Pengaruh Taraf Pemberian Hijauan dalam Pakan Komplit Terhadap Produktivitas Ternak Sapi dan Keuntungan Peternak di Kandang Marjandi, Kabupaten Simalungun
The Effect of Forage Levels in Complete Feed on Cattle Productivity and Farmers’ Profit in Marjandi Farm, Simalungun Regency
Authors | ||
Issue | Vol 6 No 2 (2025): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series ![]() This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/anr.v6i2.2557 | |
Keywords: | Hijauan Pakan Komplit Ternak Sapi Forage Complete Feed Cattle | |
Published | 2025-06-16 |
Abstract
Tantangan yang dihadapi oleh peternak salah satunya ialah menyusun pakan yang seimbang, efisien dengan biaya yang terjangkau untuk memaksimalkan pertambahan bobot badan. Pakan komplit yang terdiri atas kombinasi hijauan dan konsentrat dirancang dengan nutrisi yang seimbang sehingga dapat mengoptimalkan pertambahan bobot badan ternak. Imbangan rasio hijauan penting untuk diketahui agar menentukan formulasi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon ternak sapi terhadap penggunaan hijauan (50% indigofera: 50% pakchong) dalam ransum pakan komplit dengan taraf yang berbeda. Digunakan enam ekor sapi jantan jenis Limosin dan Simental umur 10 bulan dengan rataan bobot badan 256,4 ± 55,2 kg dalam metode penelitian dengan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan pakan (2 ekor per perlakuan), ternak sapi dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan bobot badan. Perlakuan pakan terdiri dari P1: (30% hijauan: 70% konsentrat), P2: (45% hijauan: 55% konsentrat) dan P3 (60% hijauan: 40% konsentrat). Peubah yang diamati meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH), konversi pakan/FCR (Feed Conversion Ration) dan IOFC (Income Over Feed Cost). Hasil pengamatan menunjukkan perlakuan pakan P2 (45% hijauan: 55% konsentrat) menunjukkan performa ternak yang paling optimal dibandingkan dengan jenis pakan pengamatan lainnya. Pertambahan bobot badan ternak yang diberi pakan P2 dapat mencapai 1,2 kg/e/hari dengan nilai konversi pakan yang lebih efisien dan keuntungan yang lebih maksimal. Pakan P2 (45% hijauan: 55% konsentrat) dapat direkomendasikan sebagai pakan yang paling efektif untuk mendukung optimalisasi produktivitas ternak serta memberikan keuntungan yang lebih maksimal bagi peternak.
One of the challenges faced by farmers is formulating a balanced, efficient and cost-effective feed to maximize weight gain of cattle. Complete feed, a combination of forage and concentrate, is designed with balanced nutrient to optimize livestock growth. The forage ratio is crucial for determining the optimal feed formulation. This study aimed to evaluate the response of cattle to the use of forage (50% Indigofera and 50% Pakchong) in a complete feed ration at different levels. Six 10-month-old male Limousin and Simmental cattle with an average body weight of 256.4 ± 55.2 kg were used in a randomized block design with three feed treatments (2 cattle per treatment). The cattle were grouped into three blocks based on body weight. The feed treatments consisted of P1 (30% forage: 70% concentrate), P2 (45% forage: 55% concentrate), and P3 (60% forage: 40% concentrate). The variables observed included feed intake, average daily gain (ADG), feed conversion ratio (FCR), and income over feed cost (IOFC). The results indicated that the P2 treatment (45% forage: 55% concentrate) produced the most optimal performance compared to other treatments. Cattle fed with P2 ration achieved an average daiky gain of 1.2 kg/head/day with more efficient feed conversion ratio and higher profitability. Therefore P2 ration is recommended as the most effective feed formulation to optimize livestock productivity and maximize farmer’s profitability.