Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisis Kondisi Tegakan Damar (Shorea javanica) Di Universitas Lampung Pada Masa Penanaman 2005

Authors
  • Afif Bintoro Fakultas Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar lampung, Indonesia
Issue       Vol 3 No 1 (2020): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/anr.v3i1.829
Keywords: Kondisi tegakan Shorea javanica Unila
Published 2020-09-18

Abstract

Damar merupakan salah satu tanaman yang banyak terdapat di Lampung dan menjadi ciri khas kota tersebut yang dikenal dengan repong damarnya. Damar termasuk dalam familia Dipterocarpaceae yang mendominasi hutan hujan tropis. Unila merupakan daerah yang beriklim tropis dan termasuk dalam wilayah hutan hujan tropis. Dalam keadaan lingkungan yang sesuai seperti yang terdapat pada daerah unila, seyogyanya damar akan mengalami pertumbuhan yang baik seperti pohon lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tegakan damar berumur 14 tahun. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung pada bulan Mei-Juni 2019. Data yang diperoleh berupa data primer dan sukunder. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan purposive sampling yang mewakili masing-masing lokasi di Unila. Analisis data dilakukan secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 semai yang ditanam pada tahun 2005, hanya 80 tanaman yang bertahan hidup. Dari 80 tanaman tersebut hanya 41 pohon yang ditentukan sebagai sampel. Dari data tersebut diperoleh rata-rata tinggi tanaman yaitu sebesar 3,31 m dan diameter rata-rata sebesar 6,12 cm. Kondisi pohon beraneka ragam, namun kebanyakan pohon memiliki percabangan yang banyak dan pada pangkal percabangan batangnya banyak dijumpai seperti bintil/atau benjolan berwarna hijau seperti kanker. Selain itu daun pada pohon masih seperti tumbuhan muda atau semai dan belum menyerupai daun pohon dewasa yaitu berdaun kecil. Dari data tersebut kemungkinan yang terjadi adalah 1) keadaan tanah dan iklimnya tidak sesuai, 2) kondisi ternaungi dan tidak ternaungi, 3) tidak adanya simbiosis dengan jamur mikoriza, dan 4) adanya organisme yang menghambat pertumbuhan. Dengan kondisi tersebut, sangat disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan guna mengatasi permasalahan tersebut agar pertumbuhan damar menjadi lebih baik.