Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Edukasi Digital Marketing Kepada Pelaku Usaha Di Desa Sampe Cita, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang

Digital Marketing Education to Business Actors in Sampe Cita Village, Kutalimbaru District, Deli Serdang Regency

Authors
  • Rida Gultom Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Tapanuli Utara, Indonesia
  • Novita Aditya Manalu Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Tapanuli Utara, Indonesia
  • Warseto Freddy Sihombing Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Tapanuli Utara, Indonesia
  • Harisan Boni Firmando Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Tapanuli Utara, Indonesia
  • Tio RJ Nadeak Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Tapanuli Utara, Indonesia
  • Meutia Nauly Departemen Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Meutia Nauly Departemen Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Hotnida Sinaga Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan , Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Sri Fajar Ayu Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Issue       Vol 6 No 1 (2025): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/anr.v6i1.2474
Keywords: Desa Maju Mandiri Kearifan Lokal Advanced Village Self-Reliant Local Wisdom
Published 2025-03-21

Abstract

Beragam potensi yang terdapat di Desa perlu dikembangkan agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Desa Sibandang memiliki beragam potensi lokal, seperti pertanian, situs-situs budaya dan kerajinan tradisional. Pengembangan Desa Sibandang dilakukan melalui pembinaan kepada masyarakat dengan memberikan pendampingan sehingga masyarakat dapat berdaya, mampu membuat program dan menindaklanjuti program tersebut secara berkelanjutan. Pengabdian ini menggunakan perspektif pemberdayaan dengan metode ABCD (Aset Based Commuity Development) guna meningkatkan kemampuan masyarakat, sehingga Desa Sibandang dapat dikembangkan dan bernilai tambah. Upaya pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan terlebih dahulu memperoleh informasi tentang beragam potensi Desa dan kendala pengembangan Desa melalui focus group discussion. Berdasarkan informasi yang diperoleh tim pengabdian memberikan solusi kendala pengembangan Desa dengan memfokuskan program edukasi. Program edukasi dilakukan melalui penyelenggaraan pembelajaran yang berfokus interaksi langsung dengan mengadakan workshop di dalam dan luar ruangan. Tim pengabdian juga menginisiasi dan memfasilitasi pembentukan sanggar budaya sebagai wujud pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan kepada masyarakat. Upaya persuasif juga dilakukan untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat seperti aksi sosial gotong royong berupa membersihkan lingkungan, membuat papan interpretasi dan tong sampah. Hasil pengabdian terlihat dari kawasan desa yang asri, kemandirian masyarajat serta kemampuan masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan Desa Sibandang.

Various potentials in the village need to be developed to improve the standard of living of the community. Sibandang Village has diverse local potentials, such as agriculture, cultural sites, and traditional crafts. The development of Sibandang Village is carried out through community empowerment by providing guidance so that the community can be self-reliant, capable of creating programs, and implementing them sustainably. This service is based on the empowerment perspective using the ABCD (Asset-Based Community Development) method to enhance the capabilities of the community, allowing Sibandang Village to be developed with added value. Efforts to empower the community are initiated by obtaining information about the various potentials of the village and the obstacles to its development through focus group discussions. Based on the information gathered, the service team provides solutions to the obstacles in village development by focusing on educational programs. Educational programs are conducted through interactive learning by organizing workshops both indoors and outdoors. The service team also initiates and facilitates the formation of cultural workshops as a form of continuous mentoring and support to the community. Persuasive efforts are also made to increase community awareness and participation, such as social activities like community cleaning, creating interpretation boards, and installing trash bins. The results of the service can be seen in the picturesque village area, community self-sufficiency, and the community's ability to manage and develop Sibandang Village.