Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Infeksi Menular Seksual Pada Masyarakat Di Desa Lubuk Cemara Kabupaten Serdang Bedagai
Authors | ||
Issue | Vol 3 No 2 (2020): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2020 Talenta Conference Series: Agriculture and Natural Resources (ANR) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/anr.v3i2.941 | |
Keywords: | infeksi menular seksual tingkat pendidikan tingkat pengetahuan | |
Published | 2020-11-30 |
Abstract
Masalah kesehatan berupa Infeksi Menular Seksual (IMS) hingga saat ini masih sulit diberantas. Data dari WHO, diperkirakan di seluruh dunia, angka kejadian IMS dengan kasus baru terdapat 376 juta kasus setiap tahunnya. Di Indonesia, angka kejadian IMS masih mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari angka kesakitan yang meningkat, sebanyak 2.114 kasus duh tubuh uretra (DTU) dilaporkan (mengalami peningkatan dari Triwulan III yakni sebesar 2033 kasus) dan peningkatan kasus ulkus genital dari 248 kasus pada Triwulan III menjadi 283 kasus. Sebagai solusi permasalahan diatas tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari staf pengajar Fakultas Kedokteran dengan disiplin ilmu Mikrobiologi dan Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin melakukan penyuluhan kepada 32 orang warga masyarakat Desa Lubuk Cemara Kabupaten Serdang Bedagai. Sebelum dilakukan penyuluhan diambil data tingkat pengetahuan melalui kuesioner sebanyak 15 pertanyaan yang diisi oleh responden. Berdasarkan karakteristik responden, sebagian besar responden berjenis kelamin wanita dan berperan sebagai ibu rumah tangga dengan rata-rata usia 37,7 tahun. Hasil olah statistik menunjukkan dari 32 orang responden, didapatkan responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 7 orang (21,9%), responden dengan pengetahuan yang cukup sebanyak 14 orang (43,8%), dan responden dengan pengetahuan baik sebanyak 11 orang (34,4%). Dari hasil uji korelasi terdapat adanya hubungan antara umur dengan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap IMS.
Health problems in the form of sexually transmitted infections (STIs) are still difficult to eradicate. Data from WHO, estimated worldwide, the incidence of STIs with new cases there are 376 million cases each year. In Indonesia, the incidence of STIs is still increasing. This can be seen from the increased morbidity, as many as 2,114 cases of urethral discharge were reported (an increase from the third quarter of 2033 cases) and an increase in cases of genital ulcers from 248 cases in the third quarter to 248 cases. As a solution to the problem above, the community service team consisting of teaching staff from the Faculty of Medicine with the discipline of Microbiology and Skin Health Science conducts counseling to 32 residents of Lubuk Cemara village, Serdang Bedagai Regency. Before counseling, knowledge level data was collected through a questionnaire of 15 questions filled out by respondents. Based on the characteristics of the respondents, most are female and play the role of housewives with an average age of 37.7 years. The results of statistical analysis show that of 32 respondents, there were 7 respondents (21.9%) lacking knowledge, 14 respondents (43.8%) with enough knowledge, and 11 people with good knowledge (34.4 %). Correlation test results indicate a relationship between age and the level of community knowledge of STIs.