalveolar molding, pembedahan, hingga terapi bicara. PRCBL telah terbukti menjadi pusat rujukan perawatan CBL di Sumatera, karena pasien yang datang tidak hanya dari sekitar Medan, tetapi juga dari propinsi lain di Sumatera seperti Jambi.</p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>The treatment of cleft lip and palate patients carried out by social foundations in collaboration with hospitals in the Sumatra region, especially Medan is still limited to surgical treatment. Other treatments, such as the fabrication of feeding plates, nasoalveolar molding devices, and speech therapy are not facilitated, as the consequences, the process of food intake is disrupted, it is difficult to achieve the ideal body weight, affects the aesthetic appearance, and causes speech problems. There is a need for comprehensive management of cleft lip and palate patients to be carried out by oral surgeons, prosthodontists, pediatricians, and medical rehabilitation specialists. To overcome this problem, we carried out community service and established the Medan Cleft Lip and Palate Rehabilitation Center (Pusat Rehabilitasi Celah Bibir dan Langit-langit / PRCBL Medan) as a forum to facilitate comprehensive care for patients with cleft lip and palate in Sumatra, starting from the fabrication of feeding plates, nasoalveolar molding devices, surgery, to speech therapy. PRCBL has proven to be a referral center for CBL care in Sumatra, because patients who come not only from around Medan, but also from other provinces in Sumatra such as Jambi.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2141Pendampingan Ukm Dalam E-Commerce (Digital Marketing) Sebagai Sarana Menerobos Pasar Sayuran Hidroponik Di Kota Binjai2024-10-04T11:51:32+07:00Rahmantarahmanta1213@gmail.comSamsurisamsuri@usu.ac.idSiti Khadijah Hidayati Nstdijah@usu.ac.id<p>Sayuran hidroponik terus mengalami peningkatan permintaannya, khususnya oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan. Bukan hanya dikonsumsi oleh konsumen rumah tangga, namun ke konsumen industri seperti supermarket, restoran, dan hotel. Salah satu usaha UKM yang dikelola oleh mitra adalah budidaya sayuran tanaman hidroponik. Namun, setelah berhasil menciptakan produk yang memiliki keunggulan bersaing, masalah selanjutnya adalah bagaimana mereka dapat menyampaikan produk sampai ke tangan konsumen untuk dikonsumsi. Melihat prospek yang sangat menjanjikan dari budidaya sayuran hidroponik di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai maka diharapkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan cara membuat kemasan plastik yang berstiker untuk sayuran hidroponik, membuat brosur penjualan yang akan dibagikan ke masyarakat. Disisi lain, strategi pemasaran digital ini merupakan bentuk dasar dari berjualan secara <em>online.</em> Berjualan <em>online </em>yang bertujuan untuk menjangkau konsumen dimanapun mereka berada<em>. </em>Hasil yang diharapkan pada pengabdian ini adalah meningkatnya jumlah pembeli dari sayuran hidroponik, dapat menjangkau target pasar yang lebih luas. dan mampu meningkatkan pendapatan sayuran hidroponik di Kota Binjai.</p> <p> </p> <p> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>Demand for hydroponic vegetables continues to increase, especially by people living in urban areas. Not only consumed by household consumers, but by industrial consumers such as supermarkets, restaurants and hotels. One of the SME businesses managed by partners is hydroponic vegetable cultivation. However, after successfully creating a product that has a competitive advantage, the next problem is how they can get the product into the hands of consumers for consumption. Seeing the very promising prospects of hydroponic vegetable cultivation in Sumber Karya Village, East Binjai District, Binjai City, it is hoped that community service activities will be carried out by making plastic packaging with stickers for hydroponic vegetables, making sales brochures which will be distributed to the community. On the other hand, this digital marketing strategy is a basic form of selling online. Selling online aims to reach consumers wherever they are. The expected result of this service is an increase in the number of buyers of hydroponic vegetables, able to reach a wider target market. and able to increase hydroponic vegetable income in Binjai City.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2142Tabu Dalam Pencabutan Gigi Pada Mahasiswa Baru Yayasan Mahad Abu Ubaidah bin Al-Jarrah2024-10-04T11:51:40+07:00Olivia Avriyanti HanafiahOlivia.hanafiah@usu.ac.idGostry Aldica DohudeOlivia.hanafiah@usu.ac.idIsnandarOlivia.hanafiah@usu.ac.idAfifah Ayuni. HGOlivia.hanafiah@usu.ac.idSiti Habibah SafinaOlivia.hanafiah@usu.ac.idDebora Lovelisa Hinson SimbolonOlivia.hanafiah@usu.ac.id<p class="tcs-abstract-text">Tabu merupakan mitos yang masih dipercayai dan dipraktikkan oleh masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap mitos terkait kesehatan mulut sangat berpengaruh dalam pencegahan dan pengobatan penyakit mulut. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi persentase masyarakat yang masih mempercayai tabu mengenai pencabutan gigi dan kesediaannya terhadap perawatan serta pencabutan gigi. Metode penelitian ini observasional deskriptif dengan desain cross sectional menggunakan alat ukur kuesioner. Responden penelitian berjumlah 157 orang mahasiswa Yayasan Mahad Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Hasil penelitian menunjukkan 51,6% responden percaya pencabutan gigi memengaruhi penglihatan, pencabutan gigi hanya dilakukan saat gigi goyang 51%, pencabutan gigi belakang atas menyebabkan sakit kepala 50,3%, pipi terlihat cekung setelah pencabutan gigi 49,7%, pencabutan gigi mengakibatkan masalah pada gigi yang tersisa 47,8%, tungkul gigi tidak perlu dicabut 44,6%, pencabutan gigi menyeramkan 40,8%, pengobatan sendiri lebih baik 40,8 %, sakit gigi hanya dapat hilang dengan pencabutan 39,5%, obat bius tidak ampuh saat disuntikkan 37,6%, pencabutan gigi memengaruhi asupan makanan 36,3%, pencabutan gigi penyebab penuaan 33,1%, suntikan dapat mengakibatkan kelumpuhan wajah 29,3%, pencabutan gigi atas menyebabkan penyakit sinus 21,7%, mencuci kepala setelah pencabutan gigi meningkatkan rasa sakit 18,5%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah persentase kepercayaan terhadap mitos dan tabu mengenai pencabutan gigi menurun seiring dengan peningkatan pendidikan dan pengetahuan masyarakat.</p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>Taboo is a myth that is still believed and practiced by society. Public belief in myths related to oral health is very influential in the prevention and treatment of oral diseases. The aim of this study was to evaluate the percentage of people who still believe in the taboo regarding tooth extraction and their willingness to receive treatment and tooth extraction. This research method is descriptive observational with a cross sectional design using a questionnaire measuring instrument. The research respondents were 157 students from the Mahad Abu Ubaidah bin Al-Jarrah Foundation. The results showed that 51.6% of respondents believed that tooth extraction affected vision, tooth extraction was only carried out when teeth were loose 51%, extraction of upper back teeth caused headaches 50.3%, cheeks looked sunken after tooth extraction 49.7%, tooth extraction resulted in problems with remaining teeth 47.8%, toothache does not need to be removed 44.6%, tooth extraction is scary 40.8%, self-medication is better 40.8%, toothache can only be removed by extraction 39.5%, medication anesthesia is not effective when injected 37.6%, tooth extraction affects food intake 36.3%, tooth extraction causes aging 33.1%, injections can cause facial paralysis 29.3%, upper tooth extraction causes sinus disease 21.7%, washing the head after tooth extraction increases pain by 18.5%. The conclusion of this research is that the percentage of belief in myths and taboos regarding tooth extraction decreases as public education and knowledge increases.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2143Sosialisasi Tentang Pembuatan Yogurt Menggunakan Isolat Bakteri Lactobacillus Fermentum Dari Dekke Naniura Di Kecamatan Tanjung Morawa2024-10-04T11:51:51+07:00Siti Morin Sinagasitimorin@usu.ac.idJansen Silalahisitimorin@usu.ac.idHenni Cintyasitimorin@usu.ac.idDenny Satriasitimorin@usu.ac.idNasrisitimorin@usu.ac.id<p><em>Dysbiosis</em> merupakan suatu kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan jumlah mikroorganisme dalam saluran pencernaan manusia. Kondisi seperti ini sering terjadi pada anak-anak. Hal ini dapat menyebabkan infeksi atau inflamasi terlokalisasi di usus, sehingga terjadinya ketidaknormalan sistemik, diantaranya adalah gangguan pada proses penyerapan nutrisi yang berpotensi menimbulkan kelainan metabolik, sehingga tubuh akan mulai mengalami gejala berbagai penyakit. Yoghurt merupakan minuman susu fermentasi dari susu sapi murni yang memiliki kandungan nilai gizi yang tinggi, mengkonsumsi yoghurt secara teratur akan merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri probiotik di dalam usus dengan menekan pertumbuhan bakteri patogen dan mencegah terjadinya <em>dysbiosis</em>. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang manfaat yogurt menggunakan isolat bakteri <em>Lactobacillus fermentum</em> dari dekke naniura sebagai makanan probiotik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara umum mendapat sambutan yang sangat baik dan antusias tinggi dari para siswa, guru yang hadir serta ketua Yayasan Pendidikan Pauly Mandiri di Kec. Tanjung Morawa. Antusiasme dari peserta berharap supaya kegiatan sosialisasi ini dapat dilanjutkan kembali yaitu bagaimana kajian mutu dari yogurt. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase pengetahuan anak-anak setelah mengikuti kegiatan ini yaitu dengan mengetahui apa itu yogurt, manfaatnya, serta bagaimana cara membuat yogurt. Harapannya anak-anak dapat mengkonsumsi yogurt agar dapat menurunkan prevalensi disbiosis sehingga dapat meningkatkan kesehatan anak</p> <p> </p> <p> </p> <p><em>Dysbiosis is a condition where there is an imbalance in the number of microorganisms in the human digestive tract. Conditions like this often occur in children. This can cause localized infection or inflammation in the intestine, resulting in systemic abnormalities, including disruption of the nutrient absorption process which has the potential to cause metabolic abnormalities, so that the body will begin to experience symptoms of various diseases. Yoghurt is a fermented milk drink made from pure cow's milk which has high nutritional value. Consuming yoghurt regularly will stimulate the growth and activity of probiotic bacteria in the intestine by suppressing the growth of pathogenic bacteria and preventing dysbiosis. This service activity aims to provide knowledge about the benefits of yogurt using Lactobacillus fermentum bacterial isolates fromdekke naniura as a probiotic food. Community service activities in general received a very good response and high enthusiasm from the students, teachers present and the chairman of the Pauly Mandiri Education Foundation in the district. Cape Morawa. The enthusiasm of the participants hopes that this socialization activity can be continued again, namely how to study the quality of yogurt. The results of the observations showed that there was an increase in the percentage of children's knowledge after participating in this activity, namely by knowing what yogurt is, its benefits, and how to make yogurt. The hope is that children can consume yogurt to reduce the prevalence of dysbiosis and thus improve children's health.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2144Introduksi Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan Berbasis Reuse, Reduce Dan Recycle (3r) Dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Jamur Tiram Di Desa Sei Beluru Kabupaten Asahan2024-10-04T11:51:59+07:00Nini Rahmawatinini_rh@yahoo.comTati Vidiana Sarinini_rh@yahoo.comRosmayatinini_rh@yahoo.com<p>Kegiatan pengabdian masyarakat kemitraan mono tahun regular melibatkan mitra Kelompok Tani Jamur Mentari Mandiri di Desa Sei Beluru. Dusun 3 Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan yang bergerak pada bidang usaha budidaya jamur tiram.. Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman tentang teknik pengelolaan limbah baglog jamur tiram yang berpotensi mencemari lingkungan. Metode yang dilaksanakan untuk yaitu pelatihan dan diskusi, disertai praktek pembuatan kompos dari limbah baglog jamur dan pakan ternak ruminansia. Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah pelatihan pembuatan kompos dan pakan ternak ruminansia dari limbah baglog jamur dengan menggunakan mesin pencacah kompos dan bioaktivator yang diintroduksikan pada kegiatan ini sehingga proses pengomposan berjalan lebih cepat dan meningkatkan nutrisi pakan yang akan diberikan kepada ternak ruminansi. Setelah pelaksanaan kegiatan ini mitra memahami upaya pemanfaatan limbah baglog jamur tiram menjadi produk yang bernilai ekonomis.</p> <p> </p> <p> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>Regular mono-year partnership community service activities involve partners from the Mentari Mandiri Mushroom Farmers Group in Sei Beluru Village. Hamlet 3, Meranti District, Asahan Regency which is engaged in the oyster mushroom cultivation business. The problem faced is a lack of understanding of oyster mushroom baglog waste management techniques which have the potential to pollute the environment. The methods implemented include training and discussion, accompanied by the practice of making compost from mushroom baglog waste and ruminant animal feed. The activity that has been carried out is training in making compost and ruminant animal feed from mushroom baglog waste using a compost chopping machine and bioactivator which was introduced in this activity so that the composting process runs faster and increases the nutrition of the feed that will be given to ruminant livestock. After carrying out this activity, the partners understood the efforts to utilize oyster mushroom baglog waste into products with economic value.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2145Perancangan Kawasan Perkemahan Yang Ramah dan Aman Sebagai Daya Tarik Wisatawan Di Perkebunan Dillem Wilis2024-10-04T11:52:09+07:00Nasikhudin nasikhudin.fmipa@um.ac.idMarkus Diantoronasikhudin.fmipa@um.ac.idAriprihartanasikhudin.fmipa@um.ac.idFina Nur Azizahnasikhudin.fmipa@um.ac.idOktaviani Puji Dwi Lestarinasikhudin.fmipa@um.ac.id<p>Kawasan Perkemahan Dillem Wilis terletak di Dusun Dompyong, Desa Botoputih, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Kawasan perkebunan Dillem Wilis dahulunya merupakan pabrik pengolah kopi peninggalan zaman penjajahan Belanda yang didirikan tahun 1928. Bangunan-bangunan yang ada memiliki arsitekstur Belanda, dan saat ini dijadikan sebagai kawasan Agrowisata Dillem Wilis yang memiliki fokus pengembangan pada Sains Techno Park (STP) dan Taman Teknologi Pertanian (TTP). Sebagai kawasan Sains Techno Park (STP) perkebunan Dillem Wilis dapat dijadikan sebagai kawasan perkemahan edukatif yang ramah, aman, dan nyaman. Oleh karena itu, tujuan pengabdian ini adalah penambahan infrastruktur dan fasilitas khususnya tenda perkemahan <em>portable</em> yang aman dan nyaman. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini yaitu tahap perencanaan dengan melakukan diskusi dan survei lokasi, tahap pengerjaan, tahap pendampingan dan pelatihan, serta tahap penyusunan laporan. Kawasan perkemahan akan dibangun paving yang terdiri dari tiga unit tempat dengan masing-masing memiliki ukuran 4 x 5 m. Sedangkan tenda portable yang akan dipasang memiliki ukuran 3 x 4 x 1,8 m dengan menggunakan bahan kain yang tebal. Setiap unit tenda akan dilengkapai dengan alat pengusir serangga, sehingga kawasan perkemahan di perkebunan Dillem Wilis dapat menjadi daya tarik wisatawan dan kenyamanan para pengunjung.</p> <p> </p> <p> </p> <p><em>The Dillem Wilis Camping Area is located in Dompyong Hamlet, Botoputih Village, Bendungan District, Trenggalek Regency, East Java. The Dillem Wilis plantation area was previously a coffee processing factory from the Dutch colonial era which was founded in 1928. The existing buildings have Dutch architecture, and are currently used as the Dillem Wilis Agrotourism area which focuses on developing the Science Techno Park (STP) and Technology Park Agriculture (TTP). As a Science Techno Park (STP) area, the Dillem Wilis plantation can be used as an educational camping area that is friendly, safe and comfortable. Therefore, the aim of this service is to add infrastructure and facilities, especially safe and comfortable portable camping tents. The methods used in this service are the planning stage by conducting discussions and site surveys, the construction stage, the mentoring and training stage, and the report preparation stage. The camping area will be paved with paving consisting of three units, each measuring 4 x 5 m. Meanwhile, the portable tent that will be installed has dimensions of 3 x 4 x 1.8 m using thick cloth material. Each tent unit will be equipped with insect repellent equipment, so that the camping area at the Dillem Wilis plantation can become an attraction for tourists and comfort for visitors.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2146Penggunaan Paranet dan Pestisida Nabati Mengendalikan Hama Stroberi di Puncak Sorik Marapi, Mandailing Natal, Sumatera Utara2024-10-04T11:52:17+07:00Ameilia Zuliyanti Siregarameilia@usu.ac.idTulusameilia@usu.ac.idPutri Chandra Ayuameilia@usu.ac.id<p>Desa Hutanamale, Kecamatan Sorik Marapi, Kabupaten Madina menjadi sentra penghasil tanaman hortikultura, seperti stroberi, cabai, sawi, tomat, kentang dan kol. Stroberi, buah yang tumbuh bersuhu dingin (17°C-20°C), kelembapan (80-90%), penyinaran 8-10 jam perhari dan curah hujan berkisar 600-700mm. Faktor lingkungan ini mendukung stroberi dapat ditumbuhkembangkan di Puncak Sorik Marapi. Beberapa jenis hama diidentifikasi pada fase pertumbuhan stroberi, terdiri dari Acida turita, Locusta sp., Valanga nigricornis, Chrysocus auratus, Tetranychus sp., Aphis sp., dan Gryllotalpha sp. Manakala fase generatif terdapat hama Acida turita, Locusta sp., Valanga nigricornis, Chrysocus auratus, Tetranychus sp., Aphis sp. Drosphila sp., Filicaulis bleekeri, Gryllotalpha sp. Petani di Sorik Merapi masih banyak menggunakan bahan kimiawi untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman stoberi. Tim Pengabdian Multi tahun LPPM USU melakukan Survei lapangan, Sosialisasi, Focus Group Discussion (FGD), Pelatihan pembuatan pestisida nabati dan desain paranet sebagai proteksi dari serangan hama. Penggunaan Paranet dan pengolahan pestisida nabati dari daun papaya, cabe merah, bawang putih, stroberi membusuk, sisa buangan air beras dilatih ke petani untuk mengendalikan hama di lahan stroberi. Penggunaan paranet dan pestisida nabati mendukung budidaya dan agroekowisata stroberi dan hortikultura mendapat respon positif dari Poktan Bahagia dan masyarakat Desa Hutanamale, Madina.</p> <p> </p> <p> </p> <p><em>Hutanamale Village, Sorik Marapi District, Madina Regency is a center for producing horticultural crops, such as strawberries, chilies, mustard greens, tomatoes, potatoes and cabbage. Strawberries, fruit that grows in cold temperatures (17℃-20℃) humidity (80-90%), 8-10 hours of light per day and rainfall of 600-700mm. These environmental factors support strawberries to be grown in Puncak Sorik Marapi. Several types of pests were identified in the strawberry growth phase, consisting of Acida turita, Locusta sp., Valanga nigricornis, Chrysocus auratus, Tetranychus sp., Aphis sp., and Gryllotalpha sp. During the generative phase, the pests were Acida turita, Locusta sp., Valanga nigricornis, Chrysocus auratus, Tetranychus sp., Aphis sp. Drosphila sp., Filicaulis bleekeri, Gryllotalpha sp. Farmers in Sorik Merapi still use a lot of chemicals to control pests and diseases of strawberry plants. The USU LPPM Multi-year Service Team conducted field surveys, outreach, Focus Group Discussions (FGD), training on the manufacture of vegetable pesticides and Paranet design as protection from pest attacks. The use of Paranet and processing of botanical pesticides from papaya leaves, red chilies, garlic, rotting strawberries, rice water waste are trained to farmers to control pests in strawberry fields. The use of paranet and botanical pesticides to support strawberry and horticulture cultivation and agro-ecotourism has received a positive response from the Happy Poktan and the Hutanamale Village community, Madina.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2147Alih Teknologi Inovasi Produk Filler Adsorbent Antiseptik Alami Tim Abdimas Usu Kepada Umkm Yess Untuk Antisipasi Covid’19 Di Kelurahan Kota Matsum 3 Kecamatan Medan Kota2024-10-04T11:52:25+07:00M Sontang Sihotangmuhammad.sontang@usu.ac.idDara Aisyahmuhammad.sontang@usu.ac.id<p>Peran pengabdian kampus di era pandemik covid’19 semakin diperlukan, guna mendorong para UMKM untuk terus berinovasi menciptakan produk baru dalam membantu tugas pemerintah melakukan pencegahan atau antisipasi virus corona di masyarakat. Dalam rangka mewujudkan UMKM yang inovatif, dibutuhkan pelatihan dan pendampingan agar para UMKM inovatif binaan tim abdimas (pengabdian masyarakat) kampus dapat mempunyai produk terbarukan berbasis kalsium, mengaplikasikan produk kalsium ke dalam filler adsorbent antiseptik alami, guna memenuhi keperluan antisipasi covid ’19 para keluarga warga Kelurahan Kota Matsum 3 Kecamatan Medan Kota. Peran abdimas USU melalui kegiatan knowledge sharing, hasil kolaborasi dengan UMKM Yess selaku mitra binaan dalam program abdimas kampus sudah dilakukan secara rutin selama 2 tahun dengan melatih mitra memanfaatkan limbah kulit telur menjadi kalsium. Produk kalsium diaplikasikan ke dalam filler adsorbent antiseptik alami. Inovasi yang dihasilkan belum pernah dilakukan mitra sebelum ini, karena selama ini mitra tidak pernah berkolaborasi dengan para peneliti universitas. Para tim Abdimas USU juga memadukan kalsium dengan serai wangi sehingga menghasilkan minyak atsiri berkalsium untuk filler tersebut. Peranan abdimas kampus kepada mitra UMKM Yess melalui knowledge sharing mampu memberi peningkatan inovasi mitra terutama dalam mendorong mitra menghasilkan berbagai produk inovasi yang bermanfaat bagi keperluan warga di Kelurahan mitra.</p> <p> </p> <p> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>The role of campus service in the Covid'19 pandemic era is increasingly necessary, to encourage MSMEs to continue to innovate to create new products to help the government's task of preventing or anticipating the corona virus in society. In order to create innovative MSMEs, training and assistance is needed so that innovative MSMEs assisted by the campus community service (community service) team can have renewable calcium-based products, apply calcium products into natural antiseptic adsorbent fillers, in order to meet the needs of the residents' families in anticipation of Covid '19. Matsum City Village 3, Medan City District. USU's community service role is through knowledge sharing activities, the result of collaboration with UMKM Yess as a fostered partner in the campus community service program which has been carried out regularly for 2 years by training partners to use eggshell waste to become calcium. The calcium product is applied to a natural antiseptic adsorbent filler. The resulting innovation has never been carried out by partners before, because so far partners have never collaborated with university researchers. The USU Community Service team also combined calcium with citronella to produce calcium essential oil for the filler. The role of campus community service to Yess MSME partners through knowledge sharing is able to increase partner innovation, especially in encouraging partners to produce various innovative products that are beneficial for the needs of residents in partner subdistricts.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2148Upaya Peningkatan Keterampilan Pembuatan Lulur Dan Masker Peel-Off Berbahan Baku Alami Terhadap Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Pharmaca Medan2024-10-04T11:52:35+07:00Muhammadin Hamidmuhammadin.hamid@usu.ac.idCrystina Simanjuntakmuhammadin.hamid@usu.ac.idMartha Riannamuhammadin.hamid@usu.ac.idSuci Aisyah Amaturrahimmuhammadin.hamid@usu.ac.idIndah Revita Saragimuhammadin.hamid@usu.ac.idPutri Aldika Fellymuhammadin.hamid@usu.ac.idChyntia Siahaanmuhammadin.hamid@usu.ac.idDelima Waruwumuhammadin.hamid@usu.ac.idAknes Talandamuhammadin.hamid@usu.ac.idMiranda Tambunanmuhammadin.hamid@usu.ac.id<p class="tcs-abstract-text">Teknologi hidrogel dapat dimanfaatkan sebagai solusi untuk media tanam di dalam ruangan. Hidrogel adalah jaringan polimer tiga dimensi dengan ikatan silang (crosslinked) pada polimer hidrofilik, yang mampu swelling atau menyimpan air dan larutan fisiologis sampai dengan ribuan kali dari berat keringnya, serta tidak mudah larut. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang budidaya tanaman hias menggunakan media hidrogel maka dilakukan pengabdian dengan menggunakan mitra di Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah Sidomulyo. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan solusi kepada mitra berupa media tanam alternatif berbasis hidrogel berbahan dasar alginate yang ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai agen pengontrol kelembapan serta nutrisi. Tujuan tersebut dicapai melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan penerapan media tanam alternatif pada tanaman <span style="letter-spacing: -.05pt;">hias.</span> <span style="letter-spacing: -.05pt;">Target</span> <span style="letter-spacing: -.05pt;">hasil</span> <span style="letter-spacing: -.05pt;">yang</span> <span style="letter-spacing: -.05pt;">ingin</span> <span style="letter-spacing: -.05pt;">dicapai</span> <span style="letter-spacing: -.05pt;">adalah</span> <span style="letter-spacing: -.05pt;">dapat</span> meningkatkan nilai ekonomis hidrogel serta menumbuhkan jiwa entrepreneurhip siswa/i Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah Sidomulyo.</p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p><em>Hydrogel technology can be used as a solution for indoor growing media. Hydrogel is a three-dimensional polymer network with cross-linked hydrophilic polymers, which is capable of swelling or storing water and physiological solutions up to thousands of times its dry weight, and does not dissolve easily. To increase knowledge about cultivating ornamental plants using hydrogel media, community service was carried out using partners at the Muhammadiyah Sidomulyo Private Madrasah Aliyah. This service aims to provide solutions to partners in the form of alternative planting media based on environmentally friendly alginate-based hydrogels which can be used as moisture and nutrient control agents. This goal is achieved through outreach activities, training and the application of alternative planting media for ornamental plants. The target results to be achieved are to increase the economic value of the hydrogel and foster the entrepreneurial spirit of Muhammadiyah Sidomulyo Private Madrasah Aliyah students.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2149Pengembangan IPTEKS Melalui Pelatihan Public Speaking dan Jurnalistik Pada Organisasi Siswa Madrasah (OSIM) MAS PLUS AL-ULUM Medan2024-10-04T11:52:43+07:00Lusiana Andriani Lubislubislusi1967@gmail.comZulfendrizulfendri_jolly@yahoo.com<p>Public speaking termasuk komunikasi lisan, dengan elemen vokal, verbal, dan visual (3V). Adapun jenis public speaking berdasarkan acara dan tujuannya, seperti pidato seremonial adalah pidato yang berlangsung dalam acara resmi. Tujuan pembicara untuk mengajarkan audiens tentang suatu teknik, tips, atau cara menyelesaikan sesuatu. Public speaker berusaha membujuk atau mengubah opini pendengar mengenai suatu ide atau produk. Selain itu, menulis berita juga merupakan salah satu keterampilan dalam memberikan informasi melalui tulisan tanpa mengeluarkan suara. Oleh karena tidak semua orang terampilan dalam public speaking, namun ada yang terampilan membuat tulisan dan bercerita melalui tulisannya. Menulis berita secara baik dan benar tidaklah mudah harus ada nilainya kepada pembaca. Metode kegiatan melalui ceramah dan pelatihan langsung kepada pengurus OSIM MAS Al-Ulum Medan tentang Public Speaking dan Menulis Berita. Hasil yang diharapkan adalah adanya penambahan pengetahuan dan keterampilan Siswa/i dalam berkomunikasi secara baik dan benar. Selain itu berkemampuan menulis berita secara baik di ruang publik, majalah dinding, media massa cetak dan online dari pelatihan yang dilakukan.</p> <p> </p> <p> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>Public speaking includes oral communication, with vocal, verbal, and visual (3V) elements. As for the type of public speaking based on the event and its purpose, such as ceremonial speech is a speech that takes place in an official event. The speaker's goal is to teach the audience about a technique, tips, or how to get things done. Public speakers try to persuade or change the listener's opinion about an idea or product. In addition, writing news is also one of the skills in providing information through writing without making a sound. Because not everyone is skilled in public speaking, but there are those who are skilled in writing and telling stories through their writing. Writing news well and correctly is not easy, it must have value to readers. The activity method is through lectures and training directly to the management of OSIM MAS Al-Ulum Medan on Public Speaking and News Writing. The expected result is an increase in students' knowledge and skills in communicating properly and correctly. In addition, they are able to write news well in public spaces, wall magazines, print and online mass media from the training carried out.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2150Pengabdian Kepada Masyarakat Mendukung Hilirisasi Jamur Tiram Menggunakan Spinner di Poktan Turi Sidomulyo2024-10-04T11:52:50+07:00Lisa Mawarnilisa.mawarni@usu.ac.idPutri Chandra Ayulisa.mawarni@usu.ac.idLuthfi Azis Mahmud Siregarlisa.mawarni@usu.ac.idAmeilia Zuliyanti Siregarlisa.mawarni@usu.ac.id<p>Kelompok tani (POKTAN) Turi berada di Kelurahan Sidomulyo, Tuntungan, Medan. Salah satu usaha yang dijalankan oleh poktan ini adalah budidaya dan hilirisasi jamur tiram. Hilirisasi produk menjadi salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat, disamping dapat menjadi peluang wirausaha, juga dapat mengatasi melimpahnya hasil panen. Produk pertanian bersifat <em>bulky</em> dan <em>perishable, </em>sehingga untuk meningkatkan nilai ekonomi dan memperpanjang masa simpannya perlu dilakukan pengolahan hasil pertanian yang tepat. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan masyarakat di poktan turi untuk dapat mengolah jamur tiram menjadi produk hilir dengan memanfaatkan teknologi sederhana berupa mesin peniris minyak goreng (<em>spinner</em>) untuk membuka peluang usaha baru dalam rangka meningkatkan nilai ekonomi jamur tiram. Hasil yang diharapkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu terbentuknya usaha baru oleh poktan turi sehingga membuat adanya peningkatan kesejahteraan pada masyarakat di poktan mitra.</p> <p> </p> <p> </p> <p><em>The Turi farmer group (POKTAN) is located in Sidomulyo Village, Tuntungan, Medan. One of the businesses run by this group is the cultivation and downstreaming of oyster mushrooms. Product downstreaming is one of the most beneficial activities, besides being an entrepreneurial opportunity, it can also overcome the abundance of crop yields, where agricultural products are bulky and perishable, so to increase the economic value and extend their shelf life, proper processing of agricultural products is necessary. The purpose of this activity was to increase the knowledge and skills of the community in POKTAN Turi to be able to process the oyster mushrooms into downstream products by utilizing simple technology in the form of a cooking oil drainer (spinner) to open new business opportunities to increase the economic value of oyster mushrooms. The expected result of this community service activity was the formation of a new business by POKTAN turi so as to make an increase in the welfare of the community in the partner POKTAN.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2151Pengaruh Pemanfaatan Modul Peer Educator untuk Peningkatan Pengetahuan Kader Posbindu PTM di Wilayah Puskesmas Medan Labuhan 2024-10-04T11:52:54+07:00Juliandi Harahapjuliandi@usu.ac.idLita Sri Andayanijuliandi@usu.ac.id<p>Penyakit tidak menular (PTM) saat ini penyebab utama kematian di dunia. Di Indonesia, 73% kematian karena PTM dengan jumlah 1.340.000 orang pada tahun 2017 dan meningkat 1.863.000 orang. Untuk mengatasi masalah PTM salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat melakukan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Pada pengabdian ini akan dilakukan penyusunan beberapa modul peer educator. Tujuan pengabdian masyarakat untuk penerapan hasil penelitian yang dapat diimplementasikan pada masyarakat, sebagai perwujudan Tri Darma Perguruan Tinggi. Pengabdian masyarakat ini juga melibatkan peran mahasiswa sebagai media belajar lapangan pada mahasiswa, serta masyarakat dengan pendekatan <em>peer educator</em> yaitu melakukan <em>ToT (Training of Trainer)</em> kader posbindu PTM, yang terpilih. Metode dilakukan dengan melatih kader terpilih dengan menggunakan modul pencegahan PTM serta pelatihan pemeriksaan kesehatan. Hasil dari pengabdian masyarakat melalui pretest dan posttest kepada 10 kader, ada perubahan yang signifikan sebelum dan sesudah di latih, serta kader yang dilatih mampu melatih anggota posbindu lainya dengan menggunakan modul pencegahan PTM. Diharapkan para anggota posbindu PTM akan mampu menyebar luaskan informasi dan mengedukasi masyarakat sekitar mereka di wilayah puskesmas Medan Labuhan.</p> <p> </p> <p> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>Non-communicable diseases (NCDs) are currently the leading cause of death in the world. In Indonesia, 73% of deaths due to PTM with a total of 1,340,000 people in 2017 and an increase of 1,863,000 people. To overcome the problem of PTM, one of the efforts made is to empower the community, so that people carry out a healthy lifestyle and carry out regular health checks. In this service, several peer educator modules will be arranged. The purpose of community service is to apply research results that can be implemented in the community, as a manifestation of the Tri Dharma of Higher Education. This community service also involves the role of students as field learning media for students, as well as the community with a peer educator approach, namely conducting ToT (Training of Trainers) for selected PTM posbindu cadres. The method is carried out by training selected cadres using the PTM prevention module and training on health checks. The results of community service through pretest and posttest to 10 cadres, there were significant changes before and after being trained, and trained cadres were able to train other posbindu members by using the PTM prevention module. It is hoped that the members of the PTM Posbindu will be able to disseminate information and educate the community around them in the Medan Labuhan Health Center area.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2152Upaya Peningkatan Keterampilan Pembuatan Lulur Dan Masker Peel-Off Berbahan Baku Alami Terhadap Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Pharmaca Medan2024-10-04T11:53:00+07:00Tengku Ismanelly Hanumisma_nelly@usu.ac.idMarianneisma_nelly@usu.ac.idSumaiyahisma_nelly@usu.ac.idPoppy Anjelisa Zaitun Hasibuanisma_nelly@usu.ac.id<p>Data pengangguran di Indonesia pada Agustus 2021 sebesar 9,10 juta penduduk. Dari angka tersebut, pengangguran paling besar berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 11,13%. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah tamatan SMK yang diserap di rumah sakit, puskesmas maupun unit kesehatan lainnya. Sebagian besar dari lulusan SMK ingin langsung bekerja, tetapi tidak terserap di dunia usaha. Untuk itu, para pelajar SMK perlu mendapatkan tambahan pelatihan kecakapan softskill dan distimulasi agar memiliki jiwa wirausaha sehingga tidak hanya mencari pekerjaan tetapi justru dapat menciptakan lapangan kerja baru di lingkungannya. Oleh sebab itu perlu dicari upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di SMK Farmasi Pharmaca Medan berupa pembelajaran tentang pembuatan produk lulur dan masker <em>peel-off</em> berbahan baku alami dari kopi dan beras, pemaparan materi tentang manajemen usaha dan pemasaran produk, pelatihan teknik produksi dan pengemasan produk, serta dilakukan survey terhadap kegiatan pengabdian dan uji hedonik produk kepada peserta pengabdian. Hasil analisa survey menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian memberikan peningkatan hingga 94% pengetahuan peserta terkait materi kegiatan. Serta hasil uji hedonik menunjukkan bahwa sebagian besar peserta menyukai produk lulur dan masker peel-off yang diproduksi</p> <p> </p> <p> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>Unemployment data in Indonesia in August 2021 was 9.10 million people. From this figure, the greatest unemployment came from Vocational High Schools at 11.13%. This is due to the limited number of vocational school graduates being absorbed into hospitals, health centers and other health units. Most vocational school graduates want to work straight away, but are not absorbed in the business world. For this reason, vocational school students need to receive additional soft skills training and be stimulated to have an entrepreneurial spirit so that they not only look for work but can actually create new jobs in their environment. Therefore, efforts need to be sought to overcome this problem. Community service activities carried out at the Pharmaca Medan Pharmacy Vocational School include learning about making scrub products and peel-off masks made from natural ingredients from coffee and rice, presenting material on business management and product marketing, training on product production and packaging techniques, as well as conducting surveys on activities. service and product hedonic testing for service participants. The results of the survey analysis showed that service activities provided an increase of up to 94% in participants' knowledge regarding the activity material. And the results of the hedonic test showed that the majority of participants liked the body scrub and peel-off mask products produced.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2153Memasyarakatkan Produk Olahan Ikan Untuk Menciptakan Generasi Sehat Dan Cerdas Pada Masyarakat Di Desa Tanjung Alam Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan2024-10-04T11:53:11+07:00Irnawati Marsaulinairnamasaulina@gmail.comIsfenti Sadaliaisfentisadalia@gmail.com<p class="tcs-abstract-text">Potensi perikanan budidaya di Kabupaten Asahan sangatlah menjanjikan yang dibuktikan dengan tingginya minat usaha budidaya ikan lele di pekarangan rumah masyarakat. Tetapi, pembudidaya sering mengalami lonjakan produksi yang menyebabkan terjadinya penurunan harga produk di tingkat pasar sehingga menyebabkan keuntungan pembudidaya sangat rendah. Pengolahan ikan menjadi bahan produk pangan menjadi salah satu pilihan pembudidaya untuk meningkatkan keuntungan dan menyumbangkan nutrisi yang penting bagi tubuh. Sasaran pembinaan pengabdian masyarakat ini adalah perikanan Sudo Mina Jaya di Desa Tanjung Alam Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2022, dengan menggunakan metode partisipatif melalui kelompok maupun individu. Pendampingan dan koordinasi kepada mitra dilakukan dengan memberikan pelatihan, sosialisasi dan praktek langsung pengembangan produk bakso dan nugget dari bahan baku ikan lele, serta pemberian sarana dan prasarana untuk meningkatkan produktivitas kerja mitra dalam menciptakan usaha yang berkesinambungan dan terarah. Tim pengabdian berkesempatan mencicipi produk hasil olahan bakso dan nugget dari bahan baku ikan lele yang dibudidaya sendiri kemudian diolah dan dimodifikasi. Mitra sangat mendukung program pengabdian ini dan sudah mulai mengembangkan produk olahan ikan serta memanfaatkan bantuan yang diberikan. Kegiatan ini relevan diaplikasikan pada daerah ekonomi rendah untuk meningkatkan pendapatan keluarga.</p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>The potential for aquaculture in Asahan Regency is very promising as evidenced by the high interest in cultivating catfish in people's yards. However, cultivators often experience production spikes which cause a decrease in product prices at market level, causing cultivator profits to be very low. Processing fish into food products is one of the options for farmers to increase profits and contribute important nutrients to the body. The target of this community service development is the Sudo Mina Jaya fishery in Tanjung Alam Village, Sei Dadap District, Asahan Regency. Community service activities were carried out on August 6 2022, using participatory methods through groups and individuals. Assistance and coordination to partners is carried out by providing training, outreach and direct practice in developing meatball and nugget products from catfish raw materials, as well as providing facilities and infrastructure to increase partners' work productivity in creating sustainable and focused businesses. The service team had the opportunity to taste products made from meatballs and nuggets made from catfish which were cultivated themselves and then processed and modified. Partners really support this service program and have started developing processed fish products and taking advantage of the assistance provided. This activity is relevant to be applied in low economic areas to increase family income.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2154Upaya Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Biofertilizer di Kelompok Usaha Tani Dusun Gapuk Desa Tebing Tinggi Pangkatan Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu2024-10-04T11:53:19+07:00Hilwa Walidahw2191@gmail.comFitra Syawal Harahapfitrasyawalharahap@gmail.comIbnu Rasyid Muntheibnurasyidmunthe@gmail.com<p class="tcs-abstract-text">Salah satu kelompok usaha tani yang berlokasi di Dusun Gapuk Desa Tebing Tinggi Pangkatan merupakan pembudidaya tanaman cabai yang telah memulai usaha tani cabainya dari tahun 2018. Budidaya cabai dilakukan di lahan seluas 2.800 m<sup>2</sup> dengan produksi 1,5 ton dan total keuntungan yang didapat sebesar 50 juta rupiah selama 1 siklus hidup tanaman. Namun, berdasarkan hasil survei diketahui bahwa pemakaian pupuk kimia pada budidaya tanaman cabai usaha tani ini sangat banyak dan boros sehingga dapat menimbulkan banyak dampak negatif, salah satunya serangan <em>Fusarium</em>. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai dampak penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia secara berlebihan dan manfaat biofertilizer. Upaya peningkatan pengetahuan dilaksanakan dengan memberikan sosialisasi dan diselingi dengan pemberian pretest dan posttest. Pretest dan posttest masing-masing berisi 10 buah pertanyaan, lalu hasilnya dihitung dengan paired t-test. Hasil menunjukkan perbedaan yang signifikan pada kedua materi sosialisasi yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberi materi sosialisasi. Hasil paired t-test materi pertama sebesar 0,002837 dan materi kedua sebesar 0,00319. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa pemberian sosialisasi dapat meningkatkan pengetahuan kelompok usaha tani Dusun Gapuk Tebing Tinggi Pangkatan Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.</p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>One of the farming groups located in Gapuk, Tebing Tinggi Pangkatan Village, is a chili cultivator who has started a farming business from 2018. Chili cultivation is carried out on an area of 2,800 m2 with a production of 1.5 tons and a total profit of 50 million rupiah for 1 life cycle plant. However, based on the survey results, it is known that the use of chemical fertilizers are very numerous and wasteful so that it can cause many negative impacts, one of which is Fusarium attack. This activity aims to provide knowledge about the impact of excessive use of chemical fertilizers and chemical pesticides and the benefits of biofertilizers. Efforts to increase knowledge are carried out by providing socialization and interspersed with giving pretest and posttest. The pretest and posttest each contained 10 questions, then the results were calculated using a paired t-test. The results showed a significant difference in the two socialization materials which stated that there were differences in knowledge before and after being given socialization materials. The paired t-test results for the first material are 0.002837 and the second material is 0.00319. Based on this, it can be said that this socialization can increase the knowledge of the farming group of Dusun Gapuk Tebing Tinggi Pangkatan, Pangkatan District, Labuhanbatu Regency.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2156Peningkatan Produksi Ikan Gabus (Channa Striata) Untuk Bahan Baku Nutrisi Kesehatan Pada Masyarakat Di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan2024-10-04T11:53:27+07:00Gerry Silabangerry62fkmusu@gmail.comIrnawati Marsaulinairnamasaulina@gmail.com<p>Budidaya ikan gabus berkembang baik di perairan sungai dan rawa-rawa di Kabupaten Asahan. Namun, ikan gabus di pasar belum mampu disediakan oleh daerah Asahan untuk kebutuhan, sehingga perlu didatangkan dari luar provinsi. Kekurangan pasokan ini dikarenakan ikan gabus masih menjadi hasil tangkapan perburuan masyarakat, pembudidaya ikan gabus masih sangat terbatas, teknologi sistem budidaya yang digunakan masih rendah, pengetahuan tentang teknologi produksi albumin masih rendah, dan ketersediaan modal rendah<strong>. </strong>Sasaran pembinaan pada pengabdian masyarakat ini adalah Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar (POPDAKAN) Putra Jaya Bersama di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan menggunakan metode partisipatif melalui kelompok maupun individu. Pendampingan dan koordinasi kepada mitra dilakukan dengan memberikan pelatihan dan sosialisasi mengenai produksi ikan gabus dan albumin, serta pemberian sarana dan prasarana untuk peningkatan produksi ikan gabus sebagai nutrisi kesehatan yaitu, pemberian obat bius ikan atau<em> stabilizer </em>untuk menenangkan ikan, pemberian ovaprim untuk merangsang hormon gonadothropin pada tubuh ikan, dan artemia polar red untuk meningkatkan pertumbuhan ikan yang lebih baik. Mitra sangat mendukung program pengabdian ini dan sudah mulai menggunakan sarana dan prasarana serta memanfaatkan bantuan yang diberikan dalam meningkatkan produksi ikan gabus.</p> <p> </p> <p> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>Snakehead fish cultivation is developing well in river waters and swamps in Asahan Regency. However, the snakehead fish in the market cannot be provided by the Asahan region for its needs, so it needs to be imported from outside the province. This shortage of supply is because snakehead fish are still the catch of community hunting, snakehead fish cultivators are still very limited, the cultivation system technology used is still low, knowledge about albumin production technology is still low, and the availability of capital is low. The target of this community service coaching is the Putra Jaya Bersama Freshwater Fish Cultivation Group (POPDAKAN) in Sei Dua Hulu Village, Simpang Empat District, Asahan Regency. Service activities are carried out using participatory methods through groups and individuals. Assistance and coordination to partners is carried out by providing training and outreach regarding the production of snakehead fish and albumin, as well as providing facilities and infrastructure to increase the production of snakehead fish as health nutrition, namely, giving fish anesthetic or stabilizer to calm the fish, giving ovaprim to stimulate the gonadothropin hormone in fish body, and artemia polar red to promote better fish growth. Partners really support this service program and have started using the facilities and infrastructure and taking advantage of the assistance provided to increase snakehead fish production.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2157Pembuatan Pakan Konsentrat Berbasis Maggot Black Soldier Fly (BSF) Pada Pakan Ternak Kelinci Dengan Konsep Zero Waste2024-10-04T11:53:33+07:00Galih Ari Wirawan Siregargalih@usu.ac.idHayatunnufushayatunnufus@usu.ac.idAde Trisnaade2@usu.ac.idEly Hayati Nasutionely@usu.ac.idVivi Ardyani Nasutionvivi.adryani@usu.ac.idR. Edhy Mirwandhonor.edhy@usu.ac.idMuhammad Khaliqimuhammadkhaliqi@usu.ac.idM.Hadyan Yunhas Purbahadyan@usu.ac.idSuri Mutia Siregarsuri.mutia@usu.ac.id<p>Pakan merupakan salah satu faktor penting di dalam menunjang produktivitas ternak kelinci, kualitas pakan di tentukan dari pemilihan bahan baku yang tepat dan baik untuk digunakan. Peternak Kelinci di kota Medan memerlukan alternatif pakan kelinci yang terjangkau dan mudah untuk di dapatkan. Pada pengabdian ini tim menggunakan alternatif sumber protein menggunakan bahan yang dapat di perbaharui dan tersedia secara berkelanjutan. Tim melakukan survey terhadap peternak kelinci dan menghasilkan kebutuhan dari peternak kelinci berupa pakan (pelet) yang murah dan mudah di dapatkan. Maggot atau larva <em>Black Soldier Fly</em> (BSF) memiliki kandungan protein tinggi serta kandungan asam amino esensial dan non esensial yang lengkap. Tim menggunakan maggot ini sebagai sumber protein pada pelet kelinci. Penyuluhan dilakukan di Jl. Karya Bakti gg Rahmat No.40 Medan dan di laboratorium peternakan Universitas Sumatera Utara. Penyuluhan telah dilakukan dua kali dibulan Juli dan Agustus. Pelatihan pertama adalah penyuluhan tentang maggot dan tatacara pemeliharaan kelinci, berikutnya adalah pembuatan pelet tepung maggot, output dari kegiatan yang dilakukan adalah agar peternak dapat menggunakan sumber protein bahan pakan alternatif bagi maggot menjadi pelet pakan kelinci.</p> <p> </p> <p> </p> <p><em>Feed is an important factor in supporting the productivity of rabbit livestock, the quality of the feed is determined by selecting the right and good raw materials to use. Rabbit breeders in the city of Medan need alternative rabbit food that is affordable and easy to obtain. In this service the team uses alternative sources of protein using materials that can be renewed and are available sustainably. The team conducted a survey of rabbit breeders and identified what rabbit breeders needed in the form of feed (pellets) that were cheap and easy to obtain. Maggots or Black Soldier Fly (BSF) larvae have high protein content and complete essential and non-essential amino acid content. The team used these maggots as a source of protein in rabbit pellets. Counseling was held on Jl. Karya Bakti gg Rahmat No.40 Medan and in the animal husbandry laboratory of the University of North Sumatra. Counseling was carried out twice in July and August. The first training was counseling about maggots and procedures for keeping rabbits, the next was making maggot flour pellets, the output of the activities carried out was so that breeders could use alternative sources of protein as feed ingredients for maggots to become rabbit feed pellets.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2158Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Penepungan sebagai Upaya Kreatif dalam Peningkatan Keterampilan Kelompok Kerja PKK di Kelurahan Pangkalan Masyhur2024-10-04T11:53:43+07:00Etti Sudaryatietti@usu.ac.idNurmainietti@usu.ac.id<p class="tcs-abstract-text">Kurangnya fasilitas dalam pengembangan usaha serta kurangnya keterampilan POKJA PKK dalam mengembangkan usaha kreatif menjadi permasalahan utama yang ditemukan pada PKK di Kelurahan Pangkalan Masyhur, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan keterampilan POKJA PKK melalui pelatihan teknologi penepungan. Pemanfaatan teknologi penepungan dapat menghasilkan pangan olahan dari biji bijan dan kacang kacangan sebagai upaya kreatif POKJA PKK. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Peserta pelatihan adalah POKJA PKK Kelurahan Pangkalan Masyuhur yang berjumlah 36 orang. Pelatihan dilaksanakan dengan berbagai kegiatan seperti pemaparan materi tentang teknologi penepungan sebagai usaha kreatif POKJA PKK. Lalu dilanjutkan dengan diskusi bersama dengan peserta pelatihan. Kemudian diakhiri dengan praktek penggunaan mesin penepungan. Dari pre test dan post test yang telah dilaksanakan didapatkan hasil bahwa keterampilan peserta POKJA PKK mengenai pemanfaatan teknologi penepungan meningkat yang sebelumnya 55% menjadi 70%. Dengan tersedianya alat penepungan bahan makanan maka kelompok kerja PKK dapat mengembangkan usaha kreatif seperti produk pangan, tidak hanya tepung yang dihasilkan sebagai bahan olahan pangan, sehingga dapat mencapai tujuan SDG’s nomor 3 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera dan nomor 17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan.</p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>The lack of facilities in business development and the lack of skills of the POKJA PKK in developing creative businesses are the main problems found in the PKK in Pangkalan Masyhur Village, so efforts are needed to improve the skills of the POKJA PKK through flour technology training. Utilization of flour technology can produce processed food from sesame seeds and nuts as a creative effort of PKK POKJA.This training activity was carried out in Pangkalan Masyhur Village, Medan Johor District, Medan City. The training participants were POKJA PKK Pangkalan Masyuhur Village, totaling 36 people. The training was carried out with various activities, such as the presentation of material on flour technology as a creative effort of the POKJA PKK. Then proceed with a discussion with the training participants. Then it ends with the practice of using a flouring machine. Based on the results of the pre- and post-tests that were conducted, there was an increase from 55% to 70% the skills of POKJA PKK participants on the use of flour technology.<a name="page2"></a> The POKJA PKK will be able to create innovative enterprises, such as food items, with the availability of flouring machinery for foodstuffs. This will allow them to accomplish SDG goals number 3, which is to live a healthy and prosperous life, as well as goal number 17, which is to form partnerships in order to achieve goals, by producing more than just flour as processed food ingredients.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2159Pengenalan Iptek Bekerja Secara Aseptis Pada Petani Jamur Di Kota Medan2024-10-04T11:53:51+07:00Liana Dwi Sri Hastutliana.hastuti@usu.ac.idErman Munirliana.hastuti@usu.ac.idErni Jumilawatliana.hastuti@usu.ac.idWulan Apridamayantliana.hastuti@usu.ac.idSilfy Anisa Nasutionliana.hastuti@usu.ac.idWira Khairulsyahliana.hastuti@usu.ac.idDevi Agustinliana.hastuti@usu.ac.idFachri Fauziliana.hastuti@usu.ac.idYulinarliana.hastuti@usu.ac.idFatimah Zahraliana.hastuti@usu.ac.id<p>Jamur tiram pada saat ini sangat diminati masyarakat karena rasanya yang enak serta kandungan proteinnya yang sangat tinggi. Sebagian besar masyarakat yang memahami kesehatan sudah banyak menukar menu sumber proteinnya dari protein hewani ke protein nabati serta rendah lemak ini. Petani Jamur Tiram di Sumatera Utara mulai beralih dari hanya bertani dengan memulai dari baglog yang sudah siap panen, kepada penyediaan bibit sendiri atau memulai kegiatan bertani dari awal. Hal ini disebabkan pada kenyataannya dengan kemampuan menghasilkan bibit sendiri, memungkinkan untuk memperbesar <em>chans </em>petani untuk memperbesar pertaniannya tanpa harus membeli bibit dari Pulau Jawa yang saat ini merupakan produsen bibit Jamur Tiram tertinggi di Indonesia. Jamur Tiram saat ini dan pada masa depan akan menjadi peluang bisnis yang menggiurkan dan menjanjikan namun perlu diperhatikan bahwa bibit merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses budidaya jamur. Pembibitan merupakan tahapan budidaya yang memerlukan ketelitian tinggi karena harus dilakukan dengan keadaan steril dengan menggunakan bahan dan peralatan khusus. Kegiatan ABDIMAS kali ini memberikan pengetahuan kepada mitra tentang bagaimana cara mengembangkan bibit dari jamur segar menjadi F-0 lalu kemudian F-1, F-2 F-3 dan seterusnya hingga menghasilkan baglog. Metode sosialisasi, demonstrasi praktek langsung serta interview telah dilakukan oleh tim. Sebagaimana syarat-syarat untuk memperoleh bibit yang baik dengan bekerja dengan teknik kultur aseptik serta sterilisasi media tumbuh juga telah diberikan secara singkat kepada petani. Melalui program pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan petani memiliki keterampilan dalam menghasilkan bibit dengan metode subkultur, serta mendapat pengetahuan bagaimana menggunakan teknologi dalam menghasilkan bibit yang baik dengan bekerja menggunakan teknik sterilisasi serta meningkatkan pengetahuan bekerja secara aseptik hingga mampu menghasilkan bibit yang baik dan berkualitas. Pada akhirnya mampu menentukan metode persediaan yang baik untuk di jalankan sesuai dengan kondisi permintaan pasar dan mampu memenuhi kebutuhan pasar terutama pasar Jamur Tiram di Sumatera Utara.</p> <p> </p> <p> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>Oyster mushrooms at this time are in high demand by the public because of their good taste and very high protein content. Considerable public interest in this nutritious and healthy food source, making oyster mushrooms one day a commodity den the possibility of prima donna in the community in meeting food needs. It can be marked by the growing demand for oyster mushrooms while oyster mushroom production has not been able to meet the needs of the market, especially in North Sumatra Oyster mushroom farmers in North Sumatra began to go from just farming by starting from a baglog that was ready to harvest, to providing its own seedlings or starting farming activities from scratch. In addition, farmers become able to produce initial seeds directly from fresh mushrooms and make them also as commodities to be traded to beginner farmers. Abdimas this time provides knowledge to partners on how to develop seeds from fresh mushrooms to F-0 and then F-1, F-2 F-3 and so on to produce baglogs. Socialization methods, live practice demonstrations and interviews have been conducted by the team. As the conditions for obtaining good seedlings by working with aseptic culture techniques and sterilization of growing media have also been given briefly to farmers. Through this community service program, it is expected that farmers have skills in producing seeds with subculture methods, as well as gain knowledge how to use technology in producing good seeds by working using sterilization techniques and increasing knowledge of working aseptically to be able to produce good and quality seeds.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2160Penyuluhan Nutrisi Dan Pelatihan Pembuatan Tempe Untuk Pemberdayaan Lansia Produktif Di Posyandu Lansia Puskesmas Medan Sunggal2024-10-04T11:54:07+07:00Dina Aprillia Ariestinedinaaprillia@yahoo.comRusdianadinaaprillia@yahoo.com<p>Tidak banyak lansia yang memiliki jaminan pensiun dan mempersiapkan finansialnya secara matang, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa dalam satu struktur keluarga, orang tua (lansia) secara ekonomi harus bergantung pada orang lain. Untuk itu pemberdayaan lansia bisa dijadikan pertimbangan atas adanya potensi dan peran yang dimiliki lansia. Pemberdayaan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara kepada masyarakat di sekitar Puskesmas Medan Sunggal. Pengabdian masyarakat ini diikuti oleh para lansia di daerah Puskesmas Medan Sunggal. Pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah yaitu dengan teknik presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab dan juga pelatihan. Kegiatan diawali dengan memberikan edukasi mengenai nutrisi pada lansia, penjelasan cara membuat tempe dan juga praktik pembuatan tempe. Evaluasi kegiatan diharapkan hasil produk tempe yang telah siap konsumsi dapat dinikmati oleh lansia dengan menitikberatkan pada harga yang ekonomis, dan manfaatnya sebagai sumber protein yang dapat membantu fungsi kognitif lansia. Pengabdian ini menitikberatkan pada edukasi nutrisi pada lansia dan pelatihan pembuatan tempe sehingga lansia dapat menambah pengetahuannya mengenai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai bentuk menjaga kesehatan, serta dapat memberdayakan lansia dalam upaya meningkatkan kemampuan fisik, mental spiritual, sosial, pengetahuan, kesejahteraan, dan keterampilan para lansia.</p> <p> </p> <p> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>Only a few elders have their pension insurance and well prepared financial management, hence, it is inevitable that an elderly needs to depend on other family members financially. As for that, the empowerment of the elderly can be used as a consideration for the potential and roles that the elderly have. Empowerment is an effort made by the community services team which consists of lecturers from the faculty of medicine at Universitas Sumatera Utara serving the community in Medan Sunggal public health center area. This community service was attended by elders living around Medan Sunggal public health center area. Implementation is carried out using the lecture method, namely by presentation techniques, followed by discussions and also training. The activity begins with providing education about nutrition to the elderly, an explanation of how to make tempe and also practice of making tempe. Evaluation of activities is expected that the results of tempe products that are ready for consumption can be enjoyed by the elderly by focusing on economical prices, and their benefits as a source of protein that can help the cognitive function of the elderly. This community service focuses on nutrition education for the elderly and training in making tempe so that the elderly can increase their knowledge about nutrients needed by the body as a form of maintaining health, and can empower the elderly in an effort to improve the physical, mental, spiritual, social, knowledge, welfare and skills of the elderly.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2161Penerapan Agroengineering Tanaman Vetiver Sebagai Pengendali Erosi Dan Penguatan Bantaran Sungai Asahan Dalam Upaya Keberlanjutan Pembangunan Desa Wisata Siantar Sitiotio, Kecamatan Siantar Narumonda Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara2024-10-04T11:54:18+07:00Charloqcharloq@gmail.comIrmansyahcharloq@gmail.comT. Agungcharloq@gmail.comM. Harrycharloq@gmail.comS. Khairunissacharloq@gmail.com<p class="tcs-abstract-text"><span style="color: black;">Desa Siantar Sitiotio terletak di Kecamatan Siantar Narumonda, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Pada daerah tersebut terdapat spot wisata Sungai Asahan yang merupakan sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Asahan-Toba. Erosi diwilayah DASAsahan-Toba mencapai 104.33ton/ha/tahun. Sudah seharusnya mitigasi bencana atau pencegahan erosi harus dilakukan sebelum pembangunan objek wisata didaerah areal pinggiran sungai dan daerah yang memiliki lereng yang curam. Teknik agroengineering melalui penanaman rumput vetiver sepanjang sempadan sungai dengan panjang 120 m dengan 6 baris. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan membantu sempadan sungai dalam mitigasi erosi dan longsor. Dilaksanakan pada bulan Juli– Oktober tahun 2022. Metode yang diterapkan pada progam pengabdian ini adalah sosialisasi, mentransfer ilmu pengetahuan, diskusi, pemutaran video teknik agroengineering rumput vetiver, praktek cara penanaman, pemeliharaan pasca program pengabdian. Berdasarkan pertemuan dengan Kepala Desa, beberapa Kepala OPD, dan masyarakat setempat, sangat antusias akan kegiatan mitigasi bencana ini, Hasilnya timbul kesadaran masyarakat terhadap kelestarian sungai yang melintasi Desa mereka, penanaman vetiver selain indah namun sangat bermanfaat bagi konservasi tanah dan air di sempadan sungai Asahan ditepian Desa Siantar sitio-tio. Pengamatan, pemeliharaan dan pemupukan dasar NPK telah diaplikasi terhadap tanaman vetiver. Sampai pada umur 10 minggu setelah tanam (mst) tanaman vetiver sudah dapat mencapai tinggi 84,59 cm.</span></p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text-2"><em>Siantar Sitiotio Village is located in Siantar Narumonda District, Toba Regency, North Sumatra. In this area there is a tourist spot on the Asahan River, which is a river in the Asahan-Toba Watershed (DAS). Erosion in the Asahan-Toba watershed reaches 104.33 tons/ha/year. Disaster mitigation or erosion prevention should be carried out before the construction of tourist attractions in riverside areas and areas that have steep slopes. Agroengineering technique through planting vetiver grass along the river border with a length of 120 m with 6 rows. This community service aims to socialize and assist river borders in mitigating erosion and landslides. It is held in July – October 2022. The methods applied to this service program are socialization, transfer of knowledge, discussion, video screening of vetiver grass agroengineering techniques, planting practices, post-service maintenance programs. Based on a meeting with the Village Head, several Regional Officials, and the local community, they were very enthusiastic about this disaster mitigation activity. As a result, there was public awareness of the sustainability of the river that crossed their village, planting vetiver is not only beautiful but very beneficial for soil and water conservation in the Asahan river border. on the outskirts of Siantar village sitio-tio. Observation, maintenance and basic fertilization of NPK have been applied to the vetiver. Until the age of 10 weeks after planting (mst) vetiver plants can reach a height of 84.59 cm.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2162Pelatihan Perancangan Website untuk Siswa SMK Karya Serdang Lubuk Pakam untuk Menciptakan STart-Up dan Social Entrepreneurship2024-10-04T11:54:26+07:00Asima Manurungasima1@usu.ac.idNormalina Napitupuluasima1@usu.ac.idKatrin Jenny Siraitasima1@usu.ac.idDesmon Gunadi Siagianasima1@usu.ac.idArya Rahmandaasima1@usu.ac.idBayu Imantama Putra Surbaktiasima1@usu.ac.idAnnisa Ayu Arditaasima1@usu.ac.idJulia Lowrensa Br. Tariganasima1@usu.ac.idIndri Regita Br Silalahi asima1@usu.ac.id<p>Dalam era Society 4.0 menuju 5.0 ini, usaha atau bisnis yang dimiliki harus dapat dijalankan secara digital agar dapat bersaing dengan baik dengan usaha atau bisnis lainnya. Website merupakan salah satu platform yang dapat digunakan untuk menjalankan usaha atau bisnis secara digital. Website penting untuk dimiliki karena website akan memuat informasi penting tentang usaha atau bisnis atau bisa dikatakan menjadi wajah bagi usaha atau bisnis yang dijalankan. Website pun sebaiknya ditampilkan dengan semenarik mungkin agar dapat menarik para pelanggan. Oleh karena itu, pengabdian dilakukan pada SMK Karya Serdang Lubuk Pakam agar siswa-siswi dapat mendesain sendiri website yang dimiliki saat membuka usaha atau bisnis nantinya. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pelatihan Start-Up dan Social Entrepreneurship sehingga siswa-siswi memahami dan mampu mengaplikasikan pengetahuannya sehingga mampu menjadi wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif dalam melakukan pengembangan pemasaran usaha siswa-siswi nantinya.</p> <p> </p> <p> </p> <p><em>In this era of Society 4.0 to 5.0, a business must be run digitally in order to compete well with other businesses. Website is one of the platforms that can be used to run a business digitally. The website is important to have because the website will contain important information about the business or it can be said to be the face of the business being run. The website should also be displayed as attractively as possible in order to attract customers. Therefore, service is carried out at Karya Serdang Lubuk Pakan Vocational Highschool so that students can design their own websites when opening a business later. In addition, this activity also aims to provide Start-Up and Social Entrepreneurship training so that students understand and are able to apply their knowledge so that they are able to become creative and innovative young entrepreneurs in developing the business marketing of students later. </em> </p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Serieshttps://talentaconfseries.usu.ac.id/anr/article/view/2163Edukasi Interaktif Pada Masyarakat Desa Sempakata Dalam Menanggulangi Banjir2024-10-04T11:54:34+07:00Liana Dwi Sri Hastutiliana.hastuti@usu.ac.idArlen Hanel Jhonliana.hastuti@usu.ac.idErni Jumilawatyliana.hastuti@usu.ac.idSilfy Anisa Nasutionliana.hastuti@usu.ac.idWulan Apridamayantiliana.hastuti@usu.ac.idWira Khairulsyahliana.hastuti@usu.ac.idDevi Agustinliana.hastuti@usu.ac.idFachri Fauziliana.hastuti@usu.ac.idYulinarliana.hastuti@usu.ac.idFatimah Zahraliana.hastuti@usu.ac.id<p class="tcs-abstract-text">Berdasarkan data terakhir pada tahun 2021, penduduk Sumatra Utara berjumlah 15.136.522 jiwa, dengan kepadatan penduduk 207,40 jiwa/km2 dan diketahui masih rentannya masalah bencana banjir yang dihadapi penduduk Sumatera Utara khususnya Kota Medan. Banjir merupakan peristiwa terbenamnya daratan karena volume air yang meningkat dan dapat terjadi karena disebabkan oleh alam sendiri ataupun disebabkan oleh ulah manusia. Berdasarkan data terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, terdapat 13 kecamatan termasuk 25 kelurahan yang menjadi daerah rawan banjir. Desa Sempakata Kecamatan Medan Selayang merupakan salah satu wilayah Sumatera Utara tepatnya di Kota Medan yang rentan mengalami bencana banjir. Hampir setiap musim penghujan, bencana banjir melanda wilayah ini. Metode dan solusi yang dilakukan yaitu dengan metode ceramah meliputi, konsep pengenalan reboisasi, teknik sederhana dalam mengelolah sampah melalui Eco-enzyme, pratik langsung menanam pohon dan sosialisasi mengenai cara menanggulangi banjir di Desa Sempakata. Hasil kegiatan sosialisasi menunjukkan bahwa masyararakat teredukasi dan lebih siap dalam menghadapi bencana banjir. Hampir 95% pengetahuan masyarakat meningkat signifikan, dilihat dari antusiasisme masyarakat dalam bertanya dan memberikan jawaban yang relavan khususnya mengenai konsep penghijauan, teknik sederhana dalam pemilahan sampah serta manfaat Eco-enzyme dari limbah organik rumah tangga.</p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p class="tcs-abstract-text"> </p> <p><em>Based on the latest data for 2021, the population of North Sumatra is 15,136,522 people, with a population density of 207.40 people/km2 and it is known that the population of North Sumatra, especially the city of Medan, is still vulnerable to flood disasters. Flooding is an event where land sinks due to an increase in the volume of water and can occur due to natural causes or human activities. Based on the latest data from the Medan City Regional Disaster Management Agency (BPBD), there are 13 sub-districts including 25 sub-districts which are flood-prone areas. Sempakata Village, Medan Selayang District, is one of the areas of North Sumatra, specifically in Medan City, which is vulnerable to flood disasters. Almost every rainy season, floods hit this area. The methods and solutions used include the lecture method, including the concept of introducing reforestation, simple techniques for managing waste through Eco-enzyme, direct practice of planting trees and socialization on how to deal with flooding in Sempakata Village. The results of outreach activities show that the community is educated and better prepared to face flood disasters. Nearly 95% of the community's knowledge has increased significantly, seen from the enthusiasm of the community in asking questions and providing relevant answers, especially regarding the concept of greening, simple techniques for sorting waste and the benefits of Eco-enzymes from household organic waste.</em></p>2024-08-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Talenta Conference Series