Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Peningkatan Produktivitas UMKM Tempe Melalui Perbaikan Alat Pengolahan

Authors
  • Elisa Julianti Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155, Indonesia
  • Zulkifli Lubis Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155, Indonesia
  • Ridwansyah Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155, Indonesia
Issue       Vol 5 No 1 (2024): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/anr.v5i1.2131
Keywords: Alat Penggiling dan Pemecah Biji Alat Perebus Tempe Biji Kedelai UMKM Crushing and Peeling Machines Boiler Soybean MSMEs
Published 2024-08-26

Abstract

Tempe adalah pangan tradisional Indonesia yang banyak diproduksi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Produktivitas UMKM tempe umumnya masih rendah karena keterbatasan alat pengolahan yang dimiliki.  Kegiatan pengabdian pada masyarakat telah dilakukan di UMKM Tempe Misran yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan. Kapasitas produksi tempe di UMKM Misran perharinya adalah 110kg kedelai dengan omzet Rp.2.000.000,- per hari.  Fasilitas produksi yang dimiliki berupa alat pengolahan tempe seperti bak perendam biji kedelai, dandang perebus,  tungku dengan bahan bakar gas elpiji, serta kipas angin untuk mengatur sirkulasi udara dengan kondisi yang sudah tidak optimal lagi dalam memroduksi tempe. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan produktivitas usaha tempe melalui perbaikan alat pengolahan tempe. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah disain alat pengolahan tempe, pemberian alat pengolahan tempe, serta pelatihan penggunaan alat pengolahan tempe.  Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya teknologi pengolahan tempe dalam bentuk  peralatan pengolahan tempe yang dapat meningkatkan produktivitas usaha tempe berupa peralatan perebusan biji kedelai, mesin pemecah dan  pengupas biji kedelai, serta alat pengemas (packaging sealer). Kapasitas alat penggiling kedelai yang diberikan adalah 400 kg kedelai per hari. Proses pengemasan yang sebelumnya hanya dilakukan secara manual, saat ini sudah menggunakan alat packaging sealer yang otomatis. Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan telah meningkatkan produktivitas pengolahan tempe di UMKM Tempe Misran.

 

 

Tempe is a traditional Indonesian food that is mostly produced by Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). The productivity of tempeh MSMEs is generally still low due to the limitations of the processing equipment. Community service activities have been carried out at the UMKM Tempe Misran located in Tanjung Sari Village, Medan City. The daily production capacity of tempe in UMKM Tempe Misran is 110 kg of soybeans with a turnover of IDR 2,000,000 per day. The production facilities are in the form of tempe processing equipment such as soy bean soaking tubs, boiling pots, stoves with LPG gas fuel, and fans to regulate air circulation with conditions that are no longer optimal in producing tempeh. The purpose of this community service activity is to increase the productivity of the tempeh business through the improvement of tempe processing equipment. The method used in this activity is the design of tempe processing equipment, provision of tempe processing equipment, and training on the use of tempe processing equipment. The result of this activity is the availability of tempe processing technology in the form of tempe processing equipment that can increase tempe business productivity in the form of soybean boiler, soybean crushing and peeling machines, and packaging sealers. The capacity of the soybean crushing and peeling machines provided is 400 kg of soybeans per day. The packaging process, which was previously only done manually, is now using an automatic packaging sealer. Community service activities that have been carried out have increased the productivity of tempe processing in the UMKM Tempe Misran.