Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Penguatan Sumberdaya Keluarga Dalam Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat

Authors
  • Nenni Dwi A. Lubis Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan Indonesia
  • Merina Panggabean Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan Indonesia
  • M. Ichwan Departemen Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan Indonesia
Issue       Vol 3 No 2 (2020): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/anr.v3i2.937
Keywords: kecacingan makanan sehat pengetahuan,
Published 2020-11-30

Abstract

Keberhasilan pembangunan di suatu negara ditentukan oleh dukungan sumberdaya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif melalui asupan gizi yang seimbang, sehat dan aman. Permasalahan gizi utama yang dihadapi Provinsi Sumatera Utara berkaitan dengan masalah gizi makro, yang dijumpai dalam bentuk balita dengan Kurang Energi Protein (KEP) yang ditandai dengan balita gizi kurang dan balita gizi buruk. Perbaikan gizi berkaitan erat dengan kemampuan penyediaan makanan di tingkat keluarga serta ada tidaknya penyakit terutama penyakit menular. Cara ibu dalam pemberian makan bagi anaknya terkait dengan pendidikan ibu, pengetahuan tentang pengasuhan anak serta kebiasaan keluarga dan masyarakat setempat. Oleh karena itu, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi kepada ibu tentang perilaku sehat terutama dalam penyiapan makanan yang bergizi, sehat dan aman agar status gizi masyarakat dapat ditingkatkan. Pada kegiatan ini juga dilaksanakan penyuluhan kecacingan dan praktek cuci tangan kepada masyarakat dan aparat pemerintah di Desa Lubuk Cemara, Kabupaten Serdang Bedagai. Kegiatan ini dihadiri 55 orang peserta, meskipun demikian, hanya 32 orang peserta yang mengisi kuesioner secara lengkap dan selanjutnya disebut sebagai responden. Berdasarkan karakteristik demografi, diketahui rata-rata responden berusia 37 tahun dengan pendidikan menengah dan tinggi serta bekerja sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan 15 soalan perilaku sehat, sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik (86,25%). Jika dilitinjau dari pencegahan terhadap penyakit kecacingan, mayoritas responden berpengetahuan baik (71,875%), bersikap sedang (56,25%) dan memiliki tindakan yang baik (65,625%).

 

The success of development in a nation is determined by the support of qualified, healthy, intelligent, and productive human resources through balanced, healthy, and safe nutrition intake. The main nutritional problems faced by the Province of North Sumatra are related to macro nutrition problems, which are found in the form of toddlers with Protein Energy Malnutrition (PEM). Nutrition improvement is closely related to the ability to provide food at the family level and the presence or absence of disease, especially infectious diseases. The way mothers feed their children is related to the mother's education, knowledge about childcare and family and local community habits. As a solution to this problem, the Community Service team consisting of lecturers from the Faculty of Medicine, Universitas Sumatera Utara carried out counseling activities on healthy behavior, especially in preparing nutritious, healthy and safe food. At this stage also carried out worm education and handwashing practices to the community and government officials in Lubuk Cemara Village, Serdang Bedagai Regency. This activity was attended by 55 participants; however, only 32 participants filled out the questionnaire in full and were subsequently referred to as respondents. Based on demographic characteristics, it is known that the average respondent is 37 years old with secondary and tertiary education and works as a housewife. Based on 15 tough behavioral questions, most respondents had a good level of knowledge (86.25%). If viewed from the prevention of helminthiasis, the majority of respondents are well-informed (71.875%), moderate (56.25%) and have the right actions (65.625%).