Pemberdayaan Masyarakat Melalui Olahan Nira Kelapa Dan Olahan Ikan Di Daerah Terdampak Bencana Air Pasang
Community Empowerment Through Processed Coconut Juice And Processed Fish In Areas Affected By Tidewater Disaster
Authors | ||
Issue | Vol 6 No 2 (2025): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series ![]() This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/anr.v6i2.2556 | |
Keywords: | gula sehat ikan kecombrang TANGKIS healthy sugar fish | |
Published | 2025-06-16 |
Abstract
Desa Ujunggagak merupakan salah satu desa yang sangat tertinggal karena akses transportasi darat dan laut yang sangat sulit dan terbatas. Posisi desa juga rawan bencana banjir akibat air pasang yang mengakibatkan gagal panen dan terbuangnya ikan-ikan. Potensi alam seperti pohon kelapa dan ikan belum bisa dikelola secara maksimal oleh masyarakat. Tujuan kegiatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah nira kelapa dan ikan yang sehat menggunakan teknologi tepat guna. Metode kegiatan program kolaborasi sosial membangun masyarakat (Kosabangsa) dengan edukasi dan pelatihan yang meliputi pengolahan nira kelapa menggunakan pengawet alami TANGKIS (Tangkal Kimia untuk Sehat) dalam pembuatan produk gula semut dan gula cetak dengan bentuk yang seragam pada kelompok petani penderes. Edukasi dan pelatihan pada Kelompok Wanita Nelayan (KWN) tentang pengolahan ikan menggunakan ekstrak bunga kecombrang dalam empat bentuk dengan bahan dasar ikan. Kedua mitra juga mendapatkan pelatihan tentang manajemen produksi, keuangan dan pemasaran supaya dapat meningkatkan daya beli. Pengukuran tingkat pengetahuan mitra mengggunakan kuesioner pre dan posttest, sedangan keterampilan diukur dengan observasi proses pembuatan dan hasil produk olahan. Hasil kegiatan menunjukkan tingkat pengetahuan olahan nira kelapa meningkat dari 20% (kategori kurang) menjadi 76,7% (kategori baik), pengetahuan olahan ikan dari 28% menjadi 80%. Produk nira kelapa bentuk gula semut dan cetakan seragam (koin dan baterai) yang memiliki PIRT, produk olahan ikan menjadi bakso, sosis, nugget dan kerupuk berdasarkan resep olahan ikan menggunakan ekstrak bunga kecombrang. Pemberian edukasi dan pelatihan penerapan teknologi tepat guna pada program kosabangsa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok petani penderes yang memiliki gula berkualitas sehat dan seragam, KWN dapat mengolah ikan menjadi produk yang berkualitas dan sehat. Peningkatan produk olahan dapat mengembangkan usaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat.
Ujunggagak Village is one of the villages that is very underdeveloped because access to land and sea transportation is very difficult and limited. The village's position is also prone to flooding due to high tides which result in crop failure and fish waste. Natural potential such as coconut trees and fish cannot be managed optimally by the community. The activity aims to increase community knowledge and skills in processing healthy coconut sap and fish using appropriate technology. The activity method of the social collaboration program for building society (Kosabangsa) with education and training includes processing coconut sap using the natural preservative TANGKIS (Tangkal Kimia untuk Sehat) in making ant sugar and molded sugar products with uniform shapes for the panderer's farmer group. Education and training for the Fisher Women's Group (KWN) regarding fish processing using kecombrang flower extract in four forms with fish as the basic ingredient. Both partners also receive training in production management, finance, and marketing to increase purchasing power. Measuring partners' level of knowledge uses pre and post-test questionnaires, while skills are measured by observing the manufacturing process and the results of processed products. The results of the activity showed that the level of knowledge of processed coconut sap increased from 20% to 76,7% and knowledge of processed fish from 28% to 80%. Coconut sap products in the form of palm sugar and uniform molds (coins and batteries) with PIRT, processed fish products into meatballs, sausages, nuggets, and crackers based on a processed fish recipe using kecombrang flower extract. Providing education and training on applying appropriate technology in the Kosabangsa program can increase the knowledge and skills of the penderes farmer group which has healthy and uniform quality sugar, KWN can process fish into quality and healthy products. Increasing processed products can develop businesses so that they can increase people's income and economy.