Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Sosialisasi Penggunaan Bakteriofage sebagai Biopestisida untuk mengendalikan Penyakit Darah Pisang

Sosialization of the Use of Bacteriophage as a Biopesticide to control Blood Disease of Banana

Authors
  • Irda Safni Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Jl. Prof A. Sofyan No. 3, Kampus USU, Medan, Sumatera Utara
  • Lisnawita Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Jl. Prof A. Sofyan No. 3, Kampus USU, Medan, Sumatera Utara
  • Khairunnisa Lubis Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Jl. Prof A. Sofyan No. 3, Kampus USU, Medan, Sumatera Utara
  • Ahmad Rafiqi Tantawi Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Medan Area, Jl. Kolam No. 1, Medan Estate, Medan, Sumatera Utara
  • Suzanna Fitriany Sitepu Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Jl. Prof A. Sofyan No. 3, Kampus USU, Medan, Sumatera Utara
Issue       Vol 6 No 1 (2025): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/anr.v6i1.2488
Keywords: penyakit darah pisang bakteriofage pengendalian penyakit ramah lingkungan banana blood disease bacteriophage plant disease management environmentally friendly
Published 2025-03-21

Abstract

Pisang jenis kultivar Ambon, Barangan, Kepok, Mas, Nangka, Raja, dan Tanduk  merupakan   komoditas ekspor buah unggulan nasional, dan Sumatera Utara merupakan salah satu sentra produksi pisang nasional. Produksi ekspor pisang di Sumatera Utara terus mengalami penurunan, walaupun permintaan terus meningkat. Salah satu faktor penghambat produksi tanaman pisang adalah penyakit Darah (banana blood disease) yang disebabkan bakteri Ralstonia syzygii subsp. celebesensis (Rsc), menyebabkan kerugian 35% pada pertanaman pisang di Indonesia. Pengendalian yang telah dilakukan antara lain sanitasi, pengendalian biologis dengan bakteri endofit, pemakaian varietas dan kultivar tahan telah banyak dilaporkan, namun masih belum memberikan hasil yang efektif untuk menekan penyebaran bakteri patogen ini. Penggunaan bakteriofage, virus yang menginfeksi bakteri, saat ini mulai banyak dikembangkan untuk mengendalikan penyakit tumbuhan yang disebabkan bakteri. Penelitian sebelumnya telah menemukan isolat bakteriofage yang berpotensi untuk mengendalikan penyakit darah pisang dan penyakit layu pada tanaman kentang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan pada akhir bulan Februari sampai dengan  bulan Maret 2023 selama 5 minggu. Penulis menggunakan isolat  Bakteriofage ɸBTF3 yang berasal dari koleksi Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera, untuk mengendalikan penyakit darah pisang di desa Rumah Rih, Sipinggan, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, Kabupaten Deli Serdang. Petani di daerah ini mengalami masalah dengan tanaman pisangnya yang terinfeksi berbagai penyakit, salah satunya penyakit darah. Hasil pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat membantu petani untuk meningkatkan hasil panen pisangnya dengan cara pengendalian yang ramah lingkungan.

Banana cultivars Ambon, Barangan, Kepok, Mas, Nangka, Raja, and Tanduk are the leading national fruit export commodities, and North Sumatra is one of the national banana production centers. Banana export production in North Sumatra continues to decline, even though demand continues to increase. One of the factors inhibiting banana plant production is banana blood disease caused by the bacteria Ralstonia syzygii subsp. celebesensis (Rsc), which causes 35% losses in banana plantations in Indonesia. Disease management have been carried out include sanitation, biological control with endophytic bacteria, the use of resistant varieties and cultivars, which have been widely reported, but they have not yet provided effective results in suppressing the spread of these pathogenic bacteria. The use of bacteriophages, viruses that infect bacteria, is currently being developed to control plant diseases caused by bacteria. Previous research found that bacteriophage isolates had the potential to control banana blood disease and wilt disease in potato plants. This extension activity carried out from the end of February to March 2023 for 5 weeks. The authors used the Bacteriophage ɸBTF3 isolate from the collection of the Plant Disease Laboratory, Faculty of Agriculture, Universitas Sumatera Utara, to control banana blood disease in Rumah Rih village, Sipinggan, Sinembah Tanjung Muda Hulu District, Deli Serdang Regency. Farmers in this area are experiencing problems with their banana plants being infected with various diseases, one of which is blood disease. It is hoped that the results of this community service can help farmers to increase yields. It is hoped that the results of this community service can help farmers increase their banana yields using environmentally friendly control methods.