Peranan Restorasi Hutan dalam Konservasi Jenis Mangrove di Pesisir Timur Sumatera Utara:

The Role of Forest Restoration in Conservation of Mangrove Types in the East Coast of North Sumatra

Abstract

Hutan mangrove merupakan sumber daya lahan basah yang berfungsi sebagai penyangga kehidupan. Namun demikian, dalam beberapa dekade terakhir, hutan mangrove banyak yang rusak atau hilang, terutama akibat konversi mangrove menjadi lahan tambak. Kegiatan restorasi mangrove pada lahan bekas tambak telah mulai dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Peneltian ini bertujuan untuk mengukur pemulihan jenis-jenis mangrove melalui kegiatan restorasi mangrove pada lahan bekas tambak serta mengetahui komposisi jenis hutan mangrove hasil restorasi dimaksud di pesisir timur Sumatera Utara. Sebanyak 30 plot contoh yang masing masing berukuran 10 m x 10 m telah dibangun di setiap umur tegakan (5-9 tahun) dan hutan sekunder. Seluruh pohon yang berdiameter (DBH) ≥ 2 cm di dalam plot contoh diidentifikasi dan diukur diamaternya. Secara keseluruhan, terdapat 14 jenis mangrove pada seluruh plot contoh atau setara dengan 42,42% dari seluruh jenis tumbuhan mangrove sejati yang terdapat di Indonesia. Dengan demikian, restorasi mangrove mampu memulihkan keanekaragaman jenis mangrove, sehingga restorasi mangrove pada lahan bekas tambak perlu dipromosikan dalam upaya mengembalikan berbagai fungsi mangrove bagi ketahanan masyarakat dan sumberdaya pesisir.

Mangrove forest is a wetland resource that serves as a buffer zone. However, in the past few decades, many mangrove forests have been damaged or converted, mainly into ponds. To address such a problem, mangrove restoration activities have begun in recent years. This research aims to measure the recovery of mangrove species on ex-pond land and indicate the type of mangrove forest composition through the mangrove restoration activities in North Sumatra. A total of 30 sample plots, with 10 m x 10 m size each, have been built at each stand age (5-9 years) and secondary forests. All trees with a diameter (DBH) ≥ 2 cm in the sample plot are identified and measured. The results show that overall, there are 14 types of mangroves in all sample plots, equivalent to 42.42% of all pure mangrove species in Indonesia. Therefore, it can be concluded that the activities can restore the diversity of mangrove species, so that needs to be promoted as an effort to restore the various functions of mangroves to resilience the community and coastal resources.