Peran Jasa Ekosistem Dalam Meningkatkan Kinerja Sektor Kehutanan Kabupaten Merangin
Authors | ||
Issue | Vol 3 No 1 (2020): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2020 Talenta Conference Series: Agriculture and Natural Resources (ANR) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/anr.v3i1.836 | |
Keywords: | Berkelanjutan ntegrasi jasa ekosistem kinerja | |
Published | 2020-09-18 |
Abstract
Luas wilayah Kabupaten Merangin adalah 767.890 ha, dengan 45,27% tutupan lahannya berupa kawasan hutan. Kawasan hutan didominasi oleh hutan konservasi (45,52% dari luas kawasan hutan), selanjutnya hutan produksi (43,35%), dan hutan lindung (11,13%). Ekosistem kawasan hutan jika dikelola dengan baik akan memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Namun hingga saat ini, laju deforestasi akibat alih fungsi hutan, penebangan liar, dan penambangan liar semakin meningkat. Hal ini telah memicu berbagai masalah ekologis di Kabupaten Merangin. Dari sisi ekonomi, sektor pertanian yang terdiri dari sub sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan memberikan kontribusi terbesar terhadap ekonomi daerah pada tahun 2017 dibandingkan dengan sektor lainnya, yaitu sebesar 49,09%. Namun, jika dilihat berdasarkan kontribusi antar sub sektor, kontribusi sub sektor kehutanan terhadap sektor pertanian hanya sebesar 2,66%. Nilai ini tidak sebanding dengan luasan kawasan hutan, terutama hutan produksi yang ada. Munculnya masalah ekologis dan rendahnya kontribusi sektor kehutanan menunjukkan pengelolaan kawasan hutan belum berjalan dengan baik. Berdasarkan pemasalahan tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi jasa-jasa ekosistem hutan berdasarkan fungsinya, menganalisis peran jasa ekosistem hutan terhadap nilai ekologi, dan sosial-ekonomi masyarakat, serta merumuskan kebijakan pengelolaan hutan berbasis jasa ekosistem dalam rangka meningkatkan kinerja sektor kehutanan Kabupaten Merangin. Metode analisis yang digunakan meliputi kajian literatur, analisis spasial, analisis sosial-ekonomi kehutanan dengan pendekatan statistika deskriptif, serta analisis kebijakan dengan pendekatan SWOT (Strengths, Weaknesss, Opportunities, and Threats). Integrasi jasa ekosistem dalam pengelolaan kawasan hutan merupakan salah satu kebijakan yang dapat meningkatkan kinerja sektor kehutanan, baik dari aspek ekologis, maupun sosial-ekonomi secara berkelanjutan.