Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Prevalensi Tingkat Keparahan Maloklusi Pada Anak Panti Asuhan Bumi Nusantara Medan Berdasarkan Indeks Peer Assessment Rating (Par)

Authors
  • Teguh Aryo Nugroho Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
  • Muslim Yusuf Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
  • Siti Bahirrah Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
Issue       Vol 5 No 1 (2024): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/anr.v5i1.2135
Keywords: Maloklusi PAR Panti Asuhan Anak Anak Malocclusion Orphanage Children
Published 2024-08-26

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut di panti asuhan sering terjadi, terutama karena anak-anak yang tinggal di panti asuhan tidak mendapat perhatian dari orang tua seperti anak-anak pada umumnya dan memiliki keterbatasan ekonomi. Anak-anak yang tinggal di panti asuhan diasuh oleh pengasuh. Namun perbandingan jumlah pengasuh dan anak yang rendah di panti asuhan menyebabkan kesulitan dalam melakukan pengawasan kesehatan gigi dan mulut anak. Kondisi gigi yang tidak terjaga dan adanya kebiasaan buruk dapat mengakibatkan maloklusi gigi.  Maloklusi adalah bentuk oklusi yang menyimpang dari keadaan normal. Salah satu indeks yang digunakan untuk menilai keparahan maloklusi adalah Peer Assessment Rating (PAR). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keparahan maloklusi pada anak panti asuhan bumi nusantara berdasarkan indeks PAR. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik total sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak panti asuhan Bumi Nusantara usia 9-15 tahun. Hasil penelitian menunjukan prevalensi tingkat keparahan maloklusi anak panti asuhan Bumi Nusantara, oklusi ideal 0%, maloklusi ringan 2,5%, sedang 70% parah 25%, sangat parah 2,5%. Kesimpulan penelitian ini, prevalensi tingkat keparahan maloklusi anak panti asuhan cukup tinggi, perlu dilakukan tindakan sedini mungkin untuk mencegah dampak luas pada kesehatan rongga mulut dan perkembangan psikologis mereka.

 

 

Dental and oral health problems in orphanages often occur, especially because children who live in orphanages do not receive attention from their parents like children in general and have economic limitations. Children living in orphanages are cared for by caregivers. However, the low ratio of the number of caregivers to children in the orphanage causes difficulties in monitoring the dental and oral health of children. Dental conditions that are not maintained and the presence of bad habits can lead to dental malocclusion. Malocclusion is a form of occlusion that deviates from the normal state. One of the indices used to assess the severity of malocclusion is the Peer Assessment Rating (PAR). The purpose of this study was to determine the severity of malocclusion in Bumi Nusantara orphanage children based on the PAR index. This type of research is descriptive, with total sampling technique. The population of this study were all children of the Bumi Nusantara orphanage aged 9-15 years old. The results showed that the prevalence of malocclusion severity in Bumi Nusantara orphanage children, ideal occlusion 0%, mild malocclusion 2.5%, moderate 70% severe 25%, very severe 2.5%. The conclusion of this study is that the prevalence of malocclusion severity in orphanage children is quite high, it is necessary to take action as early as possible to prevent a wide impact on their oral health and psychological development.