Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Introduksi Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan Berbasis Reuse, Reduce Dan Recycle (3r) Dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Jamur Tiram Di Desa Sei Beluru Kabupaten Asahan

Authors
  • Nini Rahmawati Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Tati Vidiana Sari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Rosmayati Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Issue       Vol 5 No 1 (2024): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/anr.v5i1.2144
Keywords: limbah baglog jamur kompos pakan ternak compost animal feed mushroom baglog waste
Published 2024-08-26

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat kemitraan mono tahun regular melibatkan mitra Kelompok Tani Jamur Mentari Mandiri di Desa Sei Beluru. Dusun 3 Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan yang bergerak pada bidang usaha budidaya jamur tiram.. Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman tentang teknik pengelolaan limbah baglog jamur tiram yang berpotensi mencemari lingkungan. Metode yang dilaksanakan untuk yaitu pelatihan dan diskusi,  disertai praktek pembuatan kompos dari limbah baglog jamur dan pakan ternak ruminansia. Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah pelatihan pembuatan kompos dan pakan ternak ruminansia dari limbah baglog jamur dengan menggunakan mesin pencacah kompos dan bioaktivator yang diintroduksikan pada kegiatan ini sehingga proses pengomposan berjalan lebih cepat dan meningkatkan nutrisi pakan yang akan diberikan kepada ternak ruminansi. Setelah pelaksanaan kegiatan ini mitra memahami upaya pemanfaatan limbah baglog jamur tiram menjadi produk yang bernilai ekonomis.

 

 

Regular mono-year partnership community service activities involve partners from the Mentari Mandiri Mushroom Farmers Group in Sei Beluru Village. Hamlet 3, Meranti District, Asahan Regency which is engaged in the oyster mushroom cultivation business. The problem faced is a lack of understanding of oyster mushroom baglog waste management techniques which have the potential to pollute the environment. The methods implemented include training and discussion, accompanied by the practice of making compost from mushroom baglog waste and ruminant animal feed. The activity that has been carried out is training in making compost and ruminant animal feed from mushroom baglog waste using a compost chopping machine and bioactivator which was introduced in this activity so that the composting process runs faster and increases the nutrition of the feed that will be given to ruminant livestock. After carrying out this activity, the partners understood the efforts to utilize oyster mushroom baglog waste into products with economic value.