Uji Virulensi Dua Isolat Ganoderma sp. terhadap Bibit Kelapa Sawit Kultur Jaringan di Laboratorium
Virulence Analysis of two Isolate Ganoderma sp. on Oil Palm Seedlings Tissue Culture in the Laboratory.
Authors | ||
Issue | Vol 1 No 1 (2018): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) | |
Section | Articles | |
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/anr.v1i1.88 | |
Keywords: | busuk pangkal batang Genoderma sp bibit kelapa sawit | |
Published | 2018-10-16 |
Abstract
Busuk pangkal batang (Ganoderma sp.) pada tanaman kelapa sawit merupakan penyakit utama yang dihadapi oleh perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Di lapangan banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari penyakit busuk pangkal batang dan penyakit ini menunjukkan serangan yang berbeda di setiap daerah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat daya virulensi dari dua isolat Ganoderma sp. yang berasal dari daerah berbeda tanpa adanya faktor-faktor lain pada kelapa sawit kultur jaringan secara invitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada bulan Maret - Juli 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 3 perlakuan penginokulasian yaitu isolat Ganoderma sp.I, isolat Ganoderma sp.II, dan Kontrol. Hasil menunjukkan adanya perbedaan daya virulensi dari kedua isolat Ganoderma, dimana kejadian penyakit dan keparah penyakit tertinggi terjadi pada perlakuan Ganoderma isolat II.
The stem rot (Ganoderma sp.) is the main disease faced by oil palm plantations in Indonesia. There are many factors that can affect the growth and development of stem rot in the different region. This study aims to study the virulence of two isolates of Ganoderma sp. originating from different regions in the absence of other factors in oil palm tissue culture in vitro. This study used a non-factorial Completely Randomized Design with 3 inoculation treatments, such as isolates I and II of Ganoderma sp., and Control. The results showed that there were differences in virulence power of the two Ganoderma sp. isolates, where the highest incidence of disease and severity of disease occurred in the treatment of isolates II of Ganoderma sp.