Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Pemberdayaan Guru Dan Siswa Sekolah Dasar Dalam Memanfaatkan Lahan Sekolah Sebagai Sumber Tanaman Obat Keluarga

Authors
  • Merina Panggabean Departmen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan Indonesia
  • M. Ichwan Departmen Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan Indonesia
  • Hemma Yulfi Departmen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan Indonesia
  • Ariyati Yosi Departmen Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan Indonesia
Issue       Vol 3 No 2 (2020): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/anr.v3i2.960
Keywords: lahan sekolah obat alternatif tanaman obat keluarga
Published 2020-11-30

Abstract

Kabupaten Karo terkenal dengan kesuburan tanahnya dan masyarakat menggunakan ramuan dari berbagai tanaman sebagai pengobatan alternatif sehari-hari pada keluarga. Tanaman obat yang digunakan oleh keluarga dikenal dengan TOGA. TOGA bermanfaat sebagai obat tradisional dan atau pengobatan alternatif. Pengabdian ini dilakukan di Desa Susuk, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo dengan mengikutsertakan siswa dan guru SD 040494 Susuk. Siswa diminta untuk membawa tumbuhan TOGA dari rumah, kemudian tim pengabdian dengan bantuan siswa dan guru menulis nama dan manfaat TOGA tersebut. Semua TOGA yang dibawa siswa ditanam di lahan sekolah dan dilabel sesuai dengan namanya. Siswa dan guru dapat mengetahui manfaat dari TOGA yang ditanam di lahan sekolah dengan membaca catatan masing-masing tanaman yang disimpan di perpustakaan sekolah. Setelah dilakukan wawancara dengan siswa dan guru diketahui bagian tanaman yang sering digunakan adalah daun. TOGA yang ditanam di lahan sekolah adalah: belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), salam (Syzygium polyanthum ), jeruk purut (Citrus hystrix DC), inggu (Ruta angustifolia Luber.), kacar (inai = Lawsonia inermis L), kumis kucing (Orthosiphon aristatus), serai wangi (Andropogon citratus), kitolod (bunga katarak = Isotoma longiflora), binahong (Anredera cordifolia), sirih (Piper betle), kunyit (Curcuma domestica Val), jahe (Zingiber officinale Roscoe), lengkuas (klawas = Alpinia galanga L), kencur (Kaemferia galanga), kuning gajah (temu giring = Curcuma heyneana Val), lempuyang (Zingiber zerumbet), temu lawak (Curcuma xanthorriza Roxb), sambung nyawa (Gynura procumbens), piya-piya (Allium sp), gundera (= bawang panjang = Allium schoenoprasum L), lada (Piper nigrum L), bangun-bangun (Plectranthus amboinicus L.) dan lidah buaya (Aloe vera). Adanya tanaman TOGA di sekolah, maka sangat bermanfaat untuk siswa, guru dan masyarakat sekitar sekolah bagi mengetahui manfaat tanaman TOGA yang sebelumnya belum mereka ketahui. Tanaman yang sering digunakan untuk segala macam obat alternatif adalah daun binahong (Anredera cordifolia).

 

Karo District is famous for its soil fertility, and the community uses herbs from various plants as an alternative daily treatment in the family. The medicinal plants used by the family are known as TOGA. TOGA is a plant that is useful as traditional medicine and or alternative medicine. This devotion was conducted in Susuk Village, Tiganderket District, Karo District, by involving students and teachers of Primary School 040494. Students are asked to bring the TOGA plant from home and then note the name and benefits of the TOGA by devotion team. All TOGAs brought by students are planted on school grounds and labeled according to their names. Students and teachers can find out the benefits of TOGA planted on school grounds by reading the notes of each plant stored in the school library. After conducting interviews with students and teachers found the part of the plant that are often used are leaves. TOGAs planted on school grounds are: Starfruit (Averrhoa bilimbi), Salam (Syzygium polyanthum), Kaffir lime (Citrus hystrix DC), Inggu (Ruta angustifolia Lu ber.), Lemar (inai = Lawsonia inermis L), Kittenwhiskers (Orthosiphon aristatus), Lemongrass (Andropogon citratus), Kitolod (cataract = Isotoma longiflora), Binahong (Anredera cordifolia), Betel (Piper betle), Turmeric (Curcuma domestica Val), Ginger (Zingiber officinale Roscoe), Galangal (Kaemferia galanga), Yellow elephant (Curcuma heyneana Val), Bitter ginger(Zingiber zerumbet), Curcuma (Curcuma xanthorriza Roxb), Sambung nyawa (Gynura procumbens), Piya-piya (Allium sp), gundera (Allium schoenoprasum L), Pepper (Piper nigrum L), Bangun-bangun (Plectranthus amboinicus L.) and Aloe vera (Aloe vera). The existence of TOGA plants in schools, it is very useful for students, teachers and the community around the school to find out the benefits of TOGA plants that they did not know about it. The plant that is often used for all kinds of alternative medicines is the leaves of Binahong (Anredera cordifolia).