Pemberdayaan Perempuan Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Melalui Workshop Batik Jumputan Rumah Kreatif Mutiara Langit Biru Medan:

Women's Empowerment In Increasing Family Income Through Batik Jumputan Workshop at Creative House Mutiara Langit Biru Medan

Abstract

Perempuan diharapkan memiliki kemandirian ekonomi yang dapat berkontribusi bagi keluarga dan masyarakat. Salah satu upaya agar perempuan memiliki kemandirian dengan cara membekali mereka dengan keterampilan. Keterampilan  yang dimiliki  perempuan nantinya dapat  dikembangkan menjadi usaha berskala rumah tangga. Tim pengabdian FISIP USU  melaksanakan kegiatan workshop batik jumputan bekerjasama dengan Rumah Kreatif Mutiara Langit Biru Medan. Peserta sebanyak 15 orang adalah ibu-ibu dan remaja putri di wilayah dampingan Rumah Kreatif Mutiara Langit Biru Medan. Materi workshop dimulai dari menggambar pola, mengikat, mencelup dan menjemur kain batik. Kegiatan ini menghasilkan 15 buah pashmina batik jumputan yang indah dan bernilai ekonomis. Tahap berikutnya para peserta  menyelesaikan pesanan dengan membuat 30 buah pashmina batik jumputan dan 10 buah kain batik jumputan. Hal ini menjadi sebuah pembuktian bahwa keterampilan membatik telah memiliki nilai jual. Tindak lanjut kegiatan, para peserta akan diorganisir dalam sebuah unit usaha koperasi. Diharapkan melalui koperasi, kebutuhan bahan baku, modal usaha serta penjualan produk dapat terpenuhi dengan efisien.

Women are expected to have economic independence that can contribute to their families and communities. One way to empower women is by equipping them with skills. The skills possessed by women can be developed into home-based enterprises. The Community Engagement Team from the Faculty of Social and Political Sciences, University of Sumatera Utara conducted a batik workshop in collaboration with the 'Mutiara Langit Biru' Creative House in Medan. The participants, totaling 15 individuals, comprised mothers and teenage girls from the 'Mutiara Langit Biru' Creative House community. The workshop covered topics such as pattern drawing, tying, dyeing, and drying batik fabric. This activity resulted in the creation of 15 beautiful and economically valuable batik shawl pieces. Subsequently, the participants fulfilled orders by creating 30 batik shawls and 10 pieces of batik fabric. This served as proof that batik-making skills have market value. As a follow-up to theworkshop, the participants will be organized into a cooperative business unit. It is hoped that through this cooperation, the efficient fulfillment of raw material needs, business capital, and product sales can be achieved.