Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Penerapan Agroengineering Tanaman Vetiver Sebagai Pengendali Erosi Dan Penguatan Bantaran Sungai Asahan Dalam Upaya Keberlanjutan Pembangunan Desa Wisata Siantar Sitiotio, Kecamatan Siantar Narumonda Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara

Authors
  • Charloq Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
  • Irmansyah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
  • T. Agung Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
  • M. Harry Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
  • S. Khairunissa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Issue       Vol 5 No 1 (2024): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/anr.v5i1.2161
Keywords: Desa Wisata Erosi Agroengineering Vetiver Tourism Village Erosion
Published 2024-08-26

Abstract

Desa Siantar Sitiotio terletak di Kecamatan Siantar Narumonda, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Pada daerah tersebut terdapat spot wisata Sungai Asahan yang merupakan sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Asahan-Toba. Erosi diwilayah DASAsahan-Toba mencapai 104.33ton/ha/tahun. Sudah seharusnya mitigasi bencana atau pencegahan erosi harus dilakukan sebelum pembangunan objek wisata didaerah areal pinggiran sungai dan daerah yang memiliki lereng yang curam. Teknik agroengineering melalui penanaman rumput vetiver sepanjang sempadan sungai dengan panjang 120 m dengan 6 baris. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan membantu sempadan sungai dalam mitigasi erosi dan longsor. Dilaksanakan pada bulan Juli– Oktober tahun 2022. Metode yang diterapkan pada progam pengabdian ini adalah sosialisasi, mentransfer ilmu pengetahuan, diskusi, pemutaran video teknik agroengineering rumput vetiver, praktek cara penanaman, pemeliharaan pasca program pengabdian. Berdasarkan pertemuan dengan Kepala Desa, beberapa Kepala OPD, dan masyarakat setempat, sangat antusias akan kegiatan mitigasi bencana ini, Hasilnya timbul kesadaran masyarakat terhadap kelestarian sungai yang melintasi Desa mereka, penanaman vetiver selain indah namun sangat bermanfaat bagi konservasi tanah dan air di sempadan sungai Asahan ditepian Desa Siantar sitio-tio. Pengamatan, pemeliharaan dan pemupukan dasar NPK telah diaplikasi terhadap tanaman vetiver. Sampai pada umur 10 minggu setelah tanam (mst) tanaman vetiver sudah dapat mencapai tinggi 84,59 cm.

 

 

Siantar Sitiotio Village is located in Siantar Narumonda District, Toba Regency, North Sumatra. In this area there is a tourist spot on the Asahan River, which is a river in the Asahan-Toba Watershed (DAS). Erosion in the Asahan-Toba watershed reaches 104.33 tons/ha/year. Disaster mitigation or erosion prevention should be carried out before the construction of tourist attractions in riverside areas and areas that have steep slopes. Agroengineering technique through planting vetiver grass along the river border with a length of 120 m with 6 rows. This community service aims to socialize and assist river borders in mitigating erosion and landslides. It is held in July – October 2022. The methods applied to this service program are socialization, transfer of knowledge, discussion, video screening of vetiver grass agroengineering techniques, planting practices, post-service maintenance programs. Based on a meeting with the Village Head, several Regional Officials, and the local community, they were very enthusiastic about this disaster mitigation activity. As a result, there was public awareness of the sustainability of the river that crossed their village, planting vetiver is not only beautiful but very beneficial for soil and water conservation in the Asahan river border. on the outskirts of Siantar village sitio-tio. Observation, maintenance and basic fertilization of NPK have been applied to the vetiver. Until the age of 10 weeks after planting (mst) vetiver plants can reach a height of 84.59 cm.